BAB 6

2K 134 1
                                    

Di kamar yang bernuwansa abu abu dan putih terdapat remaja laki laki yang tengah tidur dengan pulas,Namun tidurnya harus terganggu oleh cahaya matahari pagi yang masuk dari korden.

"Aguhhhh"

Lengkuhan kecil terdengar dari mulut kecil itu namun remaja itu merasa terganggu tidurnya.

Namun remaja itu tetap enggan membuka matanya.

"kring kring kring kringg"

Alaram berbunyi.

"Aishh apaan si gua Masi mau tidur aja susah banget dahh" Ucapnya sambil mengacak ngacak rambutnya frustasi.

"Jam berapa sekarang?"

Remaja itu bangun dari tidurnya dan menatap jam di atas naskah meja dengan linglung.

"Anjing jam tujuh kenapa ga ada yang bangunin gua si bangsat anjingg tu Felix goblok juga ngapa ga bangunin gua,Punya pelayan banyak kaga ada gunanya satupun hera deh"

Triak pemuda itu saat mulai sadar jika ia akan bersekolah hari ini,Pemuda itu adalah Astar.

Dengan bibir yang terus mengumpat Astar bangun dari tidurnya dan bergegas mandi.

Mengunakan seragam sekolahnya ia rencananya akan bersekolah hari ini Astar tidak sabar menantikan drama hari ini.

"Gua ga sabar menantikan drama yang akan mereka lakukan hari ini"

Ucap Astar sambil memasang dasi asal di depan cermin lalu Astar berjalan menuju meja rias untuk mengambil anting,Saat akan menggunakannya Astar tak sengaja menjatuhkan ating itu.

"Astaga menyusahkan"

Astar berjongkok berniat untuk mengambil anting tersebut.

"Sebentar apa ini?"

Mata Astar menyipit melihat benda berkilau di bawah kolong meja rias itu,Lalu berusaha meraih benda yang ada disitu.

Saat sudah mengapai benda itu Astar mengangkat benda itu.

"Kalung? Ini cantik"

Ucap Astar tersenyum kalung itu berwarna silver bergelantung sayap malaikat dengan keristal kecil di ujung sayapnya.

"Apa ini milik Astar? Aku akan menggunakannya"

Astar memakai kalung itu dan melanjutkan aktivitasnya.

20 menit kemudiaan Astar sudah siap dengan seragam sekolahnya itu dengan dasi yang berantakan kerah baju yang tidak di kancing jas almamater yang hanya di sampirkan di bahunya sepatu putih,Serta rambut yang di acak acak terlihat tampan namun cantik secara bersamaan.

Astar turun kebawah menggunakan tangga di sana sudah ada anggota keluarganya tentunya dengan anak pungut itu yang berada di tenggah tenggah mereka.

"Tap tap tap"

Suara langkah kaki Astar dia turun dengan tersenyum walaupun hatinya sedang mengumpat karna tidak ada yang membangunkannya dan apa apaan mereka sarapan tanpa menganggu dirinya malah tertawa dengan bahagianya tanpa beban,Itu menjengkelkan menuntnya.

"Sugguh menjengkelkan keluarga ini"

Mata Astar menangkap pemandangan itu disana keluarga barunya sedang tertawa bahagia dengan gadis yang terkesan imut dan polos walpun itu hanya pura pura polos.

"Hay selamat pagi,Kenpa ga nunggu gua?" Sapa Astar sambil berjalan kearah Daddynya ia inggin meminta uang jajan,Tentu saja tidak ada yang lebih penting dari uang mana bisa ia hidup Tampa uang,Ingat ya dia bukan Astar yang dulu melainkankan Astar yang berjiwa Devano manusia yang suka berfoya foya.

The Villainess WinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang