JISOO-KARINA (g!p)

48.3K 419 11
                                    

Karina ingin segera sampai rumahnya, sejak di sekolah ia merasakan memeknya gatal dan mulai membasahi celana dalamnya.

Di perjalanan menuju rumahnya, ia hanya merapatkan kedua pahanya menahan agar tidak ada yang tahu bahwa celana seragamnya basah.

Sesampainya di rumah, Karina langsung memasuki kamarnya lalu membuka rok seragam dan celana dalamnya yang sudah basah dengan cairannya.

Ia merebahkan badannya kemudian menekuk kaki dan membuka pahanya lebar memperlihatkan memek basahnya.

Karina menggosok klitoris menggunakan jarinya kemudian ia melenguh merasakan nikmat saat memainkan klitorisnya. Ia mendongakkan kepalanya melihat langit-langit kamarnya.

"anghh.. hnghh enyakㅡ"

Namun setelah beberapa lama menggosok memeknya, Karina belum merasakan gatal tersebut menghilang. Ia merengek-rengek frustasi sambil mencubit dan menggerakakan jarinya dengan cepat.

"nghh kenapa gatelna belum ilang ughh.."

Karina merubah posisinya, ia bangun lalu menduduki bantalnya. Ia menggesekan memeknya pada bantal kesayangannya untuk mencoba menghilangkan gatal di memeknya. Karina menggenjotkan badannya naik turun agar bantal tersebut menggesek memeknya.

"anghhhㅡ bantalna karin basah sama memek karin hnggh.."

Keringat membasahi dahi dan badannya, Karina mendongakkan kepalanya sambil memejamkan matanya sembari tangannya meremas-remas bantal tersebut.

Bantal kesayangannya yang ia biasa gunakan untuk tidur pun dibanjiri oleh cairan memeknya. Karina sesekali menghentak-hentakkan badannya ke bawah menekan bantal tersebut.

Ia mulai merasakan orgasmenya semakin dekat.

"eunghh ahh.. karin keluar hnghh AKKHHHㅡ"

Karina berteriak saat cairan orgasmenya membanjiri bantal yang diduduki di bawahnya. Karina mengatur nafasnya setelah mengeluarkan cairan dari memeknya. Memeknya yang sensitif setelah orgasme berkedut-kedut.

Namun, Karina merasakan gatal di memeknya belum menghilang, ia belum puas dan ingin memasukkan jarinya ke dalam memeknya. kemudian, Karina duduk di atas kasurnya yang basah sembari menyandarkan punggungnya ke tembok kamarnya.

Karina menggigit bibirnya saat mencoba memasukkan jari telunjuk ke dalam lubang memeknya.

Sedangkan tangan yang satunya ditelusupkan ke dalam baju seragamnya lalu ia memainkan puting susunya.

"hnnghh mmhhmㅡ"

Karina mulai mengocok jari telunjuk di dalam lubang memeknya. Ia memaju mundurkan jari telunjuknya dan sesekali menggerakan memutar di dalam memeknya. Merasa kurang puas, Karina memasukkan kembali satu jari ke dalamnya.

Kini kedua jarinya memasuki lubang hangat memeknya, sedangkan satu tangannya mencubit dan memilin putingnya. Karina mengeluarkan lenguhan saat kedua jarinya menyodok ke dalam memeknya.

"anghh mmhhㅡ memek karin becek banyak hnghh."

Karina merasakan kedua jarinya tidak bisa mencapai titik nikmat (g-spot) di dalam memeknya. Jari-jarinya yang pendek hanya sebatas menggesek dinding memeknya. Karina merengek sampai mengeluarkan air mata karena frustasi jarinya tidak memuaskan memeknya.

"hiks.. ughh memekna karin nda puas. karin pengen kontol di dalem memek karin anghh."

Karina menangis sambil merengek tidak puas. Tiba-tiba ia teringat dengan jari dan kontol besar kakaknya yang pernah memasuki memeknya saat ia mengerjakan tugas beberapa waktu lalu.

FUTA HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang