Bab 3. Pertanyaan

1.2K 106 2
                                    

Selepas mengantarkan Devan pulang kerumahnya, Olla melajukan mobilnya ke arah rumah Chika. Dijalan disempatkannya membelokkan mobil mampir ke minimarket untuk membeli cemilan yang akan menemani obrolan bersama teman-temannya nanti. Setelah puas dengan beberapa snack dan minuman yang dipilih, Olla langsung membayarkan di kasir.

Rocky putih kesayangan Olla berhenti di parkiran mobil rumah Chika setelah pak Agus, satpam rumah Chika, membukakan gerbang depan. "Makasih pak Agus." Ucap Olla ke satpam kepercayaan keluarga Chika tersebut. Saking seringnya berkunjung, pak Agus sudah hafal dengan nama teman-teman majikannya tersebut.

"Sama-sama neng." Teriaknya sambil mendorong pintu gerbang. "Kok ga bareng non Chika sama yang lain?" Tanyanya. Heran karena biasanya mereka selalu datang bersamaan saat berkunjung.

"Tadi abis anter temen pak." Jelas Olla sambil membawa plastik berisi jajanan yang tadi dibelinya di minimarket. Di hampiri bapak satpam yang tampak lebih tua usianya daripada ayahnya itu. "Jadi nya nyusul." Sambungnya.

"Ah temen atau temen neng?" Goda pak Agus, "eh makasih banyak neng, repot-repot."

Olla memberikan sebotol kopi dan juga beberapa roti untuk pak Agus. Sudah jadi kebiasaannya membawa jajanan untuk pak Satpam yang sudah mengabdi menjaga keluarga Chika bahkan sebelum temannya itu lahir. Biasanya Olla juga membawakan oleh-oleh apabila ayahnya pulang dari dinas luar kota.

"Sama sama pak. Tapi beneran temen tau pak." Sambil matanya melihat tangan pak Agus yang sedang berusaha membuka tutup botol berisi kopi hitam favoritnya. "Temen hidup." sambungnya sambil terkekeh geli melihat wajah pak Agus karena ucapannya barusan.

"Ah dasar anak muda." Kekeh pak Agus juga tak kalah nyaring menemani kekehan jengah Olla.

---

"Mampir mana sih? Lama bener." Olla yang baru membuka pintu kamar Chika disambut dengan pertanyaan atau bisa kita sebut protesan yang keluar dari mulut Ashel. "Mampir minimarket, nih." Terang Olla sambil meletakkan bawaannya ke atas meja bulat diatas karpet kamar Chika.

"Makasih lla." Ucap Chika si pemilik kamar yang sekarang sedang asik menggulir layar handphone yang menampilkan video-video dari aplikasi Tiktok. Disampingnya terlihat Ashel yang sibuk mengerjakan PR Kimia yang sebenarnya masih dikumpulkan dua hari lagi. Sebenernya Ashel itu rajin bahkan sering dapat juara kelas, tapi balik lagi, bocahnya jamet. Entah aslinya memang seperti itu, atau terpengaruh ketiga temannya yang lain.

"Kimia ya Cel?" Tanya Olla melihat Ashel sibuk memasukan rumus-rumus yang tak Olla mengerti sampe sekarang itu. "Ntar bagi ya." Pinta Olla setelah mendengar gumaman Ashel sebagai jawaban. Ashel yang terbiasa seperti itu pun tidak pernah masalah. Pun terkadang Olla juga menconteki dirinya pelajaran-pelajaran lain. Simbiosis mutualisme, kata mereka.

Melihat karpet dibawah tampak penuh, Olla memilih untuk naik ke atas kasur setelah membersihkan dirinya di kamar mandi. Olla yakin Chika akan mengomel kalo dirinya tidak cuci kaki dan tangan sebelum naik ke atas kasur.

Diatas kasur, Jessi terlihat serius bermain dengan nintendo di tangannya. Terlihat karakter perempuan di layar melakukan balapan dengan karakter yang lain. Penasaran dengan permainan tersebut, Olla berusaha meminjam nintendo dari tangan Jessi. Fomo pengen main mario kart juga.

Tapi bukannya meminjamkan mainannya, Jessi yang selalu memenangkan pertandingan balap tersebut, membuat Olla kesal. Karena tadi mereka membuat kesepakatan untuk bergantian apabila temannya itu kalah. "Jess, gantian apa sih. Lu kok main mulu."

"Lah gw kan menang." Enteng Jessi.

Merasa dia tidak akan dapat giliran, akhirnya Olla merebut paksa nintendo yang masih asik dimainkan Jessi. "Ah la, gaboleh gitu. Kan perjanjian tadi nunggu gw kalah."

My Bad (Kacila)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang