BAB 12

1.9K 97 4
                                    

Dikantin Rangga,Rey,Darel dan Bara hampir menghabiskan makanan mereka namun Astar yang katanya hanya buang air kecil itu tak kunjung datang membuat mereka kebingungan apa lagi ini sudah mulai siang dan pembelajaran akan segera di mulai.

"Kemana Astar kenapa lama banget atau jangan jangan dia ninggalin kita lagi"

Bara susah seuzon dengan Astar Karana memang sudah lebih dari empat puluh lima menit Astar pergi tapi tak kunjung terlihat juga batang hidungnya lihatlah,bahkan makanannya sekrang sudah dingin karana ditinggal terlalu lama.

Semuanya menganguk anggukkan kepalanya seakan mereka setuju apa yang bara ucapan itu benar.

"Tapi tasnya dan ponselnya disini bahkan tadi ia berbicara belum sarapan,mungkin dia sedang buang air besar"

Rey membalas ucapan Bara,ia sangat berpositif thinking dengan Astar berbeda dengan bara yang sudah berpikiran yang tidak tidak,Rangga dan Darel hanya mengangguk lagi mereka bingung harus berbicara apa.

"Tapi ini udah siang,bukankah kita harus masuk ke kelas"

Bara melihat ponselnya yang sudah menunjukan jam delapan lebih limabelas menit.

"Kita tunggu saja lima belas menit lagi jika tak kembali juga kita tinggal saja dia"

Ucap Rey saat ia juga melihat jam yang sudah menunjukan jam delapan lebih,sekarang pelajaran fisika sebernya Rey tak ingin melewatkannya namun ia harus memberi Astar waktu.

Beberapa saat kemudian Bara yang sudah tak tahan lagi menunggu hendak menyusul Astar ke kamar mandi namun baru saja Bara akan berdiri tiba tiba Astar datang dengan cengengesan seolah tak salah sama sekali.

"Loh kalian udah mau pergi?" Tanya Astar saat melihat temen temennya sudah memberikan tas mereka.

"Lu pikir sekrang jam berpa hah?!"
Bara sewot bisa bisanya Astar berbicara seperti itu, Astar meringis mendengar jawaban kentus yang diberikan Bara olehnya Astar duluk dan memakan nasinya.

"Lu pasti bebelen kan?"

Darel bertanya ia teringat Astar semalaman bilang jika ia tidak bisa membuang air besar jika ia tak dirumahnya,itu tak akan keluar jika di paksakan.Pasti tadi Astar sangat tersiksa harus memaksakan mereka keluar walpun tak nyaman Darel menatap Astar khawatir.

Astar yang di tatap Darel dengan seperti itu ia bingung harus berkata apa,Karana sebernya ia memang tak membuang air besar sama sekali ini semua salahnya Ken yang memang sialan itu.

Flashback

Didalam kamar mandi Astar dan Ken saling pandang di depan cermin,Ken memeluk Astar dari belakang sedangkan Astar sendiri ia sedang berfikir bagaimana cara ia biasa lepas dari Ken.

Saat tangan Ken sudah mulai nakal Astar mendapatkan ide yang lumayan gila ia berfikir akan mengerjai Ken kali ini,Sejujurnya Astar bingung kenpa tiba tiba Ken menjadi mendekatinya atau mungkin Ken memang hanya ingin mempermainkannya.

Setelah mendapatkan ide gila itu ketika Ken sedang mencekiknya Astar berbalik menatap Ken ia mengalungkan tangannya dan berbisik seolah olah ia sangat ingin bermain main dengany.

Sebernya Astar sendiri sudah sangat merasa geli dengan kelalukunya ia seperti jalang sekrang ia membuat mukanya sepasrah mungkin agar Ken bercara,Membuat erengan kecil agar ia bisa cepat keluar dari sini.

"Shhhhh ahhhh"

Astar mulai aksinya,Ia membisikan desahan kecil ditelinga Ken agar tergoda olehnya.
Ken yang mendengar Astar mulai pasrah tersenyum ia berfikir kali ini ia menang memang pesonanya tidak bisa di tolak bahkan oleh Astar yang katanya sudah muak olehnya ia tak bisa membiarkannya harus dia yang mencampakannya.

The Villainess WinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang