PETUNJUK

91 7 0
                                    

"Energi Haechan juga ada di dia" Tunjuk Renjun dengan suara dinginnya.

Suara dingin Renjun, membuat taman di pagi itu langsung hening. Mereka menoleh ke arah Octa meminta penjelasan.

"Keknya gue terpaksa ngomong ini" Kata Octa.

"Apa?"

"Kak Haechan emang ada di rumah gue waktu itu, tapi sekarang dia hilang gatau kemana" Jelas Octa.

"Percuma dong anjir kita nyari lu" Kata Lucas frustasi sambil menunjuk Octa.

"Eh bentar dulu"

"Kenapa Le?"

"Lu pasti tau kan siapa yang nyulik bang Haechan?" Tuduh Chenle.

"Nyulik?"

"Bang Haechan gak mungkin ilang gitu aja, pasti dia diculik, dan lu pasti tau siapa penculiknya kan?"

Octa sempat terdiam lalu menggeleng.

"Boong lu anjir"

"Lu kenapa bisa seyakin itu sih Le?"

"Logika aja bang, bang Haechan tinggal sama Octa, kalo bang Haechan ilang dia pasti ngasih petunjuk, atau paling gk Octa ngeliat pelakunya" Jelas Chenle.

"Tumben pinter" Celetuk Jaemin.

"Diem deh"

"Dia emang ngasih petunjuk tentang siapa yang nyulik dia, tapi gue gatau dia siapa" Kata Octa.

"Lu bawa petunjuknya?"

Octa mengangguk. Lalu dia mengeluarkan sebuah kertas.

"Dia nulis petunjuknya disini" Katanya lalu memberiakan kertas itu kepada Mark.

'Ta, gue nulis surat ini, biar lu tau kenapa gue bisa hilang nantinya. Lu ada di rumah temen lu sekarang, dan cuman gue yang ada di rumah ini. Di luar rumah lu sekarang, banyak banget naga. Iya naga, makhluk mitos itu sekarang lagi ada di depan rumah lu, ada juga beberapa makhluk seperti manusia diluar, seperti manusia, tapi mereka punya sayap. Ada orang yang bilang ke gue kalo sesuatu ngincer gue sama teman-teman gue, jadi mereka bawa gue buat ngamanin gue lebih dulu. Gue gabisa nulis banyak, jadi kalo lu nemu surat ini, dan sepupu lu nyari gue, kasih aja surat ini. Oh iya, nama orang yang nolong gue itu, Asahi. Dia rambutnya putih dan katanya dia raja dari negeri es.

                                                   -Haechan

"Asahi lagi" Keluh Lucas saat Mark selesai membacakan surat.

"Asahi siapa sih anying" Kata Chenle.

"Nemu dimana?" Tanya Renjun sambil menunjuk kertas yang dipegang Mark.

"Di kasur" Jawab Octa.

"Btw, kalian semua gak sekolah?" Tanyanya lagi, membuat Mark membolakan matanya.

"ANJIR GUE LUPA KALO SEKARANG KITA SEKOLAH" Teriak Mark.

"Kita ke sekolah sekarang, Octa makasih" Mark menepuk kepala Octa sekilas lalu menyusul temannya yang sudah berlari lebih dulu.

                               ******

"Gimana nih? Gerbangnya udah ditutup" Kata Jeno.

Mereka berpikir untuk sesaat. Tidak mungkin mereka meminta pak satpam membukanya, bisa berakhir di BK mereka.

"Gue punya ide!!" Seru Lucas.

"Apa?"

"Gimana kalo kita lewat pagar belakang, mobilnya kita titip di warung bi inem?" Usul Lucas.

Mereka semua minus Renjun bertepuk tangan.

"Gue gak mau" Tolak Renjun, sambil berjalan ke arah gerbang.

"Anak teladan lain emang" Kata Jaemin.

"Ayo jalan sekarang" Kata Mark, dan mereka berlari menuju gerbang belakang.

Renjun yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala. Dia melangkahkan kakinya menuju pos satpam di dekat gerbang.

"Pak" Panggil Renjun. Pak satpam yang sedang membaca koran, menoleh dan bergegas membukakan gerbang.

"Makasih" Kata Renjun singkat.

Mata Renjun menjelajah ke segala arah dan berhenti di ruang guru. Renjun mengernyitkan dahinya ketika melihat ruang guru sepi.

"Semua guru lagi kemana pak?" Tanya Renjun.

"Owh, lagi ada pertemuan di kantor dinas, nanti istirahat pertama baliknya" Kata pak satpam. Renjun mengangguk,  dalam hati dia tertawa mengingat yang dilakukan teman-teman nya tidak ada gunanya.

Sementara di belakang sekolah

Lucas dan yang lainnya masih berusaha memanjat gerbang belakang.

"Ya Allah Jen, cepetan napa, lama banget" Kesal Lucas.

"Diem lu nying"

"Kalo kakinya panjang mah gampang manjatnya, kalo pendek itu masalah" Kata Sungchan sambil membantu Mark turun.

"Untung Renjun gak ikut" kata Lucas sambil terkekeh.

"Emang kenapa?" Tubuh Lucas menegang ketika mendengar suara yang familiar. Dia menoleh dan mendapati Renjun sedang bersedekap dada dan melihatnya datar.

"Eh, Renjun sahabat gue" Kata Lucas sambil merangkul Renjun. Renjun menatapnya datar dan menepis tangan Lucas.

"Kok lu gak di hukum Njun?" Kata Mark.

"Guru lagi di luar" Jawab Renjun singkat.

"Percuma dong anjir kita manjat ni gerbang" Kata Jeno sambil menendang pelan gerbang itu.

"Udah terlanjur juga sih" Kata Jaemin santai.

"Yaudah kita ke kelas aja" Kata Jisung.

Mereka mengangguk dan berjalan bersama menuju kelas masing-masing.

******

Aku kembali 🙏🙏

Voment nya y guyys💅💅

Luvvv yuuu💚💚💚

7 POWER || NCT DREAM X TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang