JISOO-JENNIE (g!p)

28.2K 273 9
                                    

Jam menunjukan pukul 9 malam. Sudah satu jam berlalu, Jennie, si gadis manis berada di ruang tengah sendirian sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya di sekolah. Ia mengerjakan tugas sembari duduk bersila di lantai keramik ruang tengahnya.

Malam ini Jennie memakai sweater berwarna pastel dan rok pendek berbahan tipis yang berwarna senada.

Jennie yang sedang fokus mengerjakan tugasnya tak menyadari kakaknya, Jisoo menghampirinya dan duduk di seberang meja yang ia gunakan untuk menaruh buku prnya.

"sibuk banget, adeknya kakak." ucap Jisoo kepada adiknya.

Jennie mendongak melihat kakaknya sembari mengerucutkan bibirnya.

"kakaa, susah prnya. nini nda ngerti." keluhnya.

"mana yang gak ngerti? sini kakak bantu."
Jisoo menggeser tubuhnya menjadi duduk di samping adiknya.

"yang ini, kaka. nini nda tau caranya gimana." ucap Jennie sambil menunjuk bagian yang tidak mengerti di bukunya.

Jisoo yang paham dengan materi itu segera membantu Jennie mengerjakan tugasnya.

Jennie tersenyum senang karena bantuan kakaknya, setelahnya ia melanjutkan tugasnya sendiri.

"dek, kamu gak dingin duduk di lantai gitu? mana pake rok pendek, mending duduk disini."
Jisoo berucap sambil menepuk pahanya sendiri.

Jennie yang merasa pantatnya pegal karena sudah satu jam duduk di lantai pun mengangguk lalu mengangkat pantatnya beralih duduk di paha kakaknya.

"bum-bum nini pegel kaka, daritadi duduk di lantai." ujar Jennie sembari menggesek-gesekkan pantatnya ke paha sang kakak. Jisoo yang memang dasarnya mesum, setelah mendengar ucapan adiknya ia tersenyum kecil.

"kesempatan nih." ucapnya dalam hati.

"sini kakak pijit-pijit bum-bumnya nini biar pegelnya hilang. nini lanjutin aja ngerjain prnya. "

"uhm mauuu."
Jennie yang polos tanpa berpikir panjang langsung mengiyakan perkataan kakaknya.

Jisoo mulai mengangkat sedikit pantat Jennie dan mengusap-usapnya dari luar rok pendeknya. Rok berbahan tipis tidak menghalangi lembut dan kenyalnya pantat montok adiknya saat diusap.

"mmm.. enak kaka. usap-usap lagi bum-bumna nini."
Jennie merasakan tangan besar kakaknya yang sedang mengusap pantatnya, sesekali ia menekan pantatnya ke telapak tangan kakaknya sembari mencatat prnya.

Jisoo kemudian iseng meremas pipi pantat Jennie, karena gemas dengan kenyalnya pantat tersebut. Jennie yang merasakan remasan di pantatnya, melenguh pelan tetapi ia tidak menegur tangan nakal sang kakak. Jennie yang polos berpikir itu hanya bagian dari cara menghilangkan pegal di pantatnya.

Melihat Jennie menghiraukan remasannya, Jisoo kembali meremas pantatnya sesekali menguleni kedua pipi pantatnya dengan gemas. Tak sengaja tangannya menyentuh vagina Jennie dari belakang.

Jennie yang merasakan sesuatu menyentuh vaginanya, badannya sedikit menjengit terkejut dan tak sengaja mengeluarkan desahan pelan.

"ugh - nghh.."
Mendengar lenguhan adiknya, Jisoo sengaja mengusap vagina Jennie dari luar celananya.

"ngh kaka.. kenapa itunya nini diusapin?" tanyanya sembari berhenti mencatat dan menoleh ke sang kakak.

"ini biar nini gak pegel lagi, enak gak kakak usapin gini?"

Jennie menjawab dengan mengangguk-anggukan kepalanya sambil menikmati usapan di vaginanya. Ia mulai merasakan tangan besar kakaknya mulai menggesek-gesek vaginanya dari luar rok pendeknya. Gesekan tersebut membuat Jennie tidak fokus dalam mencatat tugasnya.

FUTA HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang