Bab 15

732 89 16
                                    

Hii aku update lagiii. Jangan lupa vote dan comment yaa!! Aku suka banget kalau ada yang comment karena pengen liat antusiasme nyaa💗💗



💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗

Pada malam harinya. Tepat pukul 10 malam, Jimmy baru pulang ke kondominium miliknya. Hari ini ia menangani banyak pasien. Ia cukup lelah dengan kegiatan di hari ini. Sebetulnya baik orang tua Sea serta orang tua-nya menyuruh dirinya untuk tidak masuk kerja hari ini dan Jimmy setuju tapi pada pukul 8 pagi, ia tiba-tiba mendapatkan panggilan untuk menangani pasien. Mau tak mau ini adalah tanggung jawab dari pekerjaan yang ia ambil sebagai dokter.

Jimmy melangkahkan kakinya ke depan kondominum miliknya, tapi dari luar terlihat lampu mati padahal tidak ada pemadaman atau hal lain. Jimmy pun bergegas masuk ke dalam kondo miliknya, ia menyalakan panel lampu dan apa yang dia lihat membuat Jimmy sedikit kaget.

Disana terbaring Sea yang tertidur dengan satu kaki di pinggiran sofa dan satu lagi di atas meja. di samping sea terdapat banyak sampah makanan serta piring kotor di meja. Di tambah lagi dengan TV yang menyala menayangkan Film Horror.

Dengan telaten, Jimmy menggulungkan kemeja hitam yang ia pakai dan membawa sampah serta piring kotor itu ke dapur. Jimmy mulai mencuci piring serta gelas yang digunakan oleh Sea.

Sementara di lain ruangan, Sea tiba-tiba terbangun oleh rasa haus. Sea terbangun dengan setengah mata terbuka, ia mengarahkan tangannya ke meja yang ada di samping tempat dimana ia menyimpan air putih tadi. Tapi setelah beberapa detik tidak berhasil, sea kemudian duduk dan membuka matanya.

"Wait, kenapa ga ada bekas makanan sama minuman aku tadi disini." Ucap sea berbisik pada dirinya sendiri.

"Kau sudah bangun?" Tanya jimmy yang berdiri tak jauh di depan sea. Dengan tampilan kemeja hitam yang digulung setengah memperlihatkan tangan berurat. Ditambah lagi rambut yang tersisir rapi sempat membuat sea salah fokus. Dirinya memang tampan tapi melihat Jimmy seperti ini membuat Sea sedikit kagum dengan ketampanan Jimmy.

Sea menggelengkan kepalanya. Ia harus fokus  pada rencana awal miliknya. Ia ingin membuat Jimmy tidak suka padanya. Jadi ia menjawab dengan ketus. "Ya menurutmu bagaimana, masih nanya!"

Jimmy terkekeh, ia kemudian berjalan semakin mendekat ke arah Sea dan duduk di sebelah Sea dan mencolek dagu Sea sambil berkata. "Jangan marah-marah terus dong."

"Ish! Kau ingin aku pukul?!" Tukas Sea sambil mengarahkan tinjunya pada Jimmy.

Jimmy tersenyum kecil dan berkata dengan lembut." Kalau jadi istri itu, saat suami pulang harus disambut baik bukan marah-marah."

"Istri, bapakmu! Aku bukan istrimu. Kita hanya strangers yang dipaksa buat nikah doang!"

Jimmy tertawa mendengar ucapan Sea. Memang ada benarnya juga, sungguh miris.

"Husshh sanaa pergi! aku mau lanjut nonton horror lagi!" Usir sea sambil mendorong badan jimmy yang ada di sebelahnya.

"Iyaaa, Kau tidak takut menonton horor sendiri kan? " Ucap Jimmy mencoba untuk menakut-nakuti Sea.

"AKU TIDAK TAKUT !"

"Sorry to say, di dalam kamus hidup Sea Tawinan tidak ada kata 'takut sama hantu'.. " Pamer sea sambil membanggakan dirinya.

"Hati hati loh nanti ada yang lewat di jendela." Ujar jimmy sebelum meninggalkan ruang tamu menuju ke kamar tidurnya.

"HALAH AKU TIDAK AKAN TAKUT.."



2 Jam Kemudian

Sea baru saja menyelesaikan salah satu film horror yang ia tonton. Film ini sangat terkenal di Thailand. Di luar, hujan  turun dengan deras, disertai gemuruh guntur yang menggelegar.

HIS CRAZY FIANCEÉ - JIMMYSEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang