Bab 4

1.1K 93 1
                                    

Janhae mematung melihat situasi yang ada didepannya. Ia melihat rekan kerjanya tertutup oleh badan pria yang ada didepannya dengan posisi yang begitu ambigu. Hal ini membuat pikiran janhae pergi kemana-mana berusaha menebak apa yang sedang terjadi.

Dokter itu berjalan dengan santai melewati Janhae,  seolah tidak ada yang terjadi.

Janhae pun berjalan ke arah brankar sea dengan membawa bingkisan buah-buahan. "Aww sea ternyata kau sedang mengincar seorang dokter."

Sea membelalakkan matanya terkejut dengan sangkaan Janhae.

Apa Janhae tidak tau kalau dia jatuh cinta hanya pada Janhae?!!

Bisa-bisanya crush nya mengira dia menyukai orang lain?!

"H-hah tidak, K-kau salah paham." Elak sea.

"Sudahlah, aku tidak akan memberitahukan ini pada siapapun."

"T-tidak-tidak bukan itu maksudku." Sea tengah memutar otaknya sekarang untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Sea, kau tidak perlu berpura-pura padaku. Aku kan temanmu." Ucap Janhae yang sudah duduk dengan kursi yang ada di sisi brankar.

Sea menundukkan kepalanya, "Bertepuk sebelah tangan lagi." Ucapnya dalam hati.

"Hei, aku membawakanmu buah-buahan dan makanan lain yang kau suka." Janhae tersenyum dan memberikan bingkisan tersebut pada sea.

"Oh ya aku sampai lupa, bagaimana keadaanmu sea?"

Walaupun tadi sempat redup kesempatan dirinya untuk mendapatkan Janhae, tapi sea kembali tersenyum mendengarkan janhae yang menanyakan kabarnya. Setidaknya janhae akan tumbuh rasa cinta padanya sedikit demi sedikit.

"Setidaknya sekarang lebih baik, saat awal begitu parah."

Siang itu dihabiskan dengan sea yang bercerita pada Janhae. Ia begitu terpesona dan jatuh hati pada Janhae, seorang aktris muda yang berada di naungan agensi yang sama dengan dirinya. Tapi sayangnya hingga sekarang ia jarang diberikan projek dengan pacar halunya itu.

"Kemana saja kau?" Tanya sea yang baru saja melihat mark masuk ke dalam ruangannya setelah dari pagi ia ditinggalkan.

"Di Restoran bawah. Aku tidak ingin jadi nyamuk disini." Balas Mark malas sambil merebahkan dirinya di sofa yang ada di sudut.

"Harusnya kau disini. Biar bisa melihat bagaimana janhae begitu baik dan perhatian padaku."

"Ouh Janhae datang kesini?"

"Ya, dia ingin melihat calon pacarnya yang sakit."

"Haduh seaaa kau memang tidak pernah berubah."

"Memang betul kan? Janhae memang cocok jadi istriku. Dia bisa mengurusku dengan baik." Ucap sea dengan bangganya. Ia bahkan senyum-senyum tidak jelas mengingat momen dirinya dengan Janhae.

"But sea, kurasa kau menyukai dokter tampan itu benar kan?" Tanya mark sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Suka?! Kau mau kupotong gajimu itu jadi 20% saja!" Marah sea pada Mark.

"Aihh tidak tidak, aku hanya bercanda sea."

"Ayo, kubawa kau ke taman rumah sakit." Ucap mark sambil membantu sea untuk duduk di kursi roda. Mereka berdua pun keluar dari ruangan VVIP tulip menuju taman rumah sakit.

💗💗💗

Di sinilah mereka berdua. Di taman rumah sakit yang lumayan sepi hanya ada beberapa anak kecil yang berlarian di sekitar taman untuk menangkap kupu-kupu atau hanya sekadar bermain sedikit air yang menggenang pada tugu air mancur.

HIS CRAZY FIANCEÉ - JIMMYSEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang