Daily Life Chakra Family
.
.
.Happy Reading ❤️❤️❤️
.
.
.*****
Sebagian orang yang menjalankan ibadah puasa pada hari pertama akan merasakan lemas, dan tidak bertenaga untuk melakukannya aktivitas.
Mereka lebih memilih untuk menghabiskan hari seraya menunggu waktu berbuka dengan tidur.
Salah satunya Sultan. Setelah menjalankan pengajian pagi di mesjid sekitar komplek perumahan, dia segera menuju kamarnya dan tidur sampai waktu menunjukkan siang hari.
"Dek, kita ke kamar Aa', yuk? Kita bangunin Aa'. Aa' dari tadi tidur terus," ajak Yuli pada Yuan yang tengah menonton film kartun Tom and Jerry, kartun favoritnya.
"Ayo!" sahut Yuan saat mendengar ajakan tersebut membuatnya segera berdiri. Dia selalu senang jika harus bertandang ke kamar kakak sulungnya. Di sana banyak barang yang menarik matanya.
Yuli segera memegang tangan Yuan, lalu menuntun sang adik ke kamar Sultan yang berada di lantai dua.
"Kalian mau ke mana?" tanya Chakra yang baru saja kembali dari kamar mandi dapur.
Dia memang sedang bermain sekaligus menjaga kedua anaknya itu untuk mengisi waktu kosong di hari pertama puasa, sedangkan Diana tengah melakukan perkumpulan rahasia khusus ibu-ibu komplek.
"Mau ke kamar Aa', Yah." Yuli yang menjawab.
"Oh." Chakra mengangguk. "Mau ngapain ke kamar Aa'?"
"Au ain di kamal Aa'." Kini Yuan yang menyahut.
Lampu imajiner tiba-tiba muncul di sekitar kepala Chakra. Dia mendapatkan ide yang sangat bagus.
"Ayo, Ayah juga mau ke sana," pungkas Chakra semangat. "Kita bangunin Aa' biar enggak tidur terus."
Yuli memasang senyuman bangga seraya menaikturunkan kedua alisnya, sedangkan Yuan bertepuk tangan heboh.
Ayah dengan kedua anak itu segera menaiki tangga menuju lantai dua, kamar tidur Sultan.
"Hati-hati naik tangganya, Teh. Jangan grasak-grusuk kaya gitu, kamar Aa' gak bakalan pindah," peringat Chakra saat melihat Yuli yang menaiki tangga dengan semangat.
Dia sempat bertanya-tanya bagaimana bisa baterai di tubuh Yuli masih full saat sedang berpuasa? Namun, saat mengingat Yuli menuruni gennya jadi dia tidak heran lagi.
"Adek juga hati-hati. Ntar kejedot Ayah juga yang diomelin sama Mama." Kini Chakra memperingatkan Yuan yang sama semangatnya dengan Yuli.
Setelah melewati tangga dengan segala ocehan Chakra yang tidak pernah berhenti mengingatkan kedua anaknya, kini ketiganya sudah berdiri di depan pintu kamar Sultan.
TOK! TOK! TOK!
"Aa', bangun!" seru Yuli setelah mengetuk pintu kamar dengan kekuatan penuh.
Chakra yang melihat dengan mata kepalanya sendiri pun sempat terkejut. Dia meringis jika pintu kamar anak sulungnya rusak gara-gara diketuk keras oleh anak perempuannya.
"Aa', angun!" Yuan pun mengikuti jejak kakak perempuannya.
Namun, pintu itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan dibuka.
"Kalian mundur dulu, biar Ayah yang panggilin Aa'."
Yuli dan Yuan pun melangkah mundur sebanyak dua langkah, membuat ruang pada Chakra.
Tok! Tok! Tok!
"Aa', ini ada Putri. Katanya ada perlu sama Aa'."
Sontak saja Yuli menahan tawanya dengan ide sang ayah.
Chakra pun ikut menahan tawa, dan mengajak kedua anaknya tos.
Yuan yang tidak mengerti hanya ikut-ikutan saja menahan tawa.
Dan terbukti, terdengar suara kunci yang membuka pintu. Lalu muncullah Sultan dengan tampilan acak-acakan, tetapi tersenyum lebar.
"Mana, Yah?"
"Yeu, dasar! Denger nama Putri aja langsung bangun." Chakra menepuk lengan Sultan pelan, lalu menggeser tubuh anak sulungnya itu. "Udah ah, awas. Kita mau masuk."
Sultan yang memang baru bangun dan pertahanannya kurang kuat, membuatnya tergeser dengan mudah.
Setelah Chakra, Yuli, dan Yuan masuk kamarnya, barulah Sultan menyadari akal-akalan ayah dan kedua adiknya.
"Yuan, jangan pegang itu!" seru Sultan saat melihat Yuan yang akan memegang action figure koleksinya.
Dia tidak mau kejadian minggu lalu terulang kembali.
Dia harus menangisi salah satu action figure koleksinya yang rusak karena diremas-remas gemas oleh Yuan.
Tidak ingin terulang kembali, Sultan segera menghalangi pandangan Yuan. Lalu menggendong adik bungsunya ke ranjang yang sudah kuasai oleh sang ayah dan adik perempuannya.
"Teteh jangan loncat-loncat, nanti kasur Aa' bolong!" seru Sultan saat melihat Yuli yang tengah melompat-lompat di atas ranjangnya.
Sedangkan sang ayah hanya tiduran seraya tertawa dengan kelakuan Yuli.
"Ayah jangan ketawa mulu dong. Berhentiin Teteh, jangan loncat-loncat terus. Nanti Aa' tidur di mana kalau kasurnya rusak?"
Melihat wajah frustrasi anak sulungnya, Chakra bangun, lalu segera menangkap tubuh Yuli. "Udah, jangan loncat-loncat terus. Nanti malam kamu kencing terus, lho, terus gak bisa tidur deh," imbuhnya.
Setelah memastikan Yuli diam, Chakra melihat Sultan. "Sekarang Aa' yang jagain mereka. Ayah mau ikut tidur dulu di sini sebentar," pungkasnya.
Lalu, Chakra kembali berbaring dan menghadap tembok.
"Mama, mana?"
"Lagi kumpul sama ibu-ibu," sahut Chakra dengan suara lemah, menandakan dia akan segera terlelap.
"Dasar pelor," gumam Sultan.
Sultan menatap Yuli dan Yuan yang sedang duduk anteng di kasurnya. "Kalian gak ngantuk?" tanyanya.
Yuli dan Yuan menggeleng.
Sultan membalasnya dengan helaan napas panjang. Lalu menggaruk kepalanya dengan gerakan acak.
"Mainnya jangan di kasur. Kalian kalau maen suka bar-bar. Maen di karpet aja."
Yuli dan Yuan pun dengan patuh turun dari ranjang, lalu duduk di karpet dekat ranjang.
Sultan mengerutkan kening. "Tumben nurut?" Namun, dia tidak memperpanjang keanehannya.
Dia segera menuju laci meja belajarnya, lalu mengeluarkan lego koleksinya. Dan duduk bergabung dengan kedua adiknya.
"Main ini aja. Teteh bikin kapal laut, dan Adek bikin apa aja terserah, bebas," katanya seraya menyerahkan kertas instruksi pada Yuli yang diterima dengan senang hati. Yuan pun dengan semangat mulai membuat sesuatu yang ada di otaknya.
Itulah tujuan awal Yuli, dia ingin merangkai lego milik Sultan yang terbaru.
*****
Di lain tempat, terlihat sekumpulan ibu-ibu yang tengah melakukan rapat meja bundar.
Bersambung.
today_is612, 13 Maret 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life Chakra Family [Chansoo GS]
HumorCerita keseharian keluarga Bapak Chakra selama Bulan Ramadhan ❤️❤️ Judul sebelumnya : Daily Life Chanyeol Family #Genderswicth #Komedi #Lokalbandung #Bahasa semi baku