9

2.2K 261 38
                                    




"Kok ngikutin gue sih? Kan kandang lo udah disiapin di sana" keluh Renjun pada anak bebek kecil yang mengikutinya di bawah.

Kandang kayu yang baru saja dibuat oleh sang paman seakan tak berguna karena anak bebek pemberian dari Jaehyun kemarin itu terus mengikutinya ke mana saja seakan ia adalah induknya. Renjun meminta kepada sang paman untuk membuatkan rumah bagi hewan peliharaan barunya di depan teras agar bebek barunya memiliki tempat berteduh. Namun alih-alih dapat berdiam diri di dalam kandang, anak bebek itu justru tetap mengikutinya dari belakang dengan suara khasnya.

"Lo capek jalan gue ga ikut-ikut ya" pungkas Renjun pada akhirnya, menyerah dengan anak bebek yang terus mengikutinya yang hendak pergi ke sawah untuk mengantarkan makan siang pada pamannya.

Renjun mengambil kotak makan yang telah disiapkan oleh sang bibi di atas meja teras lalu berjalan santai menyusuri jalanan desa. Meski terdapat sebuah motor yang menganggur di rumah, namun Renjun tetap memilih untuk berjalan kaki menuju sawah karena ia yang tak pandai menaiki motor.

Ditemani dengan bebek barunya, Renjun sesekali melirik ke bawah untuk memastikan bahwa anak bebek itu tidak tertinggal oleh langkahnya. Langkahnya yang lambat semakin dilambatkan untuk mengimbangi langkah anak bebeknya.

Tak lupa Renjun selalu membalas segala sapaan orang-orang yang ditemuinya sepanjang perjalanan menuju sawah milik pamannya. Hal yang dulu hampir tidak pernah ia lakukan saat di kota karena semua tetangganya tidak pernah terlihat di depan rumah.

"Aish! Udah dibilangin ngeyel!"

Renjun menjumpai anak bebeknya yang tak lagi mengikutinya dan terlihat berhenti berjalan jauh di belakang sana. Ia kembali pada titik di mana sang anak bebek mendudukkan diri dan meraih tubuh kecil itu untuk digendongnya pada tudung hoodie yang tergantung di belakang.

"Makanya jangan ngeyel kalau dibilangin itu" omelnya seakan hewan peliharaannya mengerti apa yang sedang ia ucapkan.

Renjun memasukkan anak bebek itu pada tudung hoodienya dan menyisahkan kepalanya yang menyembul. Ia kembali melanjutkan perjalanannya yang hampir sampai pada sawah milik sang paman di depan sana dengan suara anak bebek yang semakin terdengar keras di telinganya.

"Bibi mu ke mana?" tanya sang paman kala Renjun tiba di tempat.

"Ada di rumah"

Anak bebek yang lebih besar itu meletakkan kotak makan titipan sang bibi di atas motor milik sang paman. Renjun beralih berjalan pada sawah yang terlihat masih kosong dan belum ditanami. Kemudian ia menurunkan anak bebek yang berada dalam tudung hoodienya dan membiarkan anak itu bermain dengan lumpur sawah.

"Jangan jauh-jauh mainnya, gue males kotor" peringatnya layaknya orang tua pada anaknya yang hendak pergi bermain.

Renjun duduk pada tepi sawah dengan beralaskan sebelah sandalnya yang ia lepas. Menikmati semilir angin dan hijaunya persawahan yang baru saja kembali ditanami.

Entah sampai kapan ia akan berada di desa orang, yang pasti untuk saat ini Renjun masih menikmati waktunya di sini dan belum memiliki pikiran untuk kembali ke kota tempat di mana keluarganya berada.

"Tumben ke sawah?"

Renjun terkejut bukan main saat tiba-tiba ada Jaehyun yang telah duduk di sampingnya. "Lo bisa ga sih kalau dateng tuh biasain permisi dulu? Jangan main tiba-tiba ada gitu aja"

"Maaf" ucap Jaehyun tertawa. "Ngapain di sini?"

"Tuh anak lo" tunjuk Renjun pada anak bebek yang sedang asik bermain seorang diri di tengah sawah.

ANAK KOTA | JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang