Bab 10

897 76 3
                                    


"Kau berat sekali." Ucap jimmy sambil mendudukkan sea di tepi kasur. Tapi ada yang berbeda dengan sea sekarang. Pemuda manis itu terlihat diam dengan raut muka sedih.

Jimmy jadi berpikir apakah sea sakit hati karena dia mengatakan sea itu berat. Tapi kenapa sea sakit hati. Daripada menerka-nerka yang ia sendiri pun tidak tau benar atau tidaknya. Jimmy memilih untuk bertanya pada sea. "Tumben diam. Apa kata-kata ku membuatmu sakit hati? "

Jimmy kemudian membungkukkan badannya dan berjongkok. Ia membuka sepatu yang dipakai sea. Setelah selesai, Jimmy mengangkat kepalanya dan terkejut melihat air mata yang sudah meluncur di salah satu pipi sea. Jimmy kemudian berdiri dan menghapus pelan air mata sea dengan jemarinya. "Ehh k-kau menangis? aku tidak bermaksud mengatakan kau berat sea, aku-aku hanya...t-tadii sulit untukku---"

Sea menatap wajah jimmy sambil sesenggukan. "Hikss bukann itu... A-aku sa-sakiit hatii karena janhae mengatakan aku tidak serius hikss padanya."

Jimmy bingung harus bereaksi seperti apa, tunangannya begitu diluar nalar. ia memang tidak tau apa yang dimaksud oleh sea. ia bahkan tidak tau siapa itu janhae. Jimmy pun memilih untuk duduk di samping sea dan mendengarkan pemuda manis itu mencurahkan isi hatinya.

"P-padahal aku sudah menyukainya da-dari tiga t-tahun yang laluu...k-kenapa diaa tidak sukaa balik padakuu huwaaa.. " tangisan sea makin keras membuat Jimmy panik. Jimmy sedikit ragu untuk mengulurkan tangannya menghapus tangisan sea.

"Huwaaa selama ini aku hanya b-bisa menatapnya dari jauh t-tapii hikss dia tidak pernah menganggapku ada."

Sea mengelap sendiri air mata yang ada di pipinya. "kau- apa kau punyaa cara agar janhae menyukaiku?" Tanya sea dengan wajah sayunya karna menangis.

"Eummm- aku tidak tau. Aku tidak pernah di posisi itu. Selama ini orang lain lah yang sering menyukaiku dari awal." Balas jimmy dengan kata yang ia rasa bisa menenangkan sea karena jimmy benar-benar tidak tau harus memberikan saran apa.

Saat mabuk, seseorang biasanya memiliki emosi yang tidak stabil. Seringkali, menangis kemudian marah atau bersikap baik dan sikap lainnya. Sekarang hal ini terjadi pada sea. Bukan lagi menangis, tapi sea tampaknya akan meledak-ledak karena ia tersindir oleh kata-kata jimmy.

"Kau jahat! jadi kau mengatakan kalau aku tidak laku maksudmu?!"

Jimmy dalam keadaan serba salah sekarang. Ia harus berkata apa lagi. Melihat sea yang meluap-luap membuat kepala jimmy pusing.

"Heii tenang-tenang. Aku mengatakan hal yang sebenernya tentang diriku..."

Jimmy menghela nafas sejenak kemudian melanjutkan. "Tapi dalam case-mu kurasa jika semua hal sudah kau lakukan kenapa kau tidak menyatakan perasaanmu saja pada orang yang kau suka sekali lagi?"

Sea melepas pegangan nya pada kerah jimmy. "Hmm ide bagus. baiklah, aku akan coba lagi sekarang."

Sea berdiri dan berjalan ke arah pintu. Ia tidak memperdulikan dirinya yang tidak memakai sepatu. Yang ia pedulikan sekarang adalah, Janhae.

Jimmy langsung berdiri dan memegang tangan sea, menahan calon istrinya agar tidak pergi. "Kemana? Ini sudah malam."

"Ihhh lepasin, aku mau ketemu sama janhae." Ucap sea sambil menarik pergelangan tangannya yang dipegang oleh Jimmy.

"Tidak, besok saja. Sekarang waktunya istirahat sea." Ucap jimmy sambil menarik kembali sea untuk duduk di kasur. Tapi sea tidak kehabisan akal. Sea menundukkan kepalanya saat jimmy tak melihatnya, ia kemudian mengigit lengan jimmy yang memegang pergelangan tangannya.

"Hiss..." Jimmy refleks melepaskan pegangan tangannya.

"Makannya jangan sok ngatur!" Sea kemudian berlari dan baru saja tangannya menyentuh knop pintu, tubuhnya tiba tiba terhimpit oleh tubuh orang dibelakangnya, siapa lagi jika bukan Jimmy.

Jimmy dengan cepat mengunci pintu dan menyembunyikannya di sakunya. Ia kemudian membalikkan badan sea untuk menghadap ke arahnya.

Tubuh mereka begitu dekat hingga sea bisa merasakan nafas hangat menerpa pipinya. Jimmy kemudian menjauhkan wajahnya dari sea . Jimmy memasukkan kedua tangannya ke dalam celana dan berkata dengan tenang. "Diam atau aku akan membuatmu tidak bisa berjalan besok."

"SHIAA DASAR KAU DOKTER GILA!"

"Ingat ini! Aku bukan PIHAK BAWAH dan aku tidak akan pernah patuh padamu sekalipun kita sudah menikah nanti!"

Jimmy terkekeh dan menggelengkan kepalanya mendengarkan jawaban dari sea. "Ck ternyata kau sudah memikirkan tentang malam pertama kita nanti?"

"Jadi selama ini kau berfantasi tentangku?" Bisik  jimmy dengan suara rendahnya di telinga sea.

Sea segera mendorong keras jimmy agar menjauh darinya. "Kau memang gila! Dasar dokter mesum, tua, gila hormat, suka mengatur, egois, tak tau diri!"

"Terserahmu, aku tak peduli."

Sea berjalan mendekat pada jimmy. Sea menarik kembali kerah kemeja jimmy. Tapi sea merasakan ada sesuatu yang aneh di perutnya. "Awas saja akan kulaporkan pada mom kalau--"

HUWEKKK

HUWEKK

Sea memuntahkan seluruh isi perutnya tepat di kaos dan kemeja yang jimmy pakai. Muntahan itu membuat jimmy memejamkan matanya menahan emosi yang sudah naik ke atas kepalanya. Jimmy kemudian membuka matanya. "KAU--"

Dengan polosnya, sea malah menutup matanya merasaan kantuk datang. Ia hampir saja terjatuh jika Jimmy tak segera menahan tubuhnya. "Kau sangat merepotkan. "

Jimmy meletakkan sea dulu di kasur. Ia membuka kemeja hitam dan kaosnya dan meleparnya ke lantai. Memperlihatkan tubuhnya yang kekar dan bidang serta six packs miliknya.

Jimmy kemudian mengambil kotak tisu dan dengan telaten membersihkan bibir sea. Ia dengan ragu membuka kemeja yang dipakai sea karena terkena muntahan juga. Jimmy salah fokus melihat tubuh sea yang putih dan berbentuk juga. Pinggang ramping dan dada berisi milik sea membuat jimmy hilang konsentrasi, ia kemudian menggelengkan kepalanya dan segera menyelimuti sea hingga bahunya.

Jimmy menyalakan hp-nya dan jam menunjukkan pukul 3 pagi. Ia memilih untuk ikut tidur disini sampai pagi tiba. Jimmy kemudian merebahkan dirinya di kasur king-sized dan menyelimuti dirinya. Ia menutup matanya merasa lelah dengan hari ini.

HIS CRAZY FIANCEÉ - JIMMYSEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang