Menuntut Jawab

1.5K 116 5
                                    

"Jangan temui aku lagi, Sal. Aku dan Flo mau tunangan", ucap Rony.

"Sampai kapanpun?"

Rony mengangguk. "Ya, sampai kapanpun. Simpan rahasia kita sampai mati"

Salma menunduk. Kotak yang dipegangnya perlahan kembali masuk ke dalam tas. Tidak ada gunanya benda itu saat ini. Salma kalah. Bahkan saat dia punya alasan kuat untuk tetap bersama Rony, dia tetap tersingkirkan.

"Selamat, Ron. Semoga bahagia"
***

"Aku bajingan, Sal"

"Memang"

"Kata Paul aku manusia terbodoh di bumi"

"Bilangin dia, aku setuju"

"Nabila dan Paul punya anak cewek"

"Aku tahu, nggak usah ngalihin topik"

"Aaarrrgghh.. kamu tahu semuanya! Tapi aku? Aku gak tau apa-apa, Sal! Aku nyariin kamu bertahun-tahun nyatanya kamu ada di sini! See? Kamu mainin aku? Atau kamu memang dendam ke aku?"

Salma menatap Rony yang kini berteriak frustasi. Gurat penyesalan kian jelas diwajah lelaki itu.

"Kamu gak akan pernah tau, Rony! Gak akan pernah!!"

"Gimana aku mau tau kalo kamu hilang-hilangan begini?!"

"Kamu gak akan ngerti, Ron!"

"Sekarang jelasin ke aku biar aku ngerti!!"

Salma menggeleng. Cukup sudah emosinya terkuras hari ini. Dia bukan perempuan yang pandai meramu isi hatinya menjadi untaian kalimat yang dapat langsung disampaikan. Itu akan menguras energinya.

"Tolong Sal, jangan buat aku semakin merasa bersalah"

Nah ini! Ini yang Salma paling hindari. Rasa bersalahnya seorang Rony Angkasa Parulian! Sebuah perasaan yang dapat memerangkap Salma tanpa tahu jalan untuk keluar.

"Rony, ayo kita selesaikan sekarang, kemudian jangan pernah lagi bertemu!"

Bagaimana bisa? Rony mencari-cari wanita ini mungkin sampai ke ujung dunia, tapi dengan entengnya dia mengucapkan kalimat itu seolah tidak terjadi apapun!

"Tanyakan saja apa yang ingin kamu ketahui"

Rony memejamkan matanya. Memikirkan pertanyaan terbaik yang akan ia lontarkan. Segudang tanya memang mencuat dikepala Rony. Berdesakan ingin keluar menuntut jawabnya. Tapi Rony juga tidak ingin membuat Salma merasa tertekan.

Wanita ini sudah banyak berubah. Ada ribuan hari yang terlewatkan oleh Rony. Salma dulunya perempuan manis yang penurut padanya. Tapi sekarang, bayangan itu berganti menjadi gambaran Salma yang keras dan dewasa.

"Apa kamu masih mencintaiku?" tanya Rony sambil menelisik bola mata Salma.

Wanita itu terdiam sejenak. Lalu bangkit dari duduknya.

"Tolong antarkan Ron ke sekolahnya besok, seragamnya besok pagi kukirim"

"Kamu boleh bersama Ron, tapi harus ijin dengan Bi Lastri. Setidaknya ada yang tau kamu membawanya pergi. Dan satu lagi, mari tidak bertemu lagi pada kebetulan manapun. Aku pamit"

Salma melangkahkan kakinya keluar apartemen Rony. Meninggalkan lelaki yang masih terperangah itu sendirian. Tanpa jawaban.
***

Cinta Dalam AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang