Senja menyingsing. Tapi bunyi gedoran di pintu gudang terus menggema. Tak terhitung lagi berapa kali gedoran itu menyapa, nyatanya tak ada satupun rungu yang yang mampu menangkapnya. Raga yang penuh luka dan tenaga yang hampir tiada, lengkaplah sudah penderitaan namja pendek yang kini tengah merintih kesakitan itu.
Ah, andai saja kakinya bisa diajak untuk bekerja sama, ia pasti telah keluar dari gudang gelap itu sejak beberapa jam yang lalu. Tapi tidak bisa, tendangan dan injakan kaki yang anggota Red Sparks lakukan padanya sampai membuat pergelangan kakinya terkilir. Tak hanya itu, tubuh atasnya juga memar dan berdarah hingga terasa kaku dan sulit digerakkan. Satu-satunya harapan hanyalah mulut dan tangannya yang masih terus diusahakan untuk memanggil bantuan.
Tolong-hh....Tolong aku
TAP !
"Apa kau dengar ?"tanya Jaehyuk pada Doyoung. Keduanya hendak berjalan menuju gerbang untuk pulang, tapi saat melintasi area lorong dekat gudang, sebuah suara yang sayup-sayup terdengar menghentikan langkah mereka.
Siapapun yang ada di luar, open the door, please !
Hh-tolong-hh....keluarkan aku !
"Yak ! Itu suara orang meminta tolong !" Seru Doyoung heboh. Mulai celingukan ke kanan dan ke kiri untuk memeriksa sumber suara.
"Sepertinya dari gudang, ayo !" Jaehyuk berlari. Diikuti oleh Doyoung di belakangnya yang reflek mengambil gagang pel dari sebuah sudut. Sepertinya bekas petugas kebersihan sekolah.
"Kau ! Apa kau di dalam ?!" Seru Jaehyuk begitu dirinya tiba di depan pintu gudang.
Ya, aku di sini. Tolong keluarkan aku, Yoon.
"Choi Hyunsuk ! Is it really you ?"tanya Jaehyuk yang sontak membuat Doyoung terkejut. Masalahnya, bagaimana bisa anggota Red Sparks itu terjebak di dalam sana hingga senja.
Ya, this is me. Tolong bantu aku keluar. Aku mohon...
Hanya dari suaranya saja, Jaehyuk dan Doyoung bisa memastikan bahwa kondisi Hyunsuk tengah tak baik-baik saja. Maka dari itu Doyoung mencoba menggunakan gagang pel itu untuk menghancurkan gembok.
"Gagang pel ? Ck, yang benar saja, Kim. Mana kuat untuk menghancurkan gembok, eoh !" Omel Jaehyuk pada Doyoung.
"Memangnya kau ada ide lain ?"tanya balik Doyoung pada Jaehyuk. Sedikit sengit sebenarnya.
"Dobrak saja !"usul Jaehyuk mantap.
"Huh ? Tung-tunggu, kita submissive jika kau ingat."sahut Doyoung ragu-ragu.
"So, what ?"
"Aku tidak yakin kita kuat mendobraknya, Yoon."ungkap Doyoung sembari melirik ke arah dua lengan tangannya yang kecil dan sedikit kurus. Yang benar saja, tubuh lembek semacam dirinya dan Jaehyuk harus di paksa mendobrak pintu, jika bisa pun pasti akan berakhir pegal dan linu.
"Ck,jangan bilang tidak bisa sebelum di coba..." Jaehyuk mendekatkan bibirnya ke pintu.
"Hey, Choi Hyunsuk ! Menjauhlah dari pintu, aku dan Doyoung akan mencoba membukanya!" Teriak Jaehyuk pada Hyunsuk. Dari suara gesekan yang terdengar, Jaehyuk anggap bahwa Hyunsuk telah menjalankan perintahnya. Membawa diri Jaehyuk dan Doyoung untuk mengambil posisi ancang-ancang. Yah, bagaimana lagi, di jam-jam ini tentu tidak lagi ada siapapun di sekolah yang bisa mereka mintai tolong.
"Kau siap ?" tanya Jaehyuk yang lantas di balas anggukan ragu oleh Doyoung.
"So, here we go ! Hana......dul....set !"
BRAKKKK
BRAKKKK
BRAKKKK
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLITE : THE BEST REVENGE || JEONGJAE
FanfictionBlurb : Yoon Jaehyuk, secara diam-diam mencari pelaku atas kecelakaan yang menimpa dirinya dan keluarganya 10 tahun lalu. Kecelakaan itu, selain menewaskan kedua orangtuanya, juga menjadikan dirinya sebagai seorang tuna rungu. Membuatnya lantas diam...