BAB 4

3K 195 10
                                    

Sudah dua hari berlalu setalah kejadian Astar dan Falix yang bertengkar.

Selama dua hari itu pula tidak ada yg menjenguk Astar lagi di rumh sakit.

Entah itu Kaka kakanya Astar atau Ayahnya,Trakhir kali Falix menjenguk itu waktu menyuruhnya ke Singapore untuk pengobatannya.

Tapi lagi lagi ia menolaknya.
Hari ini Astar akan pulang ke Rumah Falix.

Astar keluar dari rumah sakit,Astar menatap jalanan lalu menarik tangannya ke atas membuat gaya merenggangkan tubuh.

"Ahhh akhirnya gua bisa keluar dari sini" Astar bertriak sambil tersenyum merasa senang .

Astar melirik ke samping melihat pelayanan satu satunya sedang kesusahan membawa barang barangnya
"Ahh bi ponsel Astar mana?"
Tanya Astar sambil berbalik menatap ke bi Ati yang sedang kesusahan Mambawa tas yang berisi baju baju Astar,Astar menatapnya malas kenapa pula ia harus terjebak dengan pelayan tua yang lamban.

"Ini tuan " Pelayan Astar yang katanya bernama bi Ati itu beregas meletakan tas yang ia bawa dan menyerahkan ponsel Astar.

bi Ati memberikan ponsel itu ke Astar lalu di sambut baik oleh Astar.

Astar mengotak ngatik ponselnya membuka semua aplikasi Karana dia sangat penasaran dengan kehidupan Astar.

Hasilnya nihil hanya beberapa kontak dan tidak ada aplikasi lainya selain WhatsApp.

"Apa ini ponsel anak muda?,membosankan sekali" batinya yang tidak menemukan hal menarik di dalamnya.

"Huft" Astar menghela nafas sepertinya ini akan sedikit sulit Astar bosen sudah lima belas menit ia menunggu jemputanya tapi mengapa lama sekali.

Lalu beberapa menit kemudian mobil jemputan Astar datang Astar menatap mobil itu sebal dan melangkah mendekati mobil.

Tampa pikir panjang Astar menaiki mobil itu Tampa mengalihkan pandangannya ke benda pipih tersebut.

"Ayolah kenpa Astar sangat membosankan seklai lihat tidak ada aplikasi apapun disini"

Astar mulai mengotak ngatik ponselnya dan mendownload aplikasi aplikasi yang mungkin akan berguna nanti.

Ahirnya setelah 45 menit perjalanan Astar sampai di rumahnya yang baru yang akan dia tempati sekarang.

Astar menatap bangunan yang disebut rumah itu lalu melangkahkan kakinya untuk masuk masuk samar samar Astar mendengar suara gelak tawa dari dalam sana.

Astar melihat itu tercengang tubuh yang dia tempati baru saja bangun dari komanya,Dan tidak ada satupun dari mereka yang menjenguknya dan kelurganya malah tertawa bahagia Disini sungguh pemandangan yang miris.

Astar melangkahkan kakinya lebih kedalam melewati keluarga yang sedang bercanda gurau.

Astar mencoba tidak memperdulikan orang orang yang sedang asik bercanda itu,ia tetap berjalan Tampa merasa terganggu oleh pemandangan itu.

Saat Astar melangkah Tampa memperdulikan mereka Tiba tiba semua mata tertuju padanya.

Seketika hening,Tiba tiba satu satunya anak perempuan yang ada disitu lari ke arah Astar dan memeluknya.

Astar terdiam ia tercengang dengan kejadian ini,itu gerakan yang terlalu mendadak Astar tidak bisa memprosesnya yang ia inginkan adalah tidak terlihat lalu apa ini.

"Apa ni, ini sapa?" Batinya. Melirik perempuan yang dengan beraninya memeluk dirinya dengan manja,ini sangat menjengkelkan.

"Ka Asa Kai kangan banget sama ka Asa akhirnya Kaka pulang juga"
ucapnya dengan nada yang riang terdengar dan di buat buat. Itu terlihat jelas apa lagi dengan perempuan itu yang memeluknya lalu meremas pinggangnya,sial itu sakit.

The Villainess WinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang