WINTER-KARINA (g!p) 2

50.7K 482 59
                                        

Keesokan harinya, Karina terbangun di pagi hari dan merasakan badannya remuk. Ia mengerinyitkan dahi bingung saat merasakan ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Setelah melihat pemilik tangan tersebut, ia teringat dengan kejadian semalam dengan mahasiswanya di dalam mobil. Wajah Karina memerah malu mengingat dirinya memanggil Minjeong dengan sebutan ‘mas’, ia tak menyangka dirinya sekinky itu memanggil mahasiswa yang segender dengannya dengan sebutan tersebut.

Saat hendak bangun, Karina merasakan ada yang menyumpal lubang memeknya. Ia membuka selimut dan melihat kontol Minjeong masih di dalam memeknya sejak malam. Pergerakkan Karina membuat Minjeong mengeratkan pelukannya dari belakang hingga punggungnya menempel dengan badan mahasiswanya yang lebih besar darinya. Karina merasakan kontol tersebut semakin melesak lebih dalam ke dalam memeknya.

“u-unghh minjeong.. lepas dulu, saya mau mandi.” ucap Karina sambil mencoba menjauhkan tangan Minjeong dari pinggangnya.

“hnghh — lima menit lagi.” Minjeong menggumam pelan sembari menyerukkan wajahnya ke bahu sang dosen.

Karina melihat jam dinding yang menggantung di kamarnya, ternyata sudah pukul 8 pagi. Ia teringat jika ia memiliki jadwal bimbingan skripsi secara online dengan beberapa mahasiswanya jam 9.30 nanti.

“minjeong.. udah lima menit, sebentar lagi saya ada bimbingan online hng — ”

Minjeong pun melepaskan pelukannya dan melanjutkan tidurnya kembali. Karina perlahan mengeluarkan kontol Minjeong dari memeknya, ia merasakan memeknya masih penuh dengan peju kentalnya Minjeong. Setelah itu, Karina beranjak dari kasur dan berjalan sedikit tertatih menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

~^

Setelah mandi, ia melihat Minjeong yang masih tidur dengan posisi terlentang, Karina melihat kontol Minjeong yang mengalami morning wood, ia menggelengkan kepalanya saat ada keinginan untuk menyepong kontol tersebut. Karina menuju lemari dan memilih pakaian yang akan digunakannya untuk bimbingan nanti. Karina memilih kemeja berwarna biru dan dan rok pendek dengan warna senada. Karena bimbingan online, Karina tak perlu cemas dengan bawahan yang ia akan pakai, karena tidak akan terlihat di layar mahasiswanya.

Karina yang sedang memakai pakaiannya sambil berdiri di depan cermin, tak menyadari jika Minjeong sudah bangun dan sedang menatapnya.

"sexy sekali dosennya tersebut" gumam Minjeong dalam hati, terpesona melihat sang dosen memakai kemeja dan rok yang sangat pendek sampai bulatan kedua pantatnya terlihat.

Minjeong kemudian menghampiri Karina dan memeluknya dari belakang saat Karina sedang merias wajahnya dan menata rambutnya. Karina terkejut merasakan ada tangan kekar melingkari pinggang rampingnya, ia melihat Minjeong yang masih telanjang memeluknya dari belakang. Karina merasakan kontol Minjeong menekan-nekan pantatnya yang terhalang oleh celana dalam tipis berenda dibalik roknya.

“hnghh m-minjeong.. saya ada bimbingan sebentar lagi..”

“bimbingan jam berapa, miss?”

“jam setengah sepuluh.”

“hmm.. masih ada waktu satu jam lagi.”

Minjeong menciumi bahu dan tengkuk dosennya yang wangi sabun sembari menggesekkan kontolnya yang mengeras akibat kebiasaan saat di pagi hari ke pantat dosennya. Tangannya meraba-raba selangkangan Karina lalu mengusap memeknya.

“kenapa pake rok? pengen diliatin temen-temen saya yang bimbingan kalo dosennya yang dijuluki ‘dosen berdarah dingin’ senengnya pake rok sama celana dalem sexy ya?”

Karina yang merasakan memeknya diusap oleh tangan besar Minjeong, menggigit bibir bawahnya dan menggelengkan kepalanya.

“unggh — engga.. kan gak keliatan mereka kalau saya pake rok hnghh.”

FUTA HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang