"BANG LUCASSS LU UDAH MAKAN TIGA BUNGKUS!! ITU PUNYA GUE SISANYA"
"GAK INI TETEP PUNYA GUE"
"TAPI ITU BAGIAN GUEE"
"GAK MAUUU WLEEE"
"BANG LUCAS JANGAN LARI "
Mereka yang berada di ruang tengah, hanya bisa menghela nafas pelan. Di keadaan seperti ini mereka sempat sempatnya memperebutkan kripik kentang 5 ribuan.
"BANG LUCAS BALIKIN KRIPIKNYAA"
Mereka menutup telinga mereka. Sedari tadi, dua orang itu terus terusan berteriak.
"Bang Jen, lu gk bisa nyuruh mereka berdua diem gitu? Kuping gue budek lama²" Tanya chenle.
"Yang waras ngalah aja Le"
Akhirnya mereka hanya diam sambil melihat malas ke arah 2 orang itu.
"Woy, kesini semua, bang Renjun udah sadar!!" Teriak Sungchan dari pintu perpus.
Teriakan Sungchan membuat 2 orangutan itu terdiam.
"Ngapain masih cengo anjing, cepetan sini" Kesal Sungchan.
Akhirnya mereka yang berada di atas turun kebawah.
"Bang Renjuuuunn" 2 Bungsu itu langsung berlari menuju kasur yang ditempati Renjun.
"Jangan meluk Renjun, dia masih baru sadar" Kata Mark, membuat 2 bungsu itu memberhentikan langkahnya.
"Njun" Renjun berdeham sebagai jawaban.
"Yang bawa jiwa lu pergi siapa?"
Mendengar pertanyaan dari Jeno, membuat mereka semua mengalihkan atensi mereka kepada Renjun.
Renjun menatap mereka satu per satu. Sepertinya mereka benar benar ingin tau.
"Asahi" Jawab Renjun singkat.
"Asahi teh saha?" Tanya Haechan.
"Manusia kan Njun?" Tanya Mark.
"Mark, plis, begonya lu simpan dulu" Kata Lucas.
"Si Asahi ngapain bawa jiwa lu?"
Renjun ingin menjawab, namun kata² dari pemuda bersurai putih itu membuat dirinya kembali menutup mulutnya.
"Jangan kasih tau mereka apapun, gue bakalan ngasih tau sendiri"
"Rahasia"
Mereka semua melongo menatap Renjun.
"Si anying main rahasiaan" Kesal Haechan.
"Udahlah, mungkin ada sangkut pautnya sama kehidupan pribadi Renjun, kita gak boleh kepo" Kata Mark bijak.
"Yaudah sih, gue gak terlalu kepo juga" Lalu dengan santainya Lucas kembali membuka kripik kentang yang tadi dia bawa. Membuat keributan kembali terjadi.
"Ih anjir, keripik gue main buka aja lu!"
"Gue yang bawa, berarti ini buat gue"
"Gak!! Ini tetep punya gue"
"Si anying maksa"
"Balikin gak"
"Gak!"
"Balikin!"
"Gak!"
"GUE BILANG BALIKIN YA BALIKIN"
"GUE BILANG GAK YA GAK"
"DIEM ATAU GUE SETRUM KALIAN"
Haechan yang mendengar teriakan Jaemin itu langsung kicep. Sedangkan Lucas malah bingung.
"Lu bisa nyitrum gue?" Beo Lucas.
Jaemin yang mendengar pertanyaan itu, langsung merutuk mulutnya yang kelepasan mengatakan kekuatannya itu.
"Gak bisa lah anjir, gue manusia biasa" Elak Jaemin.
" Gak mungkin, ni anak gabakalan kicep kalau kata² lu cuman ancaman gak guna" Sahut Lucas sambil menunjuk Haechan.
Jaemin yang kehabisan kata-kata itu, langsung meilirik Mark meminta pembelaan.
"Cepat atau lambat mereka bakalan tau Jaem" Sahut Mark tenang.
Jaemin menghembuskan nafasnya pelan. Lalu dia menjulurkan tangannya yang memercikkan listrik.
"Anjing" Cicit Lucas pelan.
Lalu dia menoleh ke Mark. Mark yang mengerti langsung menutup matanya, dan saat dibuka mata Mark berubah menjadi abu muda.
"Ke-kekuatan lu apa?" Tanya Lucas terbata bata.
"Pengendali pikiran" Lalu Mark kembali mengembalikan warna matanya menjadi warna hitam.
Bukan hanya Lucas yang terkejut, Sungchan juga sama terkejutnya.
"Kalo lu Ji?" Tanya Sungchan.
Jisung menjentikkan jarinya, dan muncul api kecil di tangannya.
"Bang Chenle air, bang Jeno tanah, bang Renjun es, kalo bang Haechan teleportasi" Jelas Jisung saat Lucas dan Sungchan kembali menoleh ke arah yang lain.
"Penjelasan lebih lanjutnya bakalan gue jelasin besok, sekarang tidur" Titah Mark.
Mereka semua mengangguk termasuk Sungchan dan Lucas yang masih bingung.
"Lo juga Njun, lu harus istirahat" Perintah Mark kepada Renjun. Renjun hanya mengangguk mengiyakan
*****
Saya kembali 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
7 POWER || NCT DREAM X TREASURE
Fiksi RemajaMereka sebelumnya hanya manusia biasa yang tidak memiliki keistimewaan apapun, namun kejadian saat ulang tahun Haechan merubah segalanya.