Kemoterapi

259 37 16
                                    

Sophia sedang mengecek penampilannya hari ini di depan cermin berukuran tinggi sama dengan tingginya. Step terakhir, ia perbaiki hijabnya sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamarnya.

"Bang Alan ayo!" teriak Sophia saat ia menutup pintu kamarnya. Namun tak ada sahutan dari kamar kakaknya. "Ish jangan bilang masih tidur." Sophia mencak-mencak menuju kamar kakaknya.

"Abang!" teriak Sophia lagi ketika membuka pintu kamar Alan. Dan benar, pria itu terlihat masih menelungkup di atas kasurnya.

"Bang Alan kenapa masih tidur sih?" kesal Sophia menarik kaki Alan agar laki-laki itu segera bangun.

"Bang Alan!" 

Alan mengerang pelan, ia membalikkan badannya menjadi menelentang. "Berisik Sophia!" rungutnya dalam keadaan masih menutup mata.

"Ayo ke rumah sakit. Temenin!"

"Ada urusan apa?" Matanya masih tertutup.

Sophia berdecak, "tadi kan aku udah kasih tau. Kan mau nemenin Owen kemo!"

Sophia sudah tidak bisa bersabar lagi. Ia kembali menarik kaki Alan agar segera turun dari kasur.

"Pakai baju nya cepet. Kita berangkat sekarang!" mohon Sophia seraya matanya mencari letak kaos Alan.
Pria itu memang selalu membuka bajunya jika sedang tidur. Baginya, cuaca Indonesia terlalu panas, hingga ac pun tak cukup mengatasi suhu tubuh Alan.

"Mengapa harus kita yang kesana? Tidak penting juga kan kita disana."

"Aku mau nemenin Owen. Kasian Owen nggak ada yang jagain, kak Alivia ada operasi."

"Ada perawatnya." balas Alan santai.

"Emang dasar hatinya dah mati. Abang T pasti. Terserah deh, mending aku pergi sendiri."

Sophia menutup pintu Alan dengan kasar hingga menimbulkan suara yang cukup keras. Dengan hati yang jengkel, ia turun ke bawah.

Hari ini hari Minggu. Sophia sedang tidak masuk kerja. Untungnya ia bisa pergi ke rumah sakit menemani Owen kemoterapi.

Sophia awalnya memang mau mengajak Owen untuk kembali cfd di hari Minggu. Makanya kemarin ia bertanya pada Alivia apakah Alivia berjalan-jalan lagi dengan Owen di hari Minggu atau tidak. Karena jika tidak, Sophia akan mengajak Owen pergi jalan-jalan bersamanya. Untuk itu pagi-pagi sekali, Sophia menghubungi Alivia. Namun Alivia awalnya ragu memberitahu yang sebenarnya tentang kemoterapi Owen. Ia tidak mau jika orang lain akan memperlakukan Owen layaknya orang sakit bukan anak kecil sehat yang suka bermain. Apalagi ia juga tak ingin merepotkan siapapun hanya karena penyakit Owen.

Dokter memberitahu bahwa kemoterapi Owen sudah selesai. Sekarang Owen masih berada di dalam ruang kemo. Dokter bilang, Owen akan tidur beberapa jam untuk memulihkan kondisinya terlebih dahulu karena efek samping dari kemo yang cenderung membuat Owen tidak punya tenaga.

Sophia masih ingat jelas ucapan Alivia kemaren di telfon. Hatinya begitu teriris kala mendengar kalimat Alivia.

"Sejujurnya.. ehm iya sop, Owen sakit. Dia ada leukimia, dan besok ada jadwal kemoterapi nya."

"Iya, nggak papa. Mungkin ini udah jalan hidupnya Owen. Tapi kakak minta ya, setelah ini Sophia jangan pandang Owen sebagai orang yang punya penyakit ya. Pandang Owen seperti kamu melihat dia seperti sebelumnya. Owen butuh orang seperti kamu, orang yang bisa diajak main bareng, dengan kehadiran kamu bikin dia bahagia dan bisa lupa dengan penyakitnya."

Hold Me Thight [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang