🍰 apocalypse

1K 122 7
                                    

.

Tak sampai sepuluh menit Rose mendapati mobil Jeff sudah berada di halaman rumahnya.

"Cepet banget gue bahkan belum siap-siap," ujar Rose begitu Jeff sudah masuk ke dalam rumah.

"Buat lu doang nih gua ngebut sampe lampu merah aja ditrabas," kata Jeff.

"Lo bercanda, kan?"

"Menurut lu bercanda apa nggak?"

Rose mengerjap polos. "Bercanda."

"Nah, yaudah."

"DIH, ORANG GILA!"

Hanya butuh waktu lima menit bagi Rose untuk bersiap-siap sebelum kemudian pergi bersama Jeff.

"Lu suka Taylor Swift gak?" tanya Jeff sewaktu mereka sudah berada di dalam mobil.

"Are you kidding me? I AM A SWIFTIES SINCE BORN," seru Rose bersungguh-sungguh.

"Widih, sepuh." Jeff tertawa. "Putar gih lagunya entar kita karaoke."

"Udah tersambung?"

"Udah."

"Lo sukanya apa?"

"Elu."

Rose mendelik. "LAGUNYA."

"Bilang dong." Jeff terkekeh. "Gua suka London Boy, karena gua lah cowok London tersebut."

"Ih gue kurang hapal, yang lain aja please."

Jeff mencibir. "Mentok-mentok juga Cruel Summer lagi."

"Hahahaha, ok."

Setelah itu Rose memutar lagu tersebut. Dan Cruel Summer pun mengalun keras di dalam mobil Jeff diiringi suara-suara nyanyian yang lebih terdengar seperti teriakan.

Jeff bernyanyi, "And I screamed for whatever it's worth."

"I love you ain't that the worst thing you ever heard," sambung Rose.

Lalu keduanya kompak berteriak sepenuh jiwa di lirik selanjutnya.

"HE LOOKS UP GRINNING LIKE A DEVIL."

Dan teriakan-teriakan itu berlanjut hingga lagu berakhir.


****



Berbelanja bersama Jeff rupanya adalah hal baru yang begitu menyenangkan bagi Rose. Dan ia bahkan tidak tahu kapan terakhir kali bisa sebahagia ini menghabiskan waktu dengan seseorang.

"Makan dulu yuk, laper nih," ajak Jeff setelah Rose selesai membayar.

"Mau makan apa?"

"Nasi goreng solaria." Melihat Rose hendak melayangkan protes, Jeff buru-buru menambahkan, "Gua tau lu bosen, tapi please no comment karena sekarang gua betul-betul bm."

"Lagi hamil ya lo," cibir Rose.

Jeff terkekeh sebelum kemudian menarik paksa Rose yang ogah-ogahan pergi dari sana.

Di hari yang cerah itu, tak sedikitpun Rose mengira bahwa sebentar lagi ia akan menerima sebuah kejutan yang tak pernah ia duga sebelumnya.

Di dalam restoran, Rose melihat figur seseorang yang ia yakini adalah Jaden Khai. Pemuda itu tidak sendirian, melainkan bersama seorang gadis yang bahkan dari kejauhan pun Rose bisa mengenali wajahnya.

Alesha Sinclair.

sweet rosieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang