BAB 25. Tipuan Heeseung

321 29 0
                                    

Kim Doyoung tak bisa menahan rasa gelisahnya kala jam yang melingkar apik di pergelangan tangan menunjuk pada angka 7. Tepatnya, pukul 7 malam. Otak cerdasnya mulai menyeru dirinya untuk lekas meninggalkan studio dimana seorang Junghwan tengah melakukan photoshot. Entah Doyoung harus menyebutnya dengan kesialan atau kegilaan, namja Seo itu tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba saja menyeret tangannya yang bahkan baru keluar dari kelas untuk pergi ke GM ENTERTAINMENT. Junghwan bahkan mendaku dirinya sebagai asisten pribadi pada sosok lelaki manis yang beberapa jam lalu Doyoung ketahui bernama Kim Jinan.

Ah, Sial. Bagaimanapun, Doyoung harus pergi. Ia punya janji pada Jaehyuk untuk menemani dirinya menemui Lim Jaejong di kawasan Mapogu. Kawasan yang cukup jauh dan membutuhkan waktu sekitar 35 menit dari titik di mana dirinya kini tengah berada. Jika tidak pergi sekarang, Doyoung yakin Jaehyuk akan mengamuk.

Ting !

Lihat, baru juga Doyoung membatin. Satu pesan baru dengan nama Jaehyuk nampak di screen ponselnya. Satu pesan dari sekian puluh pesan yang Doyoung abaikan karena ponselnya saat ini berada di atas meja. Di jaga ketat oleh sosok Jinan yang memang di perintah oleh Junghwan untuk tak membiarkan Doyoung memegang ponsel apalagi sampai pergi dari lokasi pemotretan.

"Jinan Hyung, sepertinya seseorang tengah membutuhkanku. Dia terus mengirim pesan. Bolehkah ku balas sebentar, please ?"tanya Doyoung sembari berharap-harap cemas.

Tapi, seberapapun memohon, sosok bernama Jinan itu hanya patuh pada Junghwan. Jinan bahkan membawa ponsel yang semula berada di atas meja itu menjauh pergi dari Doyoung. Membuat Doyoung sontak menghela napas dalam dan menundukkan kepala pasrah.

"Baiklah, Kim Doyoung. Mari lupakan ponsel, haruskah aku langsung pergi saja ?" Doyoung mulai mempertimbangkan. Ia melihat ke sekitarnya yang dipenuhi oleh para kru majalah. Doyoung pikir, mumpung sosok bernama Jinan tadi sedang pergi, bukankah ini kesempatannya untuk kabur ?

Sekali lagi, Doyoung memperhatikan sekitar. Ia bahkan mendongakkan kepala dan mengecek ke arah Junghwan yang tengah melihat-lihat hasil foto pada seorang Photograper. Doyoung, meraih tasnya yang tersampir di kursi. Dengan langkah yang begitu halus mulai berjalan melewati satu persatu kru dan alat-alat pemotretan. Mengendap-endap tanpa suara sembari sedikit menundukkan tubuhnya.

Sebentar lagi, Doyoung akan sampai di pintu keluar. Doyoung hanya harus melewati beberapa kru yang sibuk berlalu lalang, melewati beberapa lighting, menjulurkan tangan untuk meriah knop pintu dan----

Hap !

Seseorang bertubuh besar dengan seringai licik berhasil lebih dulu berdiri di hadapan Doyoung. Menghalangi tangan sang namja Kim yang hendak meraih knop pintu.

"Yak ! Seo Junghwan, please. I have to go. Aku punya urusanku sendiri."ucap Doyoung merajuk. Ia benar-benar menunjukkan wajah memelasnya hingga Junghwan mati-matian menggigit bibir dalamnya menahan gemas. Ah, jika saja ini bukan studio photo, Junghwan mungkin sudah menggigit pipi chubby Doyoung.

"Aku menggajimu untuk menjadi asisten pribadiku. Bagaimana mungkin seorang asisten akan pergi meninggalkan artisnya sendirian. Itu akan sangat tidak profesional, Doyoung-ssi."sahut Junghwan mencoba mencegah Doyoung pergi.

"What ? Sejak kapan aku menyetujui untuk menjadi asisten mu, huh ? Kau yang tiba-tiba menyeretku kemari. Lagipula, aku tidak peduli dengan gaji atau apalah itu. Aku harus pergi karena seseorang telah menungguku dan membutuhkan bantuanku. Minggir !"Doyoung mulai bergerak untuk mendorong tubuh Junghwan menjauh. Memberinya jalan untuk membuka pintu studio. Tapi tubuh Junghwan yang lebih tinggi dan lebih besar tentu bukanlah tandingan Doyoung yang notabenenya bertubuh mungil.

"Tenang saja. Ada Jeongwoo yang akan menolong Jaehyuk."

Deg /

Doyoung terpaku. Tangannya yang sejak tadi berusaha mendorong tubuh Junghwan sontak meluruh. Dengan perlahan, sang namja Kim pun mendongakkan wajahnya. Menatap pewaris GM Entertainment itu dengan kerutan di keningnya. "Sorry, what did you say, Junghwan-ssi ?"

ELLITE : THE BEST REVENGE || JEONGJAE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang