Kangen

10 0 0
                                    


بسم الله الرحمن الرحيم
Sebelum baca seperti biasa sholawat dulu


اللهمّ صلّي على سيدنا محمد

Selamat membaca

.

.

Langit yang awal nya gelap kini Menimbulkan sang Fajar, Fawwaz, Husain dan Kyai muzar Sedang Duduk Di meja makan, Mereka melakukan Aktivitas setiap paginya yaitu sarapan bersama. Suasana Yang begitu Hening Membuat sendok dan garpu saja yg terdengar.

"bah" Fawwaz membuka suara.

"Hem"

"Fawwaz mau Nemuin orang tua Raihana,
Fawwaz mau serius sama Raihana" Ucap nya membuat Kiay muzar Terselak makanan.

"Ha? Mau serius? Kamu yakin nak?"

"Iya bah, Fawwaz yakin insyaallah" ujar nya lebih serius.

Husain yang mendengar sang adik Ingin serius menyeletuk. "Hem.. Husain bakalan
Di lewatin Nih!" Canda nya.

Fawwaz hanya tersenyum. "Emang kakak tidak ada yg tertarik? ," tanya nya penasaran.

"Ada tapi Kakak tidak yakin"

"Kenapa tidak yakin nak? " Tanya Kiay muzar.

"Tidak tau juga Abah"

Kyai muzar mangut mangut paham. "Yasudah kapan Kamu mau pergi waz?

"Insyaallah hari Sabtu bah"

Di sisi lain Raihana sedang mencuci Baju nya, Kini Raihana Terfokus kan kepada Ustadzah Bella yg sedang Berjalan melewati Raihana tanpa menyapa dirinya.
Raihana Yang Merasa Tidak di sapa dirinya yg berinisiatif menyapa duluan.
"Assalamu'alaikum ustadzah"

Raihana tidak mendapatkan jawaban."ustadzah Bella kenapa ya? Mungkin tidak dengar kali" Raihana bermonolog.

Raihana melanjutkan mencuci pakaian nya, setelah mencuci ia menjemur pakaian nya di bawah terik matahari. "Alhamdulillah selesai juga"

Suasana pesantren saat ini Sedang sepi.
Raihana Berinisiatif untuk ke perpustakaan, ia berencana untuk Mengambil beberapa buku untuk di pelajari anak anak TPA nanti sore.
Sesampainya di perpustakaan ia mendapati buku yg berjudul ' perjalanan nabi Muhammad ' Raihana mengambil buku tersebut, ia tersenyum. "Semoga dengan buku ini anak anak lebih mengetahui tentang nabinya.

Ia pun mengambil buku tersebut dan membacanya sebelum Menjelaskan kepada anak anak nantinya. Air mata nya
Tatkala Jatuh, Karena kisah yg baginya begitu pilu. "Masyaallah" ucap nya lalu menutup buku, dan menyeka air mata
Yg akan terjatuh.

Raihana beranjak dari duduknya dan akan pergi kembali kekamar langkah terhenti tatkala seseorang memanggil nya.
"Raihana"

Raihana menoleh Lalu langsung menundukkan pandangan nya. "Ada apa Gus?" Tanya nya.

"Bagaimana? Apakah kamu mengizin kan saya?" Lagi lagi Fawwaz mencari kepastian.

Raihana mengangguk. "Jika memang Gus ingin serius maka saya Terima Gus, permisi Assalamu'alaikum"

"Sebentar, Alhamdulillah terimakasih Raihana, saya akan kerumah antum hari Sabtu nanti," ucap nya dan mendapatkan anggukan dari Raihana.

Raihana yg sibuk membaca kitab, diganggu dengan Suara Panggilan yg masuk di handphone nya, ia melihat nama dari panggilan tersebut. Dan langsung mengangkat nya.

 Darusallam Al Mubarok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang