3: Warung

4 1 0
                                    

Hari libur enaknya memang rebahan, tapi pagi-pagi banget harus nganterin ibunda ratu pergi janjian sama temannya untuk pergi reuni.

Berhubung rumah ada di ujung kota, maka tempat janjiannya di tengah-tengah kota.

Pergi terlalu pagi, membuat diri ini belum sarapan akhirnya setelah mengantarkan ibunda ratu mampir ke tempat warung soto samping SMA.

Keadaan santai memutuskan makan soto di warungnya tidak dibungkus. Sambil menunggu penjual soto menyiapkan makanan, aku melihat dan menyimak obrolan para orang tua sambil menikmati teh panas.

Warung soto ini memiliki bangku dan meja panjang untuk pengunjung makan, sehingga dalam satu meja kita bercampur dengan siapa saja makan bersama.

Mejaku berisi dari pasangan suami istri muda beserta bayinya, bapak-bapak berumur 50 tahunan dengan pakaian olahraga, bapak parkir berusia 40 tahunan dan penjual koran yang berusia 30 tahunan.

Sebelum aku datang, mereka sudah mengobrol dan membahas politik. Suasana sangat santai, khas obrolan bapak-bapak nongkrong di warung kopi tapi ini di warung soto.

Pembahasan yang sangat menarik untuk disimak, semua pasangan calon presiden mereka bahas dari no 1, 2 dan 3. Kelebihan, kekurangan, visi dan misi pun tidak terlewat. Satu sama lain saling menimpali, ada yang pro dan kontra. Penjual soto pun ikut menimpali obrolan mereka.

Aku setelah menyelesaikan makan tidak melanjutkan lagi menyimak, karena pembahasan sudah memasuki wilayah caleg alias calon legislatif yang daerah pilihnya bukan satu wilayahku jadi aku memutuskan pulang.

Satu hal yang menjadi pembelajaran untukku, jangan menghakimi wawasan seseorang dengan profesinya, karena dari hasil pembicaraan di warung soto pembahasan mereka sebenarnya cukup berat kalau tidak diimbangi pengetahuan, keingintahuan tinggi obrolan mereka tidak akan menimbulkan dua arah. Dan hal tersebut membuat diriku bangga, masyarakat sekarang semakin melek politik, semakin peduli dengan negaranya dan mengharapkan yang terbaik untuk negara.

Terima kasih warung soto dan materi paginya.

Terima kasih warung soto dan materi paginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SENANDIKA FEBRUARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang