20

1.3K 194 16
                                    




Matahari berada di titik tertingginya kala Jaehyun kembali mematikan ponselnya yang tetap tak menunjukkan sebuah tanda-tanda akan masuknya pesan dari sang pujaan hati setelah hampir satu jam ditunggu. Fokusnya dikembalikan pada layar komputer dan juga tumpukan dokumen yang ada di atas meja.

"Huh" desah Jaehyun.

Hari telah siang dan perlahan memasuki jam makan siang, namun kekasih mungilnya itu tak kunjung menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Biasanya Renjun menjadi yang paling ramai di ruang pesan mereka karena baru terbangun dari tidur dan menceritakan semua kegiatan yang akan ia lakukan di hari itu. Namun hingga saat ini Jaehyun belum mendapatkan kabar apapun dari sang kekasih.

"Lesu amat, Boy. Belum bayar utang?"

"Sialan" umpat Jaehyun pada rekan kerja yang menghampiri mejanya.

Pria yang menjadi teman pertamanya di kantor tersebut menarik kursi kosong dan menduduki di sebelah dirinya.

"Makan lah, makan dulu biar ga lesu" ajak pria yang dikenal dengan nama Yuta.

"Nanti dulu, selesai ini"

Jaehyun meneruskan pekerjaannya dan membiarkan Yuta yang beralih memainkan ponsel di sampingnya. Satu persatu dari rekan yang berada di ruangan yang sama dengannya mulai meninggalkan tempat karena jam makan siang telah tiba.

"Lo sore nanti ikut kan?" tanya Yuta.

Jaehyun mengerutkan alisnya bingung dan menoleh ke arah Yuta. "Ikut ke mana?"

"Bos ajak makan, Boy. Lo ga baca grup chat kantor apa? Traktiran ulang tahunnya"

"Belum"

"Baca dah" perintah Yuta. "Makan yang banyak nanti, buat bangkrut. All you can eat soalnya, lumayan"

Jaehyun terkekeh. "Ngawur"

"Bos lo mah ga begitu tiap hari, Boy" seru Yuta.

"Udah ah ayo ngopi dulu"

Warung kopi yang berada di seberang gedung perusahaan menjadi jujukan Jaehyun dan beberapa teman lainnya setiap jam makan siang. Selain tempatnya yang dekat dengan kantor, harga makanan yang disediakan cukup ramah di kantong bagi perantau sepertinya.

Jaehyun bersama temannya mengambil duduk pada bangku panjang di tepi jalan warung untuk memudahkan akses penjual mengantarkan pesanan mereka. Beberapa dari mereka mengeluarkan kotak dari dalam saku dan mengambil sebatang rokok yang kemudian dinyalakan, tak terkecuali dengan Jaehyun.

"Judi mulu" sindir Jaehyun melihat ponsel salah satu temannya yang membuka sebuah aplikasi yang cukup banyak dimainkan oleh orang-orang saat ini.

"Lumayan duitnya kalau dapet"

Jaehyun menggeleng tak paham. Ia menyesap kembali batang nikotinnya dengan dalam dan memainkan ponselnya sendiri meski tak kunjung menerima notifikasi dari sang kekasih. Entah ke mana perginya anak bebek tersebut hingga tak sempat memberinya kabar yang begitu ditunggunya.

.

Senandung lagu bertajuk selamat hari ulang tahun dinyanyikan oleh muda-mudi yang diiringi dengan tepukan tangan berirama. Kue dengan lilin menyala di atasnya datang kemudian dibawa oleh salah seorang dari mereka.

"Selamat ulang tahun, Pak Bos" ucap mereka serempak.

Panjatan doa dan tiup lilin menjadi akhir dari kejutan yang mereka berikan untuk sang atasan di hari pertambahan usianya. Satu persatu dari mereka mulai meninggalkan meja untuk mengambil makanan mereka setelah dipersilahkan oleh tokoh utama hari ini.

ANAK KOTA | JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang