Perdana

477 121 24
                                    


" Mereka emang bukan lawan sembarangan, maaf guys gua kebawa suasana " ucap Rhitta

Suasana buruk sedang melanda bench Sma Zanerva. Sang pelatih juga sedang memikirkan apa yang yang harus ia sampaikan kepada muridnya.

Mental mereka sangat di uji saat ini. Salah langkah saja akan berakibat sangat fatal untuk set selanjutnya. Mengingat lawan mereka dalam kondisi prima.



" Mereka harus sebisa munkin keluar dari keterpurukan " ucap lulu

" Kalau ngga bisa kak ? " tanya Kathrina

" Heehh... jawabannya cuma satu Tin "
jengah lulu




" Sebaliknya, kalau mereka bisa reset lebih cepat. Itu bakal bantu buat cari jalan keluar dari kegagalan di set satu tadi " ucap Muthe pada timnya

" Sebab itu Tina ada disana, dia bukan orang yang cepat ngangkat bendera putih gitu aja " sambung Chika








Berbeda dengan Tina Dkk. Sma Jaya 48 terlihat lebih percaya diri. Mereka sedang memulihkan tenaga yang terkuras di set pertama tadi. Sebagian dari mereka mendengar arahan dari Shani yang sedang merancang Strategi apa yang akan mereka lancarkan di set kedua nanti.



" Hehehe... gimana rasanya di bantai t wild card enakkan ??  sok sok-an banget jadi orang " cengir Freya memandang ke arah Sma Zanerva. Sebut aja lawan mereka Frustasi.

" Gue setter no 1 dan mereka ngga bisa ngalahin gue.... Gue setter no 1 dan mereka ngga bisa ngalahin gue HAHAHAHAHA..... " batin Zee dengan senyum jahatnya

" HAHAHAHAHA.... mereka pikir mereka bisa menang ?? Anggap gue pemeran figuran ?? Gue nyetak poin paling banyak di set tadi !! " rasa kesal Adel seketika memuncak setelah kemenangan set pertama.

TUUKK...

TUUKK...

TUUKK...

" AADDUUHHH.. " erang ketiganya

Gita memukul bagian ubun ubun mereka satu persatu. Memang tak kuat tapi setidaknya bisa menyadarkan ketiga adik kelasnya itu.


" ADELL !!!  ZEE !! FREYA !! " marah Shani

" Kalian ngga berfikir kalau kita udah menang kan ?? " tanya Shani mengintimidasi. Ketiganya hanya terdiam takut melihat Shani.

" Ubah mindset kalian, justru di set ini bakal jadi penentu bagi kedua tim, Lihat mereka !! memang mereka kelihatan tertekan dan gelisah, tapi lawan kita bukan tim sembarangan, mereka tim tingkat nasional... TINGKAT NASIONAL !! PAHAM KAN ?? " ujar Shani dan diakhiri penekanan pada kalimatnya.

" Maaf ci..... "

" Persiapkan diri kalian, peperangan baru dimulai !! " titah Shani

" YESS COACH "











Setelah mendengarkan arahan pelatih mereka, Tina hanya diam dan menyimak saja. Kondisi ini juga sanagat menguras mental dan tenaganya sebagai kapten. Ia sedang menetralkan napasnya, menenangkan pikiran dan mencoba untuk memulihkan dirinya.




Helaan napas yang berat membuat para pemain Sma Zanerva menoleh ke  arah Tina.


" Kita biasanya selalu di situasi burukkan kalau lawannya tim kuat ? "

Semuanya menggangguk setuju. " Dan.... Kita ngga pernah menyerah sekalipun skor nya ketinggalan jauh. Skor di set pertama tadi memang sempat buat kita kena mental, tapi bukan berarti kita kalahkan ?? " tanya Tina lagi pada timnya.

Fly!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang