Bab 6

943 96 8
                                    

Semangat hari pertama puasanya gess💗

Malam harinya,  setelah pulang dari rumah sakit, Jimmy disambut antusias oleh adik perempuannya, Mimi. Mimi adalah penggemar berat Sea Tawinan, dan dia tentu tidak sabar untuk mendengar semua cerita tentang pertemuan kakaknya dengan idolanya.

"Phi Jimmy! Bagaimana tadi saat phi bertemu dengan phi sea!"

"Aihh phi harusnya aku bisa ikut ke rumah sakit untuk melihat phi sea."

Namun, Jimmy yang merasa lelah dan tidak terlalu tertarik untuk membicarakan mengenai idola adiknya dan memilih untuk menyerahkan album pada adiknya. "Biasa saja. Ini album mu."

Mimi kecewa dengan respon dingin kakaknya, tetapi tidak kehilangan semangat untuk membahas Sea Tawinan. Dia mengikuti arah jimmy berjalan ke dapur, "Tapi phi apa kau memberitahu phi sea kalau aku fans nya?"

Jimmy membuka kulkas, ia mengambil botol air minum miliknya dan meminumnya dengan cepat. "Ya, jika aku tidak mengatakan pada idolamu itu dia pasti menyangka aku adalah salah satu fansnya."

Mimi hanya mengangguk dan kemudian membuka album foto Sea Tawinan yang dia pegang dan menemukan catatan singkat di dalamnya. Mimi menyeringai saat dia menunjukkan catatan itu pada Jimmy. "Phi, lihat ini!"

Dalam catatan itu tertulis. "Dia kakakmu atau kutub utara nong? Sangat dingin dan tidak berprikemanusian!!!!"

Mimi lantas tertawa setelah membacakan catatan tadi. "Phi, sikap dinginmu itu harus dikurangi."

Jimmy tidak peduli dan berjalan ke luar dari dapur menuju kamarnya di lantai dua. Tapi baru saja jimmy melangkahkan kakinya menuju tangga. Tuan. Thana Potiwihok memanggil anaknya.

"Jim, sini dulu sebentar." Ucap Thana pada anaknya.

"Jimmy, duduklah," kata Ayah Jimmy serius begitu mereka berdua duduk di sofa berlawanan.

"Ada apa, Ayah?" tanya Jimmy, mencoba menilai ekspresi Ayahnya.

Ayah Jimmy mengambil napas dalam-dalam sebelum berbicara, "Aku ingin membicarakan tentang perjodohan untukmu dengan seseorang yang sudah ayah dan ibu tentukan sejak lama."

Jimmy terkejut mendengar berita itu. Dia tidak pernah membayangkan bahwa dia akan dijodohkan dengan seseorang yang ia bahkan belum tau siapa.

"Perjodohan? Ayah, saya tidak yakin tentang ini. Saya belum siap untuk menikah," ujar Jimmy dengan cepat, mencoba menolak usulan Ayahnya.

Ayah Jimmy menggelengkan kepala dengan tegas, "Ini adalah keinginan ibu mu sebelum meninggal."

Jimmy menundukkan kepalanya merasa terjebak. Dia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya, tetapi dia juga tidak yakin apakah dia bisa menjalani perjodohan ini. Namun, dia tidak memiliki pilihan selain menerima keputusan keluarga.

"Saya akan memikirkannya, Ayah," jawab Jimmy akhirnya dengan hati berat.

"Kita akan bertemu dengan calon tunangan mu besok."

"Besok? Apa tidak terlalu cepat ayah?" Tanya jimmy berusaha memastikan keputusan ayahnya.

"Tidak, ini adalah saat yang tepat. Kalian akan bertemu besok malam."

Berbeda dengan diskusi antara jimmy dan ayahnya yang berjalan dengan tenang dan hampir tidak ada celah perdebatan. Lain hal nya dengan sea dan ibunya. Ya, di malam yang sama, Nyonya Anne  Anukoolprasert mendatangi bangsal yang ditempati oleh anak sulungnya. Mereka berdebat bukan hanya tentang perjodohan tapi juga kenakalan Sea yang tidak memberitahukan ibunya jika ia tengah dirawat.

Nyonya Anne Anukoolprasert memasuki bangsal dengan langkah pasti, wajahnya mencerminkan campuran antara kekhawatiran dan ketegangan. Sea, anak sulungnya, terbaring di tempat tidur dengan ekspresi lesu di wajahnya.

"Sea! Kenapa kamu tidak mengabari mom kalau kamu sakit?" Tanya Anne sambil menjewer telinga sea dengan pelan. Ia begitu gemas dengan anak satu-satunya ini.

"Aduh! Jangan tarik telingaku juga mom." Ucap sea dengan wajah kesal padahal Anne tidak menarik dengan keras. Hanya memegang sedikit saja. Anaknya memang benar-benar drama Queen!

Anne kemudian melepaskan pegangannya dan beralih ke mark. "Kau juga mark! Kenapa tidak mengabariku kalau anakku sakit?"

Mark yang tengah duduk di sofa menyaksikan perdebatan antara temannya dan ibunya hanya bisa senyum cengengesan. Lagipula, ia sebetulnya sudah berniat untuk memberitahukan hal ini pada ibunya sea tapi dia disuruh oleh sea untuk menyembunyikan semua ini.

"Mom jangan marah-marah dulu. Sea tidak mengabari mom karena sea takut mom khawatir."

"Khawatir? Aku lebih khawatir karena tidak jujur pada mom. Sea tau kan kalau mom takut kenapa-napa walaupun kau sudah 24 tahun."Ucap mom sambil mengelus rambut sea dengan lembut.

Sea kemudian memeluk Anne. Ia sangat merindukan ibu dan ayahnya. Tapi sayang, ayahnya sedang bekerja ke luar negeri sekarang. "Maafin seaa ya mom."

Anne mengangguk dan mengelus rambut anaknya. "Sea, ada yang ingin mom bicarakan."

Sea melepaskan diri dari pelukan ibunya dan memilih untuk menatap ibunya. "Kenapa mom?"

"Sea, bukannya mom dan dad tidak sayang padamu. Tapi kami memikirkan tentang hal ini akhir-akhir ini. Kami ingin ada seseorang yang peduli dan bisa menjagamu selain mark. Mom, Dad dan mark kadang memiliki kesibukan lain dan kita tidak bisa bersamamu terus."

"Aihh mom bicara apa sih, seperti mom mau meninggal sebentar lagi saja." Balas sea dengan mulutnya yang mengerucut karna kesal.

"Astaga mulutmu itu! Kamu anak siapa sih? Mom aneh sekali, sesuatu yang keluar dari mulutmu pasti tidak ada yang benar."

"Ya terus mom nya sih bilang kayak gitu. Memangnya ada apa sih mom?"

"Mom, ingin menjodohkan mu dengan seseorang."

"WHAT THE-"

"PERJODOHAN?"

Anne mengangguk. " Ini adalah keputusan keluarga sea. Dan kami sudah merencanakan ini dari kalian masih kecil."

"Wait- Ini tidak masuk akal mom. Lagipula sekarang sudah jaman modern mom. Kita bukan di jaman yang konservatif seperti dulu."

"Selain itu, aku juga menyukai seseorang mom, aku tidak mau dijodohkan seperti ini."

"Sea sayang, dengarkan mom sekali ini saja ya?" Bujuk Anne dengan lembut.

"Sea tidak mau! Sea tidak akan terima. Lagipula masa sea menikah dengan orang yang engga sea kenal."

"Sea, kami sudah mengenal calon mu dengan baik. Dia anak dari sahabat mom."

"Mom, masa engga kasian sih sama sea? Gimana kalo anak mom tercinta ini malah dibunuh karna dia ga cinta sama sea? Atau misalnya dia selingkuh mom? Atau dia cuman mau ambil harta sea aja? Atau dia--"

"Tuh mulai lagi drama queen nya." Potong Anne dengan lelah.

"Mom coba deh pikir, orang se tampan dan terkenal sepertiku harus mengikuti alur perjodohan yang kuno? Terus juga yang menjadi jodohku, bagaimana kalau dia tidak cantik dan hanya memakai make-up berlapis-lapis seperti badut?" Ucap sea melodrama sambil berjalan di sekeliling ruangannya.

"Nah yang dijodohkan denganmu itu bukan perempuan sea. Tapi laki-laki." Ucap Anne sambil memakan buah jeruk yang ada di samping nakas sea.

Sea berbalik dan menatap horror pada anne. "LAKI-LAKI?"

Anne dan Mark menutup kuping mereka masing-masing karena mendengar teriakan sea. "Astaga kau bisa membangunkan satu rumah sakit kau tau!"

"Mom, kau serius menjodohkan ku dengan laki-laki. Mom aku juga laki-laki dan aku juga normal mom huwaaaa..."

"Aku masih normal mom huhu aku sukaa janhae mom. Lebih baik jodohkan aku dengan janhae."

"Tidak, tidak ada yang berubah. Ini keputusan mutlak." Putus Anne sambil membawa tas merk terkenal miliknya dan berpamitan dengan Sea.

"Jangan lupa besok malam. Mom sudah meminta izin rumah sakit untuk keluar satu hari dan sampai jumpa di restoran keluarga seperti biasa" 

HIS CRAZY FIANCEÉ - JIMMYSEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang