Kuda Hitam vs Sang Runner up

1.2K 136 15
                                    

Gita dan Eli sedang dalam perjalanan menuju rumah. Tim SMA jaya 48 sudah membubarkan diri ketika sampai dirumah Shani. Tidak pula ia mengingatkan mereka untuk istirahat dan menjaga kebugaran tubuh agar tetap fit kala pertandingan nanti. Dan sebelum bubar mereka sedikit membahas tentang pertandingan melawan SMA Harapan Bangsa esok.

Lembayung senja juga menemani perjalanan pulang kedua gadis itu, tapi mereka memilih untuk berhenti di supermarket terdekat Karna ingin membeli sesuatu. Entahlah author pun tak tau apa yang ingin mereka beli.......

Setelah keluar dari supermarket itu Gita dan Eli berjalan menuju kendaraan mereka yang terparkir disana. Seketika tubuh Gita menegang melihat anak kecil yang ingin menyeberang jalan tapi ada mobil melaju kencang ke arah gadis itu. Gita reflek berlari mengejar gadis itu " AWASSS DEEEKKKK !!!!! " teriak Gita menangkap tubuh gadis kepinggir jalan.

Kejadiannya cukup cepat, sampai - sampai Eli pun membulatkan matanya dengan mulut sedikit terbuka berlari menuju Gita yang sudah ambruk di tepi jalan bersama anak kecil dalam dekapannya. Anak itu menangis dalam pelukan Gita, ia pun menenangkan anak itu dengan mengelus punggung dengan halus. "cup cup cup, udah ya dek jangan nangis kamu ngga papa kok !!! tenang ya " ujar Gita lembut.

Sementara itu pengendara mobil yang hampir menabrak mereka turun menghampiri dan juga orang tua anak kecil itu pun tersentak kaget melihat anaknya yang tiba tiba menangis karna hilang dari pengawasan.

" Ya ampun maaf ya mbak saya tadi kurang fokus karna kecapean pulang kerja sampe hampir nabrak anak ini " ucap pengendara mobil itu, Gita pun tersenyum " lain kali hati hati ya mba bawa mobilnya, kalau cape berhenti dulu mba !!!  sempet tadi kejadian, kan jadi panjang masalahnya" bukan Gita yang mengatakan itu melainkan Eli.

" Ya allah dek kamu ngga papa nak ???" tanya ibu dari anak itu " A-aku n-ngga papa ma u-untung ada k-kaka i-ini yang n-nyelamat-tin aku " balas anaknya sesegukan. "

" Makasih ya nak udah nyelamatin anak saya, saya juga tadi kaget liat dia tiba tiba ilang aja pas saya lagi disana " ujar wanita itu sambil menunjuk toko kue yang bersebelahan dengan supermarket itu. " Sekali lagi saya minta maaf ya bu,mba, karna kelalaian saya hampir buat kalian celaka, saya mohon maaf sekali, bagaimana jika saya antarkan ke rumah sakit, mungkin ada yang perlu di periksa atau diobati biar saya tanggung jawab " ucap wanita itu dengan tulus.

Beruntung Gita menggunakan celana panjang dan jaket yang sedikit tebal, jadi tak ada luka. Hanya ada sedikit rasa nyeri di punggung akibat jatuh ke tanah. Tapi menurutnya hal yang perlu di khawatirkan. Anak itu pun juga tidak apa apa fikir Gita. " Ngga papa mba saya aman kok, adek nya juga ngga kenapa napa " sahut Gita.

" Yasudah lagi pula semuanya ngga kenapa - napa, lain kali hati hati ya mbak !!! dan mbak juga saya terima kasih karna sudah menyelamatkan anak saya. Ini ada sedikit mohon di terima ya mbak " ucap wanita sambil memberikan sedikit uang sebagai tanda terima kasih.

" Ngga papa Bu, saya ikhlas bantu ibu tanpa berharap imbalan jadi terima kasih ya bu, saya ngga bisa terima uang itu " balas Gita dengan gestur yang tak enak menerima uang itu sebab ia memang tulus menolong anak kecil tadi. " Baiklah, kalau gitu saya izin pamit dulu, terima kasih ya mbak " ucap wanita itu meninggalkan Gita, Eli dan gadis pemilik mobil tersebut.

" Ini kartu nama saya mbak, kalau mbak butuh apa apa bisa hubungi saya, kenalin nama saya Sisca " ucap gadis itu sambil menjabat tangan mereka. " Saya Gita dan ini teman saya Eli, makasih mba tapi saya ngga papa kok " jawab Gita santai. Sisca mengerutkan dahi serta berfikir, mengapa orang - orang  selalu memanggil dirinya mbak ketika pertama kali bertemu, Entahlah ia hanya sedikit risih dengan panggilan itu.

" Can everyone stop call me MBAK !!!! 
Please call me phi, phi Sisca, right ??? "

" Oke phi Sisca " sahut keduanya

Fly!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang