25

1.6K 193 38
                                    




Di saat sinar matahari masih terasa hangat menyentuh kulit, Jaehyun telah berada di bandara. Mengantar kedua calon mertuanya beserta sang adik ipar yang akan melakukan perjalanan bisnis ke luar kota untuk beberapa hari ke depan.

"Papa titip Renjun ya, Jae"

"Iya, Pa"

Jaehyun tersenyum dan melambaikan tangan pada Chenle yang berjalan dengan sesekali menoleh ke belakang. Ia lantas masuk ke dalam mobil setelah orang tua Renjun dan adiknya tak terlihat lagi dalam pandangannya.

Untuk pertama kalinya Jaehyun menghirup udara luar setelah tiga hari hanya terbaring di atas ranjang karena terkena demam. Tiga hari pula ia berada dalam pantauan sang kekasih beserta orang tuanya yang tanpa lelah merawat dan memastikan keadaannya. Kini ia telah kembali sehat dan dapat beraktivitas seperti semula.

Alunan suara musik yang terputar dari radio mobil menemani perjalanannya kembali ke rumah. Kondisi jalanan yang masih padat dipenuhi dengan kendaraan lain membuat Jaehyun menginjak pedal gasnya dengan santai.

Jaehyun harus kembali ke rumah sang kekasih untuk menemani Renjun yang tak turut serta dalam perjalanan bisnis orang tuanya. Ia tak mungkin tega meninggalkan Renjun berada di rumah seorang diri tanpa ada yang menemani untuk waktu yang cukup lama. Ia juga tak mengetahui mengapa Renjun tak turut serta seperti adiknya karena di hari biasa anak bebek tersebut masih suka bermain di kantor sang ayah.

Setelah beberapa waktu ia habiskan di tengah kemacetan jalanan, Jaehyun membawa langkahnya semakin dalam ke dalam garasi untuk masuk ke dalam rumah melalui pintu yang terhubung antara garasi dan ruang keluarga lantai dasar.

"Sayang" panggilnya.

Ia tak mendapati ada tanda-tanda kehidupan sang kekasih di dalam rumah selain ikan di dalam akuarium yang berenang ke sana-kemari. Jaehyun berbelok ke arah halaman saat melihat pintunya terbuka lebar.

"Sayang?"

Jaehyun mendapati Renjun dengan rambut berantakannya sedang duduk di depan kandang bebek dan akan mengeluarkan hewan berbulu putih tersebut. Ia menghampiri sang kekasih dan berdiri di sampingnya, membantu membuka pintu kandang agar Renjun langsung menyambut anak bebeknya.

"Ayo makan, ayo makan" senandung Renjun menggendong bebeknya.

Sulung dari keluarga Huang tersebut meraih mangkuk berisi makanan yang telah disiapkan oleh pekerja rumahnya di atas kandang. Ia memberikan kepada bebeknya setelah menurunkannya di halaman bersandingan dengan hewan peliharannya yang lain.

"Makan yang banyak, anak-anak"

Jaehyun tersenyum memperhatikan Renjun dari belakang yang telaten dan bertanggung jawab atas semua hewan peliharaannya, termasuk hewan pemberiannya di desa yang kini nampak semakin berisi dan sehat.

"Sayang" panggil Jaehyun. Ia melambaikan tangannya, memberi isyarat pada sang kekasih untuk mengikutinya duduk di kursi santai halaman.

"Ada apa?" tanya Renjun.

Jaehyun tersenyum, tangannya merogoh saku hoodie mengeluarkan sebuah kotak yang disembunyikannya di dalam sana. "Buat kamu" katanya.

"Hah? Beneran?"

Jaehyun mengangguk. Sebuah ponsel baru ia berikan untuk sang kekasih sebagai ganti atas ponsel milik Renjun yang katanya terjatuh di laut saat sedang mengambil gambar di atas kapal yacht di Australia kemarin. Hingga satu minggu berlalu, anak bebek tersebut masih tak memegang ponsel karena sibuk merawat dirinya yang jatuh sakit.

ANAK KOTA | JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang