بسم الله الرحمن الرحيم
Sebelum baca sholawat dulu
اللهمّ صلّي على سيدنا محمدHappy reading
Hari yang ditunggu kini tiba. Gus fawwaz
Sudah menggunakan baju Koko berwarna putih di lengkapi dengan Kopiah berwarna putih. Gus fawwaz, Gus Husain, dan kiay muzar. Sudah siap untuk berangkat ketempat yang ingin di tuju.Butuh waktu lama untuk sampai di rumah Raihan karena cukup jauh, bahkan beda kota.
Bercermin melihat dirinya sendiri dengan baju abaya hitam dan jilbab yang senada. Suara ketukan membuat Raihana yang fashion show di cermin itu menghalangi dirinya. "Sebentar"
Ujarnya.Berjalan ke arah pintu lalu memutar daun pintu, berdiri lah seorang pemuda dengan baju maron pendek dan celana jeans.
"Udah belum? Lama banget Lo keburu timbul mataharinya!" Decak addriaz yang hampir menunggu 30 menit dari pukul 4.30 pagi.
"Iya ini udah siap!"
"Kamu pake abaya? Kenapa gak pake baju rok aja.kita kan mau Jongging Raihana!" Sungutnya.
"Ini baju baru loo, jadi Raihana mau pakai emang kenapa kan kita gak lari cuman jalan" ucapnya tak mau kalah.
"Itu jalan bukan Jongging namanya Raihana"
"Yaudah Abang Jongging Raihana jalan"
Berjalan menuju Ke luar rumah langkah mereka terhenti tatkala seseorang memanggil."mau kemana anak umi pagi pagi begini?" Pandangnya dengan heran.
"Jongging umi" jawab addriaz.
"Yaudah hati hati ya jangan pulang terlalu siang"
"Siap umi" jawab mereka kompak.
Sudah hampir 10 menitan mereka berjalan.
Namun addriaz rasanya tidak semangat karena ia ingin berlari tapi adek nya tidak, tidak mungkin ia tinggal kan Raihana sendiri.
"Raihana Ayok dong lari" ujarnya memelas."Gak! Yaudah Abang lari sendiri aja, Raihana gak papa di sini!" Ucapnya sembari memasang earphone ke telinga.
Memutar bola mata malas addriaz terpaksa mengikuti Raihana dengan Jalan santai mengelilingi kompleks nya.
08.45
Cukup jauh mereka berjalan hingga sampai di
Depan salah satu warkop. Melihat ke arah addriaz dengan ada maksud. "Bang......"Mengangkat alis heran memandangi Raihana lalu memandangi Warkop tersebut. "Oh mau makan?" Tanya nya yang paham.
Tidak mengeluarkan suara nya berdehem.
"Hmmm"Berjalan menarik tangan Raihana lalu membawanya masuk ke warkop tersebut.
Tidak banyak menu, namun Menu yang paling enak bukan lain adalah nasgor.Setelah nasgor nya siap dengan santap Raihana menghabiskan dalam waktu sekejap.
"Alhamdulillah" ucapnya.Melihat ke arah piring addriaz, ia hanya memakan sedikit lalu menyisakan banyak. "Abang gak boleh tau kalo makan gak habis"
Ujarnya."Tau, tapi udah kenyang Raihana, ini habiskan"
Bukan Raihana namanya kalo gak doyan makan. "Serius????" Ucapnya tak percaya.
"Iya, buruan makan. Habis ini kita pulang"
Ujar nya menyodorkan piring lalu memainkan headphone."Makasih"
"Hm"
Setelah ke duanya selesai. Mereka ingin pulang namun perjalan cukup jauh Raihana
Amat mengeluh. "Bang pesan ojek aja ya, jauh Lo ini 2 jam coba" Ujarnya dengan memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darusallam Al Mubarok
Teen FictionSeorang anak bungsu dari pemilik pesantren ternama, dia -habsyi Luthfi Al Mulftazzam. Pemuda dengan tinggi badan 177cm. Setelah lulus dari pondok di Sumatra Habsyi memutuskan untuk mengabdi kembali di pondok Abahnya. Habsyi mempunyai panggilan unik...