Jeno diam saja di mobil ayahnya. Biasanya dia akan banyak bercerita atau meminta Johnny mampir untuk sekedar membeli cilok langganan Jeno di perempatan menuju sekolah Jeno.
"Jangan khawatir, Jeno. Grandma gak akan marahin kamu, dia bukan orang yang kayak kamu pikirin itu." ucap Johnny lagi-lagi menenangkan Jeno.
Jeno menghela nafas berat dan menatap Johnny dengan pandangan lelahnya.
"Ayah," panggil Jeno.
"Tolong ngebut, Jeno kebelet berak."
"Shit bro?" ucap Johnny sambil menggerakkan persneling nya dan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.
***
Tiba di kediaman mereka, Jeno berlari cepat begitu keluar dari mobil Ayahnya. Sampai-sampai dia melewati Grandma nya yang bersiap menyambut Jeno.
Miory— ibunda Johnny menatap bingung dan kaget saat Jeno menutup pintu kamarnya dengan keras.
"Dia kebelet berak, Ma." ucap Johnny begitu dia menemukan Ibunya yang terdiam bingung.
Miory menggelengkan kepalanya. "Mama kira dia gak suka sama Mama dan berusaha ngehindarin Mama."
Johnny terkekeh, "Tadi dia diem aja di mobil, Jo kira dia lagi khawatir dan takut karena ada Grandma nya, ternyata dia lagi nahan berak."
Mereka tertawa kecil sembari berjalan ke meja makan.
"Nih, Mama udah bikin beberapa camilan dan rencananya mau masak nanti, sih. Soalnya jam makan malam masih lama kan."
Johnny mengangguk-angguk saja. Dia mencomot satu kookies yang masih di atas loyang.
"No, Johnny!" cegah Miory terlambat.
Johnny sudah menggigit kookies panas yang baru saja keluar dari oven.
Seketika mulut Johnny bergerak-gerak karena kookies panas di mulutnya. Dia letakkan lagi potongan kookies tadi dan memuntahkan yang ada di dalam mulutnya.
"Is it good?" tanya Miory meledek Johnny.
Johnny hanya tertawa ringan, meski lidahnya terasa melepuh karena kookies nya masih panas.
Tak berselang lama, Jeno datang bergabung dengan pakaian santainya. Wajahnya terlihat sedikit malu menatap Miory.
"Oh, Hi Jeno" sapa Miory.
Dia langsung memeluk Jeno dengan erat, pipi Jeno juga di bubuhi kecupan singkat dari Miory.
"Ya ampun, masih manis aja ya? cuman ini badan kok mau nyaingin Ayahmu?" ucap Miory menggoda Jeno.
Jeno menyengir canggung, "Sering ikutan Ayah nge-gym soalnya."
"Lucu kamu. Mukanya manis badannya manly."
"Eh, Grandma bikin beberapa cemilan, Jeno mau coba?" Ucap Miory mengalihkan topik.
Jeno melihat beberapa loyang bekas kue kering yang masih kotor. Dia juga menatapi Ayahnya yang ternyata tengah menata Kookies ke dalam toples.
Merasa ditatapi, Johnny menoleh.
"Mau Kookies?" tawarnya.
Jeno mengangguk kecil.
Kemudian Johnny menutup toples yang sudah penuh dengan Kookies tersebut dan mendekat pada Jeno.
Alih-alih memberikan toples Kookies tersebut, Jeno malah menerima kecupan singkat di bibirnya.
"Ku- Kiss." ucap Johnny.
"Astaga, Jo!" seru Miory.
Harusnya dia tahu, tingkah Johnny cukup menyebalkan. Malang sekali Jeno, pasti dia cukup tertekan dengan tingkah Johnny yang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inner Child
Fanfiction-- GA SUKA SKIP, JGN KAYAK ORG TOLOL -- Johnny - Jeno story (semi daily) John!dom Jen!sun #BOYSLOVE #BOYPUSSY #SEMIINCEST #STEPFATHER