Part.19

122 6 0
                                    

.
.
.
Sasuke dan para anak buahnya segera mencari keberadaan Ino , Setalah beberapa menit pencarian akhirnya mereka menemukan Ino yg bersembunyi di dalam gudang yg berada di area pemukiman itu. Dan alangkah terkejutnya Sasuke saat melihat Ino sedang bersama dengan seorang pria yg tengah terluka seraya memegang sebuah pistol , Ino pun meminta Sasuke agar segera membawa Shin ke rumah sakit.

Saat akan pergi Sai , Shikamaru dan para anak buahnya pun juga tiba di tempat itu. Sama halnya dengan Sasuke , Sai dan Shikamaru pun terkejut saat melihat Shin dengan keadaan yg terluka seperti itu. Awalnya Sai tidak perduli dengan keadaan Shin , Mengingat apa yg pernah di lakukan Shin pada istrinya. Namun dengan bujukan dari sang istri dan kedua sahabatnya , Akhirnya Sai mau ikut mengantarkan Shin ke rumah sakit.

(Haruno Hospital , Kota Tokyo..)

"Ino , Syukurlah kau baik-baik saja.." Ucap Sakura seraya memeluk tubuh Ino dengan perasaan yg begitu lega.

"Dokter , Pasien mengalami luka yg cukup serius dan harus mendapatkan transfusi darah.." Ucap seorang perawat.

"Apa yg kalian tunggu , Cepat berikan transfusi darah pada pasien.." Ucap Sakura dengan nada sangat serius.

"Tapi dok , Golongan darah AB+ itu sangat langka dan jika pun ada hanya berada di rumah sakit kita yg ada di cabang kota Nara.." Ucap perawat itu.

"Sayang , Golongan darahmu sama dengan dia. Kenapa kau tidak mendonorkan darahmu untuknya.." Ucap Ino serius seraya memohon.

"Aku tidak sudi memberikan darahku pada orang jahat seperti dia , Biarkan saja jika dia akan mati.." Ucap Sai serius.

"Kau salah sayang , Dia tidak jahat dan saat kejadian itu. Dia hanya memakai pisau palsu untuk menahanku , Jadi aku mohon tolong bantulah dia.." Ucap Ino menjelaskan serius seraya memohon.

"Baiklah , Aku akan menolongnya / Tapi aku tidak akan pernah lupa dengan kejahatannya.." Ucap Sai terpaksa seraya menyambung ucapannya dalam hati.

"Terima kasih sayangku.." Ucap Ino tersenyum dan memeluk sang suami.

"Kalau begitu , Kau ikut denganku.." Ucap Sakura serius seraya berjalan pergi di ikuti oleh seorang perawat tadi.

"..." Sai pun berjalan mengikuti Sakura.
.
.
"Maaf Tuan , Apa anda dan pasien adalah saudara kandung ??" Tanya perawat itu seraya memasangkan alat ke lengan Sai.

"Bukan , Kami orang asing.." Jawab Sai.

"Maaf saya pikir kalian bersaudara , Karena kebanyakan yg memiliki golongan darah ini masih ada hubungan keluarga atau kerabat Tuan.." Ucap Perawat itu menjelaskan dengan serius.

"Tapi kenyataanya kami bukan keluarga.." Ucap Sai dengan serius.

"Setelah ini tolong anda minum obat ini dan mulai beristirahat dulu Tuan.." Ucap perawat itu sopan dan tersenyum.

"Terima kasih.." Ucap Sai tersenyum.

"Beristirahatlah dulu , Setelah itu kau bisa pulang bersama dengan Ino. Aku akan menjadi penanggung jawab untuk pasien selama dia di sini.." Ucap Sakura dengan serius seraya tersenyum.

"Terserah kau saja , Aku tidak ingin terlibat apapun dengannya.." Ucap Sai dengan nada acuh dan tidak perdulinya.

"..." Sakura terdiam sesaat , Setelah itu dia berjalan pergi dari ruangan itu.
.
.
"Di mana ini ??" Tanya Shin bingung seraya baru sadar dari pingsannya.

"Sekarang kau berada di rumah sakit , Tadi kau pingsan karena terkena tembakan di dadamu.." Jawab Sakura seraya menjelaskan dengan serius.

"Berapa lama aku pingsan ??" Tanya Shin dengan sangat penasaran dan khawatir.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang