Karina Yu, guru muda berusia 25 tahun kini mengampu mata pelajaran linguistik bahasa di salah satu sekolah menengah atas bergengsi di kotanya. Ia dikenal sebagai guru yang ramah namun tegas saat mengajar di kelas.
Dibalik sosoknya yang tegas saat di kelas, terdapat suatu kebiasaan yang disukai Karina sejak lama. Ia senang memakai pakaian lucu dan terbuka saat sendiri di rumahnya, ia pun memiliki kebiasaan menahan kencingnya untuk waktu yang cukup lama. Entah mengapa, Karina senang menunggu kandung kemihnya terasa penuh, setelahnya ia keluarkan di kamar mandi sekolah ataupun di rumah.
Pukul 8 pagi, Karina sudah sampai di sekolah untuk melaksanakan kewajibannya sebagai guru yaitu mengajar. Kemeja press body dan rok berwarna gelap senada telah ia kenakan. Tak lupa ia menata rambutnya terlebih dahulu sehingga terlihat rapih saat masuk kelas.
Hari ini Karina senang karena setelah selesai mengajar, diperbolehkan pulang terlebih dahulu dikarenakan ada simulasi ujian untuk siswa tingkat akhir yang akan dilaksanakan sampai sore. Karena ia tahu akan pulang lebih awal, ia memakai pakaian dalam lucu dibalik kemeja dan roknya untuk hari ini saja.
Kelas pun dimulai, Karina hari ini mengajar dua kelas yaitu kelas X dan kelas XI yang akan selesai sampai tengah hari. Ia sanggup menahan kencingnya dari pagi hingga kelas selesai. Setelah selesai mengajar, Karina menuju ruang guru untuk berpamitan pulang. Namun sialnya, ia disuruh mengawasi kelas 12 untuk simulasi ujian.
“miss karina, karena miss giselle barusan izin ada urusan mendadak. kelas XII BAHASA 2 mohon untuk diawasi saat simulasi ujian.” Ucap guru senior kepadanya. Karina mengiyakannya dengan canggung, ia tak enak untuk menolak permintaan tersebut.
“baik miss.”
Karina segera menuju ke kelas yang disebutkan oleh guru tersebut sembari membawa kertas ujian.“kayin kan harusna udah boboan di kamar sambil nonton tv sekarang.” gumamnya dalam hati. Karina merasa kesal rencana awalnya gagal, tetapi ia tak menunjukkan wajah kesalnya secara terang-terangan. Karina memasuki kelas kemudian membagikan kertas ujian kepada seluruh siswa di kelas tersebut.
Sudah hampir satu jam ia mengawasi kelas tersebut. Karina yang sedari pagi menahan kencingnya, merasakan kandung kemihnya terasa penuh. Kali ini Karina menahannya lebih lama dari biasanya, masih ada tersisa satu jam lagi hingga waktu ujian selesai.
“umm– perutna kayin keliatan gede banyak pipisna.” ucap Karina dalam hati sembari sekilas melihat perutnya yang mengembung. Ia duduk di meja guru sambil mengawasi keadaan siswa yang sedang mengerjakan ujian.
Waktu berjalan, Karina pun mulai tak tahan ingin mengeluarkan kencingnya. Sesekali ia menggerakan kedua kakinya dibalik meja guru untuk menahan kencingnya.
“ugh lama banget. kapan beresnya, kayin pingin pipis.” gumamnya sambil meremas roknya.
Setelah dua jam mengawasi, akhirnya bel berbunyi menandai waktu simulasi ujian telah selesai. Siswa yang sudah selesai pun mengumpulkan lembar soal dan jawabannya di meja guru dan mereka berpamitan untuk pulang.
Namun terdapat satu siswa yang belum mengumpulkan lembar tersebut, Karina pun menghampiri siswa yang masih bergelung dengan soal ujian tersebut.
“kim minjeong? belum selesai? segera kumpulkan lembar ujiannya.” ucapnya setelah membaca nama di lembar ujian siswa tersebut.
“tolong tunggu sebentar miss, ini tinggal sedikit lagi.”
Mendengar jawaban siswa tersebut, Karina mengiyakan sembari berdiri menunggu siswa itu selesai. Karina yang berdiri semakin tak kuat menahan kencingnya, ia tetap bertahan dengan posisi tegapnya, sesekali menggigit bibir bawah dan meremas meja di depannya.Minjeong, siswa tersebut sesekali melihat gurunya bersikap aneh. Minjeong melihat gurunya tersebut menggetarkan kakinya sesekali sambil meremas mejanya. Setelah beberapa menit, ia selesai mengerjakan semuanya, ia pun mengumpulkan lembar tersebut ke meja guru.