Berduka

6 0 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Sebelum baca sholawat dulu

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد
.

.

.

Selamat membaca

Setiap hari Raihana dan keluarga nya selalu berdoa untuk kesembuhan Lukman
Tetapi Tuhan berkata lain.

Suara tangisan ghina yang begitu pilu membuat Raihana Juga ikut merasakan kesedihan yang begitu dalam.

Tetapi berbeda Dengan Addriaz yang berusaha Untuk menenangkan ibu dan adik nya.

Dengan Tangan nya ia mengusap air mata ibunda nya "udah umi, Allah tidak suka air mata meratapi jenazah" ujar nya.

"Tetapi jika Umi nangis karena ikhlas itu yang Allah suka" sambung nya.

Raihana ikut menyeka air matanya dan tersenyum "iya umi benar yang dikatakan Abang"

Kini Jenazah nya Lukman segera akan di kebumikan hari ini. Raihana, Ghina dan Addriaz Sangat Sedih akan kepergian Abi nya, tetapi Mereka saling menguatkan satu sama lain.

Setelah Jenazah Lukman di kebumikan Beberapa Orang Membaca kan doa untuk
Armahum Lukman.

2 hari kemudian

"Bang, Udah 2 hari ini umi masih aja sering melamun, Raihana udah mencoba nasehatin umi padahal"

"Dek nama nya juga kehilangan seseorang pasti Berat rasanya, Gitu juga umi, kita bisalah mencoba untuk ikhlas tapi umi?,
Umi Mungkin perlu Waktu, nanti Abang
Coba nasehatin"

Raihana lalu meninggalkan Addriaz dan berjalan kekamar nya.

Addriaz lalu menghampiri Ghina di kamar nya, Ia ketuk ketuk pintu namun tidak mendapatkan jawaban, "mi, umi, Addriaz masuk ya"

Setelah Addriaz masuk ia hanya melihat Ghina yang duduk di atas kasur Sembari meratapi Fotonya Lukman. Addriaz menghampiri lalu duduk disampingnya Ghina.

"Umi..." Belum selesai Addriaz ngomong dilanjut dengan potongan ucapan Ghina

"Umi gak bisa nak, Rasanya berat buat lupain Abi kamu, Umi merasa Seakan akan
Abi kamu ada didekat umi"

Addriaz memegangi tangan Ghina dan berbicara lembut. " Umi.. Semuanya akan kembali kepada sang pencipta, Lantas apa yang membuat umi sedih, umi sekarang Abi udah bahagia di sana mi, Kalo liat Umi kaya gini, gimana Abi mau tenang, dari pada umi sedih mending kita doain Abi aja"

Ghina memandangi anak sulung nya itu.
"Benar yang kamu bilang nak, semua akan kembali kepada sang pencipta, makasih ya nak, kamu udah nyadarin umi" senyum Ghina.

"Iya mi, ini kan pesan dari abi juga" balas nya tersenyum.

"Adek kamu mana nak?"

"Dikamar nya Umi.."

"Umi udah sholat asar?"

"Astaghfirullah umi lupa nak, umi sholat dulu ya nak"

"Iya umi, Addriaz keluar dulu ya mi"

7 hari kemudian

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Afwan Raihana gimana kabarnya Abi Lukman? Udah sehat?"

Setelah beberapa hari terakhir ini Raihana tidak buka wa, ternyata Gus Fawwaz ada chat 3 hari lalu.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah Abi udah ga sakit lagi, Sekarang Abi udah tenang Gus"

 Darusallam Al Mubarok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang