🍰 hot girls era

432 61 1
                                    

.

Sudah seminggu berlalu sejak terjadinya kekacauan yang membuat Roseanne Claire hampir dimusuhi satu sekolah.

Bagi Rose, rasanya begitu menjengkelkan. Kenapa hanya dirinya saja yang harus menerima perlakuan seperti itu sementara tak ada seorang pun yang membicarakan keterlibatan Jeffryan Hadi dalam sandiwara itu.

"Such an asshole," gumam Rose sewaktu memasuki perpustakaan dan langsung menuju barisan meja di paling pojok.

Setelah memastikan tak ada seorang pun di dalam ruangan itu, Rose diam-diam mengeluarkan kotak makan dan botol minum dari dalam ranselnya. Ia mulai menggigit sandwich yang ia buat sendiri sebelum tiba-tiba terdengar dehaman seseorang.

"No food or drink in the library!"

Rose berhenti mengunyah hingga kedua pipinya penuh. Lalu perlahan menoleh pada seseorang yang tengah menyender pada rak buku dengan kedua tangan dilipat serta senyum jahilnya yang sudah tak asing lagi bagi Rose.

"Gosh, I thought you were mrs Harris!" pekik Rose tertahan.

Orang itu tertawa kecil seraya menghampiri Rose yang memasang ekspresi kesal. "Need a friend, blonde?"

"Go away, Jaden." Rose mengibaskan tangannya, "Ini tempat persembunyian gue."

"Lo sekarang jadi buronan apa gimana?"

"Fuck you."

Jaden terkekeh pelan. "I haven't seen you in the cafeteria anymore. That Jeffryan guy misses you, anyway."

Rose hanya mengedikan bahunya cuek seraya kembali mengunyah sandwichnya. Sejak peristiwa hari itu Rose benar-benar menutup diri dari orang lain--termasuk teman-temannya, atau bahkan Jeff. Ia tidak pernah lagi berbicara dengan mereka. Setiap pergantian kelas pun Rose langsung melengos pergi entah itu ke perpustakaan atau ke tempat-tempat sepi lainnya.

"Well, it seems like someone just wanna be alone so Jaden Khai pamit undur diri," kata Jaden bersiap untuk pergi sebelum Rose menghentikannya.

"Jaden?"

Cowok itu berbalik.

Rose tersenyum, "Thank you."

Jaden mengangguk dan menyunggingkan senyum kecil sebelum pergi dari sana.

***

BRAK.

Pintu kamar itu terbuka tepat saat Rose hendak membuka pakaiannya.

"MAM, PRIVACY!"

"Sorry," bisik mami yang melongok kecil berpura-pura tidak melihat. "ITU ADA TEMEN-TEMEN YOU DI BAWAH."

"Emang aku punya temen?"

"Oh pantesan murung terus ternyata gak punya temen. You udah di cut off ya ama mereka?" mami tertawa keras sebelum menutup rapat-rapat pintu kamar Rose.

"WHATEVER, MAM!"

Rose meniup udara kesal. Ia mengganti bajunya dengan piyama sebelum pergi ke bawah menemui mereka.

"BITCH, I MISSED YOU SO MUCH!!!!!" Alesha berlarian menuju Rose kemudian memeluknya erat.

Rose tertegun melihat semua teman-temannya ada di sana. Oke, bukan semua. Karena sejauh yang kita tahu, tak ada yang mau berteman dengan Rose kecuali mereka berlima.

"Okay, enough!" Rose melepaskan pelukan Alesha lalu menatap mereka satu persatu, "What exactly happened?"

Tak ada yang buka suara selama satu menit. Hingga Sharon tiba-tiba bangkit dan melangkah menuju Rose yang masih berdiri, lalu memeluknya. "I'm sorry. I'm really really sorry, Roseanne."

sweet rosieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang