🍰 deja vu

436 84 1
                                    

.

Rasanya déjà vu.

Rose harus benar-benar mulai membiasakan diri dengan situasi saat ini. Ketika semua orang memperhatikannya seolah-olah ada lampu sorot di atas kepala Rose.

Terakhir kali Rose merasakan hal seperti ini adalah ketika ia memutuskan untuk melakukan sandiwara konyol dengan Jeff. Saat itu keduanya melangkah dengan penuh percaya diri melewati semua orang layaknya sepasang kekasih.

Namun hal itu kini malah menjadi sesuatu yang buruk layaknya bumerang bagi Rose maupun Jeff. Meski mereka sudah sering menerima hal seperti itu, namun yang satu ini jauh lebih mengerikan. Entah bagaimana bisa gosip ini menyebar begitu cepat di sekolah.

Dan Rose tahu harus berbuat apa.

Di bawah tatapan tajam seluruh siswa di sepanjang koridor pagi itu, Rose melangkah lurus menghampiri seseorang.

"Abigail Smith."

Abby yang menyender pada loker tersenyum melihat kedatangan Rose, "Ini dia tokoh utamanya."

"Is that you?" tanya Rose sembari mengacungkan ponselnya yang menampilkan retweet dari sebuah akun base.

"Is that you?" tanya Rose sembari mengacungkan ponselnya yang menampilkan retweet dari sebuah akun base

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Guess what," Abby tertawa.

Detik berikutnya terdengar tamparan keras yang dilayangkan Rose pada gadis itu. Membuat semua murid yang melihat kejadian itu sontak saja terkejut tak percaya.

"What the hell?" Abby berdecih sebelum kakinya melangkah ke hadapan Rose lalu mendorong kedua bahu gadis itu. "Enjoying the attention, huh?"

"Gue udah lama menahan diri buat gak nampar lo, Abby. Tapi kali ini lo udah keterlaluan," ujar Rose meledak-ledak. "I told you to stop talking shit about my life."

"And you think you're gonna stop me?"

"This is my last straw, Abigail Smith," gertak Rose. "Kalau sekali lagi lo cari masalah sama gue ataupun Jeff--"

"You and jeff are nothing."

"You know nothing," geram Rose hampir hilang kesabarannya. "Dan berhenti ikut campur di kehidupan gue, Jeff, ataupun orang lain. Gue yakin lo cukup pintar untuk paham bahwa itu adalah privasi."

"YOU GUYS HEAR THAT?" teriak Abby pada semua orang. "Turns out this girl is still obsessed with Jeffryan Hadi."

Dan akibat dari kalimat itu, Rose bisa merasakan tatapan menghakimi dari semua orang di ruangan itu. Mereka berhasil dipengaruhi oleh kalimat Abby yang sama sekali tidak benar.

"Boo!" ejek Abby di depan wajah Rose sembari tertawa. Sebelum kemudian pergi melewatinya. "Bye, loser-anne."

Meninggalkan Rose berserta kalimat-kalimat kasar oleh semua orang yang ditujukan kepadanya.

"No shame!"

"Free Jeffryan Hadi from that whore!"

"Leave him alone, you freak!"

"Boycott Rose and Cake!"

"She's over, duh!"

Bibir Rose gemetar. Napasnya tiba-tiba terasa sesak. Tak pernah bisa dipercaya bahwa semua orang kini tengah menghakimi dirinya. Seluruh tubuh Rose seperti mati rasa. Ia sama sekali tak bergerak dari tempatnya berdiri. Ia bahkan tidak sadar ketika beberapa orang membelah kerumunan dan langsung menghampirinya.

"WOI, BUBAR!" teriak Marel yang langsung berhasil membuat semua orang pergi. "APA-APAAN SIH LO SEMUA?!"

"Roseanne, you okay?" tanya Sharon khawatir.

Rose tak menanggapi hal itu. Tatapannya kosong, suara-suara berisik di sekelilingnya terdengar samar-samar masuk ke dalam telinganya. Tanpa sadar air mata sudah menggenang di kedua pelupuknya. Semuanya menjadi terlihat buram. Hidupnya sudah berakhir.

"Roseanne, hey?"

Suara yang sejak tadi berseru di telinganya itu perlahan terdengar semakin jelas. Rose menoleh setelah kembali tersadar sepenuhnya, "Jeff?"

"Lu gak apa-apa?" tanya Jeff yang terlihat sangat khawatir seraya meraih kedua tangan Rose. "Gua minta maaf. Ini semua gak akan terjadi kalau seandainya dulu gua gak melakukan tindakan bodoh itu."

Rose masih mencerna semua kalimat itu, sebelum tiba-tiba ia menepis tangan Jeff lalu berlari pergi dari sana.

"Roseanne!" sahut Jeff yang langsung mengejarnya.

"Just leave me alone, Jeff."

Saat itu Rose sudah menangis. Ia ingin cepat-cepat pergi dari sini. Kemana saja, asal tidak bertemu dengan semua orang yang membencinya.

"Roseanne, wait."

Rose tetap tak mendengarkan dan terus melangkah cepat keluar dari gedung sekolah.

"Just tell me how you feel, Rose." Jeff akhirnya berhasil menghentikan Rose. "I'm so worry about you, please, let me know if you're fine."

Jeff bodoh. Mengapa pertanyaan itu harus keluar dari mulutnya. Ia sendiri sudah tahu kalau Rose sedang tidak baik-baik saja.

"No, Jeff." Rose menggeleng, hidungnya memerah. "Everything's not fine."

"I'm sorry."

"Mereka bener-bener jahat sama gue."

"I'm  sorry, Roseanne."

Tak butuh waktu lama bagi Jeff untuk akhirnya menarik tubuh Rose ke dalam pelukannya.

...


anw guys cara baca nama roseanne tuh rose AJA ya bukan rosé jadi cuma kayak 'rrous' udah gk ada embel-embel e di belakangnya ok

trus jeffryan tuh jeff-ryan. rai-yen seperti menyebutkan nama ryan gosling

sweet rosieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang