KARINA (solo)

24.9K 202 11
                                    

Karina sedang menunggu bus di halte, begitu bus datang ia segera menaiki bus tersebut. Ia memilih tempat paling belakang dan pojok sebelah kanan. Tas yang ia gendong diletakkan di bangku sebelah ia duduk.

"umm aman." Gumamnya pelan.

Bus yang Karina naiki terbilang cukup sepi, hanya ada beberapa orang yang menaiki bus dan menduduki bangku di depan dan di tengah. Tak ada seorang pun yang duduk di barisan bangku yang diduduki Karina.

Terlihat langit oranye di sore hari menandakan matahari mulai terbenam.

Karina sebenarnya memiliki tujuan lain selain berkeliling menaiki bus. Ia ingin bermain dengan memeknya di tempat-tempat terbuka.

Membayangkannya saja, Karina sudah sedikit terangsang.

Keaadaan bus yang sepi ditambah langit yang mulai menggelap, membuat Karina bersemangat.

Karina perlahan menyingkap roknya sampai seluruh pahanya terekspos, bangku yang kosong di barisan tempat duduknya menguntungkan Karina untuk berani berbuat nakal.

"memek kayin dingin kena angin mmn–"
Karina melebarkan kedua kakinya agar memeknya terpampang jelas olehnya.

Ia melihat sekeliling bus yang hening sembari tangannya mengusap memeknya dengan perlahan. Hal tersebut meningkatkan gairah Karina untuk berbuat lebih.

"mmnhh.. kayin nda bole bicik nanti kayin ketauan." Bisiknya terhadap dirinya.

Didalam bus yang gelap dan hanya ditemani sinar redup lampu jalanan membuat Karina ingin berdiri untuk memamerkan memek telanjangnya, tetapi ia tahan karena takut ketahuan oleh supir bus dari kaca spion.

Oleh karena itu Karina hanya berdiam di tempat duduknya.

"mmngh– itilna kayin enak dicubit cubit gini." Gumamya pelan.
Ia menggigit bibir bawahnya menikmati klitoris yang dimainkan oleh jarinya.

"hnghh basah memekna kayin ughh gatel–"
Karina mengocok memeknya sesekali mencubit klitoris dan sesekali menggesekan jarinya disana.

Memek Karina mulai mengeluarkan sedikit sedikit cairan dari memeknya karena ia terangsang berat. Roknya telah tersingkap sempurna membuat Karina merasa setengah telanjang.

Karina dengan nakal menaikkan sweaternya dan meremas dadanya dibalik bra lucu miliknya.

Ia menggigit bibir bawah dan melihat keadaan sekeliling bus. Jarinya mulai menoel-noel lubang memeknya, lalu ia masukan sekaligus dua jari ke dalam memeknya.

"Hh-hngh.."
Karina melenguh tertahan sambil menggigit sweaternya. Memeknya telah dimasuki sempurna oleh kedua jarinya.

"nghhh hjnghh– nda bole desah keras keras kayin." ucapnya pada diri sendiri dengan pelan. Ia mulai menggerakan kedua jarinya maju mundur di dalam lubang memeknya.

Semakin berani, Karina menaikkan kedua kakinya ke atas bangkunya.

Kakinya ia tekuk dan dilebarkan, lalu punggungnya disenderkan ke bangkunya. Cairan mulai mengalir dari liang memeknya. Bunyi kecipak kecipak becek mulai terdengar olehnya.

Saat keenakan memeknya dikobeli oleh jarinya, tiba tiba ia tersentak karena bus berhenti.

Ia pun segera menurunkan kakinya dan bersikap seolah tidak ada apa apa. Karina melihat ada beberapa penumpang yang turun dan naik di halte tempat berhentinya bus.

Setelah bus kembali melaju, Karina melanjutkan aksi mengobel memeknya.

Memeknya yang sudah sangat becek, mudah untuk dimasuki kembali oleh kedua jarinya. Ia mendesah tertahan saat memeknya disodok oleh dua jarinya.

"ughhh– mmnhh enyak banget colmek di bus malem malem gini nhh.." gumamnya pelan.

Karina mempercepat sodokan dua jari di dalam memeknya. Cairan memeknya semakin membasahi bangku yang didudukinya. Perutnya mengembung karena ia menahan kencingnya sejak pagi hari.

"uhhh.. nhhhh– mau pipis."

Sodokan yang dilakukan kedua jarinya mengakibatkan ia semakin terangsang untuk kencing di dalam bus.

Ada perasaan bergairah dan penasaran untuk mengeluarkan kencing di tempat umum, hingga membuat paha dan badannya bergelinjang.

"sshh ughh memek kayin nda tahan akhh mau pipis.."
Karina menggigit bibir bawahnya, ia tak bisa menahannya lebih lama. Karina menangkup memeknya dengan tangannya yang mulai menyemburkan kencing dan cairan memeknya.

crrrrrtt crrrtt

"oughh mmhh– hiks enak pipis di bus nghhh.."

Kencing dan cairannya menyemprot melewati jari jarinya, ia lalu menjauhkan tangannyan sehingga kencingnya menyembur jauh ke lantai bis. Ia tak peduli lagi rok dan sweaternya basah dan kotor terkena kencingnya.

Badannya bergetar dan mengejang menikmati orgasme serta kencingnya.

Bus tiba di pemberhentian selanjutnya. Karina berdiri merapikan roknya yang basah, menggendong tasnya lalu turun dari bus menggunakan pintu belakang agar tak melewati penumpang lainnya dan mencium bau pesing di badannya.

"yeay akhirnya kayin aman turun dari bus, ugh kayin bau pecing banget."

Karina berhasil turun dari bus meninggalkan bangku yang basah karena kencingnya. Pengalaman masturbasi di bus tadi membuatnya ingin melakukan hal ekstrim lainnya.

END.

FUTA HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang