Part 12 [Hari Peringatan]

5.5K 356 12
                                    

Happy Reading, sorry for typo.

Aku menatap puas penampilanku untuk malam perayaan hari ulang tahun pernikahanku, hari ini adalah tepat dua tahun aku dan Sakha menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku menatap puas penampilanku untuk malam perayaan hari ulang tahun pernikahanku, hari ini adalah tepat dua tahun aku dan Sakha menikah. Banyak sekali yang terjadi, terutama satu bulan ini aku merasa perubahan baik untuk hubungan kami.

Malam ini aku mengenakan dress satin slik premium berbahan sutra asli berwarna dark grey, berlengan panjang dan memiliki ekor yang tidak terlalu panjang, punggung dan pinggangku terbuka memperlihatkan kulit putihku, di bagian bawah dress juga memperlihatkan satu kaki kananku yang mulus karena sengaja di jahit berpotongan rendah untuk kesan seksi. Rambutku tergelung indah memperlihatkan leher dan bahuku.

"How do i look, Sakha?"

Sakha mengalihkan tatapannya dari ponsel di tangannya, terdiam sebentar memperhatikan penampilanku dari bawh hingga atas.

"You look, pretty and sexy."

"But, apa gak terlalu terbuka?" sambung Sakha bertanya.

"Awalnya aku ngira juga begitu, tapi ini model yang di saranin Mama. Kata Mama aku cocok pake dress ini, kamu gak suka ya?"

"Aku suka, cuma aku gak mau kalau kamu kedinginan."

"Don't worry, i am fine selagi bisa tampil cantik."

"Be comfortable is important."

"Aku nyaman kalau aku cantik," balasku yang membuat Sakha mendengus, apa yang salah coba?

Kalau aku tidak cantik, banyak orang yang mencela penampilanku dan itu akan membuatku lebih tak nyaman lagi.

"Bisa kita berangkat sekarang?"

"Oh wait," aku mengambil tas tanganku yang berwarna hitam, senada dengan heels yang aku kenakan.

"Ayo, aku siap."

Sakha berdiri dan menggandengku untuk keluar dari gedung kecantikan ini, penampilannya lebih rapi dan keren dari biasanya. Sakha mengenakan tuxedo, perpaduan warna dark grey dan hitam yang senada dengan gaun dan aksesorisku.

Acara berlangsung di sebuah restoran bintang lima yang sudah kami sewa untuk acara malam ini, kemewahan restoran ini tidak kalah mewahnya dengan ballroom hotel.

"Aku punya hadiah untuk kamu," kata Sakha setelah kami berdua memasuki mobil limosin miliknya, malam ini kami menggunakan supir.

Aku menunggu dengan antusias saat Sakha mengambil paper bag kecil yang ada di sampingnya duduk, lalu memberikannya padaku.

"Buka sekarang, boleh?"

"Sure."

Aku membuka paper bag berukuran sedang itu, isinya kotak perhiasan dan ada sebuah amplop berwarna putih di bawahnya. Pertama aku membuka kotak perhiasannya, satu set perhiasan emas putih dengan berlian yang mengkilap sebagai hiasan utamanya.

Flawless Wife [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang