Assalamu'alaikum readers ku, gimana part yang kemarin, maaf yah bang arzo aku bikin meninggal.
Ada orang nanyain nih, sampai zela menikah nggak?
Gitu pertanyaannya aku jawab, nggak kayaknya nggak sampai zela menikah karena itu cuplikan cerita yang aku ambil sebagian dari nyata gitu.
Beberapa chapter lagi nanti tamat, habis ini mau lanjutin apa nih, kalian boleh request yah😇
Pagi harinya mansion milik darza kini ramai di penuhi orang-orang yang akan mengantarkan tempat terakhir anak sulungnya. Bahkan ada juga yang mengirimkan karang bunga dari orang terdekatnya ataupun itu teman bisnisnya.Untuk ferza dia sudah menjalankan operasinya langsung tetapi kata dokter dia belum melewati masa kritisnya.
Zela masih terus menangis sedari tadi malam bahkan matanya sampai bengkak karena kebanyakan menangis.kehilangan sosok abang bagi zela tidak mudah apalagi ia belum sempat pergi berdua ataupun menghabiskan waktunya.
Semua orang sudah siap di depan mansion darza kini mereka akan mengantarkan tempat peristirahatan arzo yang terakhir.
Sampai di pemakaman mereka langsung melingkari pemakamannya arzo dan darza mengumandangkan adzan untuk anaknya.
Tanah malam kini menutupi jasad milik arzo, zela yang melihat itu tak mampu berkata lagi hanya menano sesegukan.
"Ikhlasin bang arzo yah," ucap Arin terus mengelus pundak zela.
Setelah selesai semua pamit ada juga mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga besar darza. Kalau kalian tanya kemana granpa dan granmanya zela mereka sudah meninggal sejak zela belik ada didunia.
"Bang arzo udah nggak rasain sakit yah sekarang, udah sembuh , udah sama grandma sama grandpa yah, zela aja belum ketemu, tapi bang arzo yang udah ketemu duluan," isak Zela tak lupa mengelus baru nisan yang ada nama arzo.
"Sayang kita pulang yuk, udah mau gelap nih," ajak Arin merengkuh putrinya.
Zela menggeleng, "aku mau disini mah."
Herza ikut berjongkok di samping zela "udah mau hujan lho, nanti kamu sakit, siapa yang jengukin ferza?" tanya Herza berusaha membawa zela pulang kerumah. Bayangin aja kantung mata menghitam, rambut acak-acakan, belum makan dari pagi hingga sekarang.
Zela menghela nafasnya, "abang zela pamit yah, nanti aku kesini lagi sama ferza, makasih udah mau donorin jantungnya buat ferza," ujar Zela beranjak untuk berdiri dan arin masih merengkuh anaknya seraya berjalan keluar dari area pemakaman.
***
Ting!
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN BROTHERS (TERBIT)
Подростковая литератураPertama kalinya zela bahagia dengan keluarganya dan untuk beberapa hari orang tuanya akan pergi, tiba-tiba kejadian yang tak terduga menimpa zela. Setelah kepergian orang tuanya zela memutuskan untuk tinggal sendiri dari situ mulai perpecah belah a...