بسم الله الرحمن الرحيم
Sebelum baca sholawat dulu dong
.اللهمّ صلّي على سيدنا محمد
.
.
Selamat membaca
Seperti biasa setiap subuh santri melaksanakan sholat Subuh di masjid.
Tetapi subuh ini berbeda, Biasa Gus Husain Yang membawakan Dakwah. Sekarang Raihana tidak kenal siapa yang sedang Berdakwah di depan Masjid itu.Dengan sedikit Bingung ia berkata dalam hatinya "Apakah dia ustadz baru?".
Tetapi Raihana tidak menghiraukan itu, Yang ia perlu kan Ilmu nya bukan siapa Yang membawakan nya.
Ketika Kegiatan Dakwah itu selesai satu persatu Santri meninggal Masjid Dan kembali kekamar mereka untuk bersiap mandi dan Beberapa sibuk dengan aktivitas sendiri.
Luna mengajak Raihana untuk menemaninya setoran karena beberapa waktu belakangan ini Luna tidak menyetor hapalan nya.
Dengan memohon ia berkata "Na selesai ini temanin aku setoran ya pliss?!".
"Yaudah iya, Lama gak? Soal nya aku mau lanjut nyuci nih udah 2 hari gak nyuci?!" Jelas nya.
"Engga kok cuman surah Almursalat doang"
Setelah menunggu Gus Husain untuk menyetor, tetapi ia belum juga kunjung datang
Luna sedikit menggerutu
"Aduhhhh... Mana sih Gus Husain katanya selesai Sholat subuh! Ini malahan udah mau muncul matahari!"
Luna sudah bilang sama Gus Husain bahwa ia akan menyetor hapalannya kemarin. Tetapi ia tidak tahu apakah Gus Husain lupa atau ada kegiatan lain.
Setelah lama ia menunggu seseorang menghampiri mereka berdua.
"Nunggu siapa?!"
Suara yang begitu tidak asing itu membuat Luna dan Raihana menoleh.
"Eh Pak ustad saya sedang nunggu Gus Husain, mau nyetor pak hehe!"
"Bapak bapak, emang saya tua apa, Saya adik nya Gus Husain, bisa dipanggil Gus Fawwaz"
Ucap Gus Fawwaz memperkenalkan dirinya."Kakak saya lagi pergi tadi, mungkin pulang nya soreh"
"Oh gitu ya, Yaudah Gus saya permisi Assalamu'alaikum" ucap Luna dan menarik
Tangan Raihana."Tunggu- Kakak saya menyuruh saya untuk Menyetor hapalan kepada Yang belum!
Kamu berdua belum kan?!""Engga Gus, Saya sendiri saja" ujar Luna.
Luna pun menyetor hapalannya dengan Gus Fawwaz. Sedangkan Raihana menunggu luna di depan masjid.
"Shodaqallahul 'Adzim"
"Bacaan nya udah bagus, Tajwid nya aja yang kamu benerin dikit" setelah mengucapkan itu, Gus Fawwaz meninggal Luna.
"I-iya Gus makasih"
Ketika Gus Fawwaz berjalan kearah luar pintu masjid, ia melihat Raihana yang sedang duduk di kursi dengan membaca Al-Qur'an.
"BAAAA"
"KAGET YAAA! HAHAHAH"
Luna sangat lah suka mengagetkan Raihana yang sedang Fokus itu.
Ketika ia mengusap dada, tak sengaja pandangan nya tertuju dengan Gus Fawwaz. Beberapa detik mereka tak sengaja kontakan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darusallam Al Mubarok
Novela JuvenilSeorang anak bungsu dari pemilik pesantren ternama, dia -habsyi Luthfi Al Mulftazzam. Pemuda dengan tinggi badan 177cm. Setelah lulus dari pondok di Sumatra Habsyi memutuskan untuk mengabdi kembali di pondok Abahnya. Habsyi mempunyai panggilan unik...