💙💜💙💜
"Udah siap semua? Gak ada yang ketinggalan?" Tanya Mei rempong.
Benar, di antara sembilan orang yang akan berangkat itu, Mei adalah yang paling rempong. Walau mereka berangkat di jam tiga sore, tapi gadis itu sudah heboh sejak pagi. Sejak kemarin ia tak henti-hentinya mengingatkan seluruh teman-temannya terkait apa yang harus mereka bawa untuk berkemah hari ini. Di dalam grupnya pun, dia yang paling ribut. Kalau kata Gyan, rempongnya kali ini melebihi rempong ketika gadis itu masih menjabat sebagai ketua OSIS.
Setelah semua dirasa aman, gadis itu membagi teman-temannya ke dalam dua mobil. Satu mobil dikendarai oleh Ge, dan satu mobil lagi dikendarai oleh Gyan. Memang benar, di antara para lelaki itu, yang mumpuni dalam mengemudi mobil dan mempunyai SIM hanya mereka berdua.
"Mei, plis gue satu mobil sama lo," bisik Nirmala.
"Gue juga!" Tambah Gastya. Ge seketika mendelik. Ia tahu tujuan Gastya adalah agar bisa dekat dengan Nirmala tapi ia cukup posesif kali ini.
"Gak boleh!" Kanikka benar-benar penyelamat bagi Ge. Gadis itu berkacak pinggang melototi sang kakak.
"Kakak lupa apa kata papa? Aku laporin papa, nih?" Ancamnya. Ancaman itu membuat Gastya berdecih. Bahkan di saat dia ingin bebas satu kali, semua itu tidak akan pernah tercapai karena kehadiran adiknya ini. Kanikka mengancam karena syarat yang diberikan sang papa adalah asal Gastya selalu di dekat Kanikka maka Kanikka diperbolehkan ikut. Syarat yang mudah, dibanding Gastya meminta izin pergi ke rumah Ge untuk berlatih.
"Udah, udah. Sesuai arahan aja." Ge membuat kakak beradik itu terdiam.
Hasil akhirnya adalah yang berada di mobil Gyan adalah Gyan, Saras, Kaishi, Kanikka, dan Gastya, sementara sisanya berada di mobil Ge. Posisi di dalam mobil Gyan adalah Saras dan Gyan di kursi depan. Di kursi belakang Kanikka duduk diapit Gastya dan Kaishi. Padahal Gastya sudah berencana duduk di tengah-tengah agar adiknya itu tak mengganggu Kaishi, tapi Kanikka menariknya dengan kencang dan mengambil alih kursi.
Di mobil satunya, Nirmala terlihat riang duduk di belakang bersama Zyandru, crushnya sejak kelas sebelas walaupun terhalang tembok yang sangat tinggi.
"Kak Kaishi, udah makan belum tadi?" Tanya Kanikka antusias sementara yang ditanya bersandar sambil menutup mata dan melipat tangan di dada.
"Orang tidur malah diganggu," sewot Gastya.
Kanikka memandang Gastya sinis. "Yang ditanya siapa, yang jawab siapa," sindirnya ketus.
"Eh, sejak kapan berani seketus itu sama kakak?" Gastya mengomel tak terima. Bisa-bisanya sikap Kanikka jadi berubah seperti ini.
"Ya kakak lagian sewot banget komennya. Kan bisa tinggal diem, gak usah ikut-ikutan," balas Kanikka.
"Belum."
Jawaban Kaishi itu membuat Kanikka terdiam.
"Gak nafsu makan," jawab Kaishi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
G in Luv (END)
Teen FictionTinggal bersama di satu atap dengan orang yang bahkan bukan teman dekatnya tidak pernah terlintas di pikiran Mei atau Ge. Duo murid paling disegani ini tiba-tiba saja terjerat dalam keadaan tersebut. ••••• Sepakat menjadikannya simbiosis mutualisme...