Libur panjang telah tiba, akhirnya aku dapat liburan ke rumah Paman.
Rumah Paman berada di salah satu pulau sekitar Pulau seribu. Pulau terpencil, yang belum ramai dengan wisatawan. Rumah Paman memang paling nikmat digunakan untuk liburan.
Walau harus perjuangan untuk pergi ke rumah Paman. Setelah aku naik kapal dari Muara angke sampai di salah satu pulau, aku harus mengarungi lautan dengan perahu kecil.
Aku dijemput Paman di pulau tersebut, karena Paman seorang nelayan sehingga Paman memiliki perahu sendiri.
Saat aku sampai masih terhitung pagi sekitar pukul 10.00 sehingga aku manfaatkan untuk istirahat dahulu sebelum sore aku akan mencari senja bersama Erik. Erik adalah anak Paman yang kedua, Paman memiliki 2 orang anak. Anak pertamanya kerja di Jakarta, sedangkan Erik masih SMA tapi sudah lihai menggunakan perahu.
Pukul tiga sore aku sudah siap untuk pergi bersama Erik, hari ini Erik berencana membawaku pergi ke salah satu pulau yang tidak pernah dikunjungi wisatawan bahkan warga disanapun jarang yang menginjakan kaki disana.
Padahal, menurut cerita Erik pulau tersebut tempat terbaik untuk menikmati senja, tetapi banyak rumor disana yang membuat pulau tersebut sepi.
Pulau yang tidak terlalu luas, tapi cukup apabila dibangun tempat tinggal sekitar 5-10 rumah. Aku dan Erik tidak berani memasuki ke dalam pulau, kami hanya berada di pesisir saja.
Saat sampai Erik langsung menggelar kain pantai dan tiduran disana, ia bilang ingin menikmati senja dengan rebahan di atas pasir, sedangkan aku sibuk berkelliling pulau dengan menyusuri pesisir pantai untuk mengambil gambar.
Aku fokus mengatur kamera untuk menangkap pemandangan indah, tiba-tiba ada yang menepuk pundak sebelah kanan.
Aku sangat kaget setelah melihat seseorang yang menepukku. Aku kira pulau ini tidak berpenghuni sama seperti yang diucapkan Erik, ternyata aku salah di pulau ini ada yang menempati.
"Kamu siapa? kenapa bisa ada disini?" ucap seseorang dengan perawakan seperti orang Eropa.
"Aku manusia, kenapa bisa ada disini? Ya aku bisa kesini karena naik perahu masa naik Ufo sih, aneh." Aku menjawab dengan nada aneh.
"Gak ada yang aneh, buktinya saya disini karena Ufo saya bermasalah dan portal waktu tidak berfungsi."
"Ngaco nih orang, emang kamu alien apa?"
"Memang saya alien, nama saya Elnath."
KAMU SEDANG MEMBACA
SENANDIKA FEBRUARI
Short StorySenandika/se·nan·di·ka/ n wacana seorang tokoh dalam karya susastra dengan dirinya sendiri di dalam drama yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan, firasat, konflik batin yang paling dalam dari tokoh tersebut, atau untuk menyajikan informasi yang d...