Bab 4. Di Permalukan Heeseung

526 57 3
                                    

Keluarga Seo. Seharusnya Doyoung tahu bahwa di antara semua orang yang bermarga Seo, satu-satunya yang paling berpotensi besar merekrut asisten rumah tangga alias pelayan dalam jumlah besar adalah keluarga Seo sang pendiri GM Entertainment-perusahaan hiburan terbesar di Korea Selatan. Tapi alih-alih lekas menyadarinya di awal, Doyoung justru baru tertampar oleh fakta saat melihat lukisan besar di dinding ruang tengah yang menampakkan wajah teman sekelasnya, Seo Junghwan.

Ya, Anggota termuda Treasure Five itu rupanya adalah putra tunggal keluarga Seo sekaligus pewaris utama saham terbesar GM Entertainment. Itupun Doyoung bisa mengetahuinya lantaran dirinya yang tidak sengaja terbangun pukul 3 dini hari. Doyoung yang merasa tidak dapat tidur dengan nyenyak di tempat baru pun memutuskan untuk mengelilingi rumah bak istana milik keluarga Seo.

Ia tidak menyangka, bahwa Jalan-jalannya pada dini hari itu bukan hanya membuatnya mendapatkan fakta yang cukup mencengangkan, tapi juga membuatnya tak sengaja bertatap muka dengan sang namja Seo yang entah baru saja kembali dari mana.

Tap !

"Kim Doyoung ?" Raut terkejut sekaligus bingung nampak di wajah Junghwan kala melihat eksistensi seorang Kim Doyoung. Sang siswa beasiswa yang kerap kali menjadi objek keusilan teman-teman kelasnya.

Mendengar namanya disebut, Doyoung pun cepat-cepat membungkukkan tubuhnya, memberi salam hormat pada sang putra Seo.Diam tak berani bertemu pandang dengan manik sehitam jelaga yang kini menatapnya penuh selidik. Sepertinya namja tampan dengan rambut gondrong itu baru saja mengingat sesuatu.

"Kau pelayan baru yang di rekrut Ayah ?"tanya Junghwan pada sang namja Kim.

"Bu-bukan. Ak-Aku putra salah satu pelayan itu. Tuan Seo berbaik hati untuk memberikan aku dan eomma kamar untuk tinggal." Jawab Doyoung masih dengan wajah yang menunduk dalam.

Untuk sejenak, tak ada kata-kata yang menguar dari si tampan Junghwan. Putra semata wayang keluarga Seo itu hanya menatap dari atas hingga bawah lalu ke atas lagi pada sosok Kim Doyoung. Seakan tengah menilai tampilan sang siswa beasiswa yang ternyata, lebih terlihat miskin dibandingkan saat menggunakan seragam.

"Terserahlah, mau kau atau Eommamu. Kalian sama-sama tinggal di kamar pelayan. Jadi, buatkan aku teh hangat. Ingat, sebelum aku selesai mandi sudah harus ada di meja kamarku." Junghwan berjalan pergi dari hadapan Doyoung. Sontak membuat sang namja Kim berlari menghadang jalannya.

"Ma-maaf, tapi ak-aku tidak tahu yang mana kamarmu. Aku, harus mengantarnya kemana ?"tanya Doyoung gugup. Sungguh, 2 tahun selalu satu kelas, baru kali ini Doyoung terlibat pembicaraan dengan seorang Seo Junghwan. Di tambah dengan aroma parfum mahal dan aura dominasi yang menguar dari tubuhnya, entah mengapa membuat nyali Doyoung cukup merasa terancam. Tak berani menolak titah sang putra Seo meskipun di rumah ini, ia murni tidak bekerja.

"Lantai 2 kamar dengan tanda diamond di depannya. Masuk dan letakkan tehnya di atas meja." Junghwan melangkah pergi bahkan sebelum Doyoung selesai membalas ucapannya. Menghasilkan helaan napas kasar dari bibir manis sang namja Kim. Ah, sepertinya mulai hari ini beban hidup Doyoung akan bertambah.

.

.

.

10 menit berlalu, dan Doyoung baru saja selesai membuat secangkir teh melati. Menaruh cangkir itu di atas nampan untuk kemudian ia bawa menuju lantai 2. Doyoung menengok ke kanan dan ke kiri, mencari kamar dengan diamond di depannya. Butuh sedikit waktu karena ya, rumah ini benar-benar luas dengan banyak lorong dan kamar. Doyoung bahkan baru menemukan kamar Junghwan setelah melewati satu kelokan.

Tok Tok Tok

Hening. Tidak ada sahutan ataupun langkah kaki yang berniat untuk membukakan pintu. Sepertinya sang namja Seo belum selesai dengan acara mandinya. Jadi, sesuai dengan instruksi yang telah Junghwan berikan, Doyoung pun masuk begitu saja tanpa harus menunggu sang empunya kamar membukakan pintu.

ELLITE : THE BEST REVENGE || JEONGJAE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang