Berani mengungkapkan

10 0 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
Seperti biasanya sholawat dulu
اللهمّ صلّي على سيدنا محمد
.

.

.

Selamat membaca
.

Setelah disibukkan dengan kegiatan pondok Raihana sampai lupa makan Hingga membuat dia pingsan saat Sedang mengajar anak TPA. "Bug" badan nya terjatuh di karpet aula.

Anak anak Yang melihat teriak histeris.
"KAKAK!" Mendengar anak anak pada ribut, kebetulan Gus Fawwaz sedang lewat depan aula tersebut Ia berinisiatif untuk melihat apa yg sedang terjadi.

Gus Fawwaz berjalan cepat, "ada apa ini ribut ribut?"

"Ini kak, kak Raihana pingsan!" Ucap salah satu anak.

Gus Fawwaz yang melihat Raihana pingsan cepat memanggil santriwati untuk membawa nya ke UKS.
Sesampainya di UKS salah satu santriwati menciumkan Minyak kayu putih ke hidung Raihana, Tak lama Raihana tersadar dari pingsan nya.

"Alhamdulillah Raihana udah sadar, kami pergi dulu Raihana istirahat aja ya.."

Raihana masih Bingung, Dengan apa yg terjadi. "Aku kok disini?" Gumamnya.

"Tadi antum pingsan" suara Seseorang
Dari ambang pintu menuju ke arah nya dan membawa segelas Air.

Gus Fawwaz meletakkan Gelas tersebut di atas meja yg berada disamping kasur Raihana.

"Makasih Gus...Afwan Gus saya tidak ingin
Ada fitnah..!" Ucap Raihana.

"Na'am saya paham, Saya sudah menyuruh
Salah satu santri menunggu diluar, saya ingin berbicara sesuatu dengan Antum.

"Tafadhol Gus" ucap Raihana tak lupa menundukkan kepalanya.

"Apakah kamu mengizin kan saya untuk menemui orang tua mu?

Raihana Yang mendengar tak percaya,
Tetapi Raihana Mengalihkan pikiran nya,
"Mungkin aku ada salah kali!" Batin nya.

"Afwan Gus! Saya ada salah apa ya, kalo masih bisa di bicarakan baik baik, Tolong jangan panggil orang tua saya, saya tidak mau merepotkan orang tua saya Gus.." ucap Raihana sedikit ada rasa takut.

Gus Fawwaz terkekeh. "Raihana saya ingin menemui orang tua kamu bukan karena
Ada masalah! tapi saya ingin Serius dengan kamu..!" Ujarnya Serius.

"Hah?...Afwan Gus saya jauh di bawah Gus, saya tidak cocok dengan Gus.. saya permisi Gus assalamu'alaikum" Raihana pergi merasa dirinya tak pantas bersanding dengan Gus Fawwaz.

"Raihana saya belum selesai bicara..."

Gus Fawwaz keluar dari pintu. "Gimana Gus??" Tanya santri yang kepo

Gus Fawwaz hanya memandang Santri lalu pergi.

Adzan Maghrib telah berkumandang, para santri seperti biasa berbondong bondong pergi ke masjid.

Raihana masih memikirkan Kejadian yang terjadi di UKS. "Apakah ini mimpi?" Raihana berusaha mencubit cubit pipinya.
"Enggak mungkin! Ini real bukan mimpi Raihana" gumamnya.

Luna yang melihat Tingkah aneh sahabat nya menautkan alis nya. "Raihana kenapa sih? Kaya orang TANTRUM aja !" Ujar Luna.

"Enggak kok...udah ayok siap siap sholat
Udah adzan" Raihana mengalihkan Pembicaraan.

Usai Sholat magrib mereka menunggu sholat isya, "Raihana Besok aku pulang, tadi sore Paman aku ada nelpon kalo nenek aku Meninggal.."ujar Luna.

"Innalilahi wa innailaihi Raji'un, Turut berdukacita ya Luna" Sedih Raihana.

 Darusallam Al Mubarok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang