BAB 1 ⚠️

13.1K 572 16
                                    


Nampak cahaya matahari memasuki korden berwarna hitam itu.

Kring kring kring kring Aya Aya ya ~~~

Terdengar suara alaram yang terus berbunyi namun sang pemilik mengacuhkan suara alaram tersebut.

"Eghhhh...."

Suara Desahan serak khas bangun tidur terdengar di kamar yang berdenominasi warna hitam itu.

Terdapat pemuda tampan yang mulai terganggu dari tidurnya yang nyenyak.

Karana terusik oleh cahaya matahari itu dan suara berisik dari suara jam alarm yang terus berdering dari tadi.

"Sialan berisik banget gua masih mengantuk " Ucap remaja itu.

Remaja itu mengambil jam yang dari tadi terus berdering.

"Oualah baru jam setengah delapan rupanya"

Ucapnya remaja itu,lalu memejamkan matanya kembali.

1 detik

2 detik

3 detik

Dan

"Gubrak"

"Apa jam setenggah delapan?sial sial sial jam setenggah delapan? bangst gua telat cokk anjing kenpa ga ada yang bangunin gua si".

Ucap remaja itu yang langsung bangun dari tidurnya dan mengacak acak rambutnya.

Devano segera bangun dan bergegas memakai seragamnya tanpa mandi.

Devano sudah siap dengan seragamnya yang dibilang jauh dari kata rapih.

Dengan baju yang di keluarkan tidak memakai dasi telinga bertindik rambut acak acakan sepatu warna putih.

Itu penampilan yang urakan tapi terlihat tampan jika Devano yang menguntungkan.

Devano turun mengunakan tangga dan melihat kebawah tidak ada siapapun.

Remaja yang telat bangun tadi itu adalah Devano.

Pemuda dengan rambut pirang di bagian depan berkulit putih dan tinggi sekitar 180cm, berumur 18 tahun.

Devano yang selalu di tinggal orang tuanya bekerja,hidup bergelimang harta tapi kekurangan kasiah sayang Karana keluarganya sibuk dengan urusan mereka masing masing.

Menurut Devano ,

"Siapa yang peduli dengan kasih sayang?"

Selagi ada harta kenpa tidak ia nikmati jangan membuat dirimu susah dan melakukan hal hal gila seperti mengemis kasih sayang itu hanya membuat kalian akan depresi di usia muda.

Menjadi liar Karana tidak ada yang memperhatikannya,di tambah lagi dia anak semata wayang membuatnya semakin kesepian.

Kesepian? Tentu saja siapa yang tidak kesepian di rumah mewah sendiri tapi kesepian adalah temannya.

The Villainess WinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang