Haiii haiii aku up lagiii💗💗 Enjoy reading yaaa🤗 Ayoo vote comment biar aku semangat up nyaa hehe
💗💗💗
Di bawah langit malam yang tenang, Sea dan Jimmy duduk di atap rumah sakit, menikmati suasana damai. Angin sepoi-sepoi menyentuh wajah mereka, membawa aroma segar dari taman di sekitar rumah sakit. Lampu-lampu kota yang berkelap-kelip terlihat di kejauhan.
"Sudah malam, aku harus pulang," kata Sea sambil berdiri dan meregangkan tubuhnya.
Jimmy menatapnya dengan sorot mata ragu, seolah mencari kata-kata yang tepat. "Kau yakin? Kurasa akan lebih baik jika kita pulang bersama. Hari ini aku mendapat jadwal untuk pulang lebih awal,"
"Aku akan pulang sendiri saja." Ucap sea sambil tersenyum canggung. Sea pun berdiri dari kursinya dan hendak melangkahkan kakinya untuk pergi.
Namun, Jimmy segera berdiri dan menahan pergelangan tangan Sea."Tunggu.. Kau sudah berbuat baik padaku dengan membawa makan untukku dan menemaniku makan. Setidaknya, kita pulang bersama sebagai tanda terimakasih." Tangan Jimmy yang mengenggam tangan Sea terasa hangat, menambah sensasi aneh di dalam dada Sea. Perasaannya seolah meloncat kegirangan, meskipun ia berusaha menyembunyikannya.
Tanpa menunggu persetujuan dari Sea, Jimmy mengenggam tangan Sea dan membawa Sea berjalan ke ruang kerja miliknya. Hal ini mungkin dianggap biasa bagi sebagian orang, tapi bagi Sea, saat Jimmy mengenggam tangannya membuat pipinya bersemu merah. Tapi ia segera menggelengkan kepalanya,
Tidak Sea! Kenapa pipimu memerah seperti ini! ....pikirnya dalam hati, berusaha menenangkan diri.
Setibanya di sana, Jimmy mempersilakan Sea duduk di sofa. "Aku harus cek pasien sebentar, tunggu disini ya," kata Jimmy sambil tersenyum hangat.
Sea mengangguk pelan, mencoba menyembunyikan perasaan canggung yang mulai muncul.
Jimmy meninggalkan ruangan, meninggalkan Sea sendirian di ruang kerja yang rapi dan teratur. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku celananya untuk membuka laman sosial media miliknya. Tak lama dari sana, terdengar ketukan di pintu. Sea membuka pintu dan melihat Book dan Film berdiri di depan pintu.
"Loh? Phi Sea? Kok ada disini?" Film terkejut melihat Sea ada di ruangan dokter Jimmy.
"Sea Tawinan? Kenapa bisa ada di ruangan Dokter Jimmy?" Tanya Book dengan alis terangkat.
Sea gelisah tapi ia berusaha tersenyum santai." Ohh... eumm... i-ituu.. anuu konsultasi.. iyaa konsultasi."
Book dan Film saling memandang satu sama lain mendengar jawaban dari Sea. Film kemudian menghampiri Sea dan duduk di sebelahnya, seolah ingin menggali lebih dalam. "Phi Sea, bukannya luka kemarin sudah sembuh ya? Atau Phi Sea memang terluka lagi?
"Euum- Bukan.. A-aku ingin konsultasi kesehatanku yang lain." Ucap sea sambil mengigit bibir bawahnya.
"Ooo konsultasi. Baiklah, konsultasi yang sering yaa sea, siapa tau rajin konsultasi luluh hati dokter jim nya.." Ucap book sambil tertawa. Ia tidak mengetahui apapun bahwasanya Dokter Jimmy dan Sea sudah menikah.
"Eh, Bukan-bukan, aku kesini bukan untuk itu. Aku tidak menyukai dokter Jimmy." Ucap Sea dengan canggung.
Film mengerucutkan bibirnya dan menunduk sedih." Ternyata kapalku udah karam duluan sebelum berlayar." sambungnya lagi dengan nada dramatis.
"Dan malah kapal hantu yang akan berlayar kalau begini." Sambungnya lagi.
Sea memahami apa yang dimaksud oleh Film. Bertahun-tahun terjun dalam industri hiburan. Ia tahu betul tentang kapal atau ship ini. Sea lantas menatap film dengan penasaran."Maksudmu, Dokter Jimmy sedang dekat dengan orang lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIS CRAZY FIANCEÉ - JIMMYSEA
RomanceOriginal Stories by Gyuucheoliest💗 Jimmy Jirataphol, seorang dokter tampan dan profesional yang disukai banyak orang, mendapati dirinya terjerat dalam sebuah situasi ketika harus merawat pasien yang diluar akal, yaitu Sea Tawinan, seorang aktor te...