23~

382 43 5
                                    








°
°
°
°
°
°
°







~ 26 Februari 2024~

°°°°°°°°°°°°


Sisame bertemu sepuluh orang yang akan menjadi muridnya, terdiri lima laki laki dan lima perempuan.
Sisame hanya berkenalan dan di ajak mengenal desa mereka sampai singgah makan malam disebuah kedai yang cukup ramai pengunjung.

Mereka duduk dan memesan makanan.

"Sisame?" Panggil seseorang. Membuat mereka yang ada dimeja juga ikut menoleh.

"Itachi?"seolah tak percaya, pria yang sudah lama tak ia jumpa karena kesibukan masing-masing.

"Nona Sisame kenal, Itachi-sama?"tanya salah seorang dimejanya.

"Nona Sisame. Dialah yang kami bilang tadi. Pahlawan desa kami. Tak ada yang berani berbuat macam-macam Didesa sejak Ada Itachi-sama"ungkap seorang yang disamping Sisame.

"Penjaga didepan sana, juga didikan dari Itachi-sama. Kami sengaja tak memberi tau namanya, karena kami menjaga identitas Itachi-sama." Ucap yang satunya lagi

"Ternyata kalian saling kenal, ya"ucap yang lain.

Sisame hanya diam bingung harus mengatakan apa. Ia tak pernah tau kalau Itachi tinggal Didesa ini.

"Hn, boleh pinjam Sisame nya sebentar"tanya Itachi pada mereka.

"Ya boleh, lama juga gapapa"ucap mereka menggoda Itachi

Itachi membawa Sisame dengan hati-hati keluar kedai mengingat ramainya pengunjung.
"Kau tinggal disini?"tanya Sisame setelah mereka keluar.

"Hm. Saat keluar dari desa aku tinggal di sini. Hanya mereka yang menerima ku tanpa lihat masa laluku" ucap Itachi menggengam lembut tangan Sisame. Melihat mereka jalan berdua beberapa orang melirik penasaran, siapa gadis cantik di bawa Itachi.

"Aku"ujar Sisame

"Hm?"

"Aku juga menerima mu~"Sisame cemberut. Itachi terkekeh geli melihat ekspresi lucu Sisame.

Itachi membawa Sisame ke apartemennya disini. Setelah sampai Sisame hanya bengong dan melihat sekeliling ruangan. Ruangan ini bagi sisame hanya dimiliki oleh orang yang tak memiliki gairah hidup. Hanya sofa dan meja makan tanpa furniture yang lain.

Itachi memasak makanan spesial menyambut kedatangan Sisame yang tak terduga.
Makanan terhidang dimeja, aroma harum masakan tercium.

"Ame. Iler mu jatuh"

Dengan polos sisame mengusap bibirnya. Namun bibirnya terasa kering. Tak ada tanda seperti yang dikatakan Itachi.

"Mana ada!"

Itachi tersenyum simpul melihat ekspresi Sisame.

"Ayo dimakan. Maaf masaknya hanya segini"ucap Itachi.

"Segini? Kau masak hidangan satu desa. Apanya segini?" Sisame mengambil sedikit nasi dan beberapa lauk pauk ke dalam mangkuk nya. Entah kenapa gadis itu jadi rindu menggunakan piring. Mengingat kehidupan keduanya hanya makan menggunakan mangkuk.

Mereka menyantap makanan. Diselingi curhatan keseharian mereka.

"Jadi, pemimpin desa ini hanya diambil dari keturunan pemimpin terdahulu?"tanya Sisame diangguki Itachi.

NAMIKAZE SISAME II (Naruto Shippuden)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang