22~ Nostalgia

544 64 11
                                    




°
°
°
°
°
°
°







~ 25 Februari 2024~

°°°°°°°°°°°°


Sepanjang malam entah kenapa gadis itu tak dapat tidur, setelah beberapa kali menutup mata serta bergonta ganti arah, tak membuatnya terlelap. Sisame bangkit,  pergi lagi dari apartemen tak lupa berganti baju hangat.

Sisame berjalan tanpa arah. Mengurangi rasa bosan, Kakinya menendang kerikil ditiap langkah. Hingga berhenti saat sepasang kaki berhenti dihadapan Sisame, membuat nya menoleh.

"Naruto?"

"Ini sudah larut kenapa kau disini, Sisame-chan?"tanya Naruto heran.

"Aku juga menanyakan hal sama"jawab Sisame berjalan ke kursi taman tak jauh dari tempatnya.

"Ntah kenapa... Aku tak bisa tidur, ttebayo" balas nya sambil ikut duduk disamping Sisame.

"Sama, aku juga." Ujar Sisame.

"Rasanya capek, Naruto. Bertarung dengan pikiran sendiri setiap hari. "ucap Sisame hanya melihat wajah ayahnya berada dinding desa tepat di belakang Naruto. Lalu kembali melangkah.

"Benar. Aku selalu berpikir untuk kuat, aku berlatih siang malam tapi aku masih sangat lemah. Ingin istirahat sejenak rasanya. Tapi tak bisa, Waktu juga terus berjalan, kita tak tau, apa esok akan semudah hari ini"ucap Naruto sambil mengikuti Sisame.

Sisame berdehem dan mengangguk mengiyakan perkataan Naruto yang tumben bijak.

"Mau ngenang masa lalu?"tanya Naruto.

"Hah?"

"Sudah ikut aja"

Naruto membawa atau lebih tepatnya menarik Sisame ke Pinggir sungai tak jauh dari tempat latihan nya tadi siang.

"Sisame-chan hidupkan api. Biar aku yang cari ikannya. Kita bakar bakar ikan kayak dulu" ujar Naruto sambil menyuruh beberapa bunshin mencari ikan.

Sedangkan Sisame seperti yang diucapkan Naruto. Gadis itu mulai mengumpulkan batang kayu, ranting serta dedaunan kering yang ia butuhkan.

Setelah Api nya hidup, Naruto datang membawa ikan yang sudah dibersihkan. Lalu diberi bumbu ramen instan yang betulan ada dikantong senjata Naruto.

Bau harum Khas ikan bakar menguap di sekitaran mereka.

Naruto dan Sisame berbincang berbagai hal. Semua yang di alami beberapa tahun ini Naruto bagi tanpa ada ditutupi kecuali Sisame hanya menceritakan poin penting.

Untuk pria bertopeng yang telah menjadi penolong nya, gadis itu memutuskan untuk tidak mengatakan nya sekarang. Karena gadis itu juga tidak terlalu tau asal usul pria bernama Obi itu.

Sisame dan Naruto menyantap ikan yang telah matang. Mereka menikmati waktu sambil bernostalgia masa kecil saat awal mereka baru mengenal. Walau tak seenak seperti yang di jual kebanyakan tempat, ikan bakar buatan Naruto mampu membuat mata Sisame berkaca-kaca.

"Naruto. Aku mau nanya"ucap Sisame.

"Nanya apa? Tumben."jawab Naruto dengan mulut penuh.

"Pertanyaan nya diakhir. Jadi, aku cerita dulu"

"Hm.. apa itu?"

"Jadi gini. Ada sebuah keluarga Terdiri dari suami istri. Dan Si istri ini baru melahirkan sepasang anak kembar–"

NAMIKAZE SISAME II (Naruto Shippuden)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang