27: Rinitis Alergi

4 1 0
                                    

Hari ini aku mengikuti webinar yang membahas mengenai Pilek alergi (Rinitis alergi) dan alergi kulit (Urtikaria). Penyakit alergi ini sering dijumpai di masyarakat dengan prevalensi dari kedua penyakit tersebut di Indonesia belum diketahui pasti. Meskipun kedua penyakit alergi ini tidak mengancam jiwa, namun berdampak siginifikan terhadap penurunan kualitas hidup dan produktivitas.

Pilek alergi adalah penyakit inflamasi yang menyerang membran hidung, yang dapat bersifat kronik, dimediasi oleh Immunoglobulin-E (IgE) akibat dari paparan alergen. Alergen dapat berupa tungau debu, serbuk sari, bulu binatang, serangga maupun jamur (molds).

Berdasarkan guideline ARIA, pilek alergi diklasifikasikan menjadi 4 berdasarkan frekuensi gejala dan tingkat keparahan penyakit yaitu mild intermittent, moderate-severe intermittent, mild persistent, dan moderate-severe persistent. Tingkat keparahan penyakit diukur menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) terhadap gejala hidung/mata yang dialami oleh pasien.

 Tingkat keparahan penyakit diukur menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) terhadap gejala hidung/mata yang dialami oleh pasien

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫💫💫

Buatlah fictogemino tentang foto terakhir yang tersimpan di gallery kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buatlah fictogemino tentang foto terakhir yang tersimpan di gallery kalian. Sertakan foto tersebut di akhir cerita kalian.

SENANDIKA FEBRUARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang