Buku Harian Salma

1.5K 85 0
                                    

Rony melarikan diri ke apartmennya. Ia tahu ini bukan langkah yang benar. Tapi hatinya terlanjur sakit. Dia tidak bisa berlama-lama ada di sekitar gadis itu. Flo sudah menancapkan luka di hatinya.

Pria itu membanting pintu kamarnya. Lalu mengamuk mengacak-acak isi lemari bajunya. Membuat berantakan seisi kamar. Ia menjerit sekerasnya. Memukul apa yang bisa dipukulnya.

Rony beralih ke sisi lemari yang biasa digunakan oleh Salma menyimpan barangnya saat bermalam di apart Rony. Membuka bagian itu perlahan. Menatap susunan pakaian yang biasa di gunakan Salma. Tertinggal sebotol parfum dan sebuah buku kecil yang dulu luput dari perhatiannya.

Rony meraih buku kecil berwarna lilac itu. Dibukanya perlahan, di dalamnya penuh dengan tulisan tangan Salma. Rony mendudukkan dirinya di atas ranjang. Tulisan tangan itu mencuri perhatiannya.

Ada banyak namanya tertulis dilembaran diary Salma. Tentang perasaan gadis itu. Awal mula Salma jatuh cinta padanya. Patah hati Salma saat Rony menembak Flo untuk jadi pacarnya. Penyesalannya saat pergumulan mereka yang pertama. Juga, rahasia besar yang baru terkuak hari ini.

Nyatanya, Salma lebih dahulu tahu tentang Flo yang sudah mengkhianatinya, dan Salma menutupi hal ini agar Rony tidak sakit hati. Padahal dia sudah menghancurkan Salma berkali-kali tanpa henti.

Rony membalik lembaran selanjutnya. Ada foto usg yang ditempel Salma. Tanggalnya tepat pada hari pertunangannya.

Kuberi nama dia AMaRo (Anak salMa dan Rony)

Tulisan itu membuat hati Rony semakin terpukul. Saat ada wanita yang sedang berjuang mengandung anaknya, dia malah ingin menikahi wanita yang hamil entah dengan pria mana.

Lu bajingan, Ron! Ini karma buat lu!
***

Paul mendatangi Rony yang kini terbaring di rumah sakit. Laki-laki itu pingsan dengan berlumur darah di tangannya. Untung saja saat itu Paul menyusul ke apart. Dan menemukan tubuh Rony terkulai di samping ranjang.

"Gue udah minta tolong orang-orang papah untuk melacak keberadaan Salma", ujarnya pada Rony yang baru saja sadar.

"Kita cari sama-sama", lanjut Paul.

"Apa gue masih layak, Powl?"

"Di hati Salma, lo selalu layak, Ron"

Semoga saja itu benar. Sal, kamu sekarang dimana? Aku rindu kamu.

Cinta Dalam AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang