Chapture 42:Terancam

18 4 7
                                    

Langsung aja kali, gimana kabar kalian??

Langsung aja kali, gimana kabar kalian??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kring.... Kring...

Bel masuk sekolah berbunyi kini semua murid memasuki kelasnya masing-masing.

Yola tengah menatap zela sedang bercanda ria dengan feni teman sebangku nya, ia jadi teringat pernah bersama, pernah tertawa bareng.

Ia tersenyum tipis,"gue jadi kangen momen itu." gumamnya.

Seketika zela pun sadar karena dirinya tengah ditatap oleh yola sedari tadi.

"Gue tahu lo kangen sama gue, tapi lo sendiri yang bikin ini semua," batin Zela.

Guru sejarah akhirnya masuk semua murid langsung duduk di mejanya masing-masing.

"Assalamu'alaikum anak-anak, hari ini ibu akan menerangkan kisi-kisi yah karena kan kalian mau ulangan minggu depan, paham semua? " ucap bu Septi.

"PAHAM BUUU!" pekik semua siswa.

Bu septi pun menerangkan sampai jamnya selesai.

"Duh bosen banget gue," keluh Feni membuat zela tersenyum dan menoleh kepada feni.

"Gue kira lo nggak bosen sama pelajaran, ternyata gini kelakuan lo." ucap Zela diiringi tawa kecil.

Kring.... Kring...

"Baik sampai disini dulu, selamat belajar untuk ulangan nanti yah, ibu akhiri wassalamu'alaikum," pamit bu Septi dan keluar kelas.

Zela meregangkan otot-otot nya yang pegal sedari tadi,"engh.. pegel banget gue."

"Jalan-jalan yuk," ajak Feni sembari memasukan bukunya kedalam tasnya.

Zela mengangguk,"ayok pumpung gue free nih."

Selesai menata bukunya mereka berdua keluar kelas dan berjalan ke arah parkiran bersama.

Feni menepuk jidatnya sendiri, "ouh Iyah lo kan bawa motor," kata Feni.

Zela menoleh menatap feni,"ya udah lo nebeng gue aja" zela menaikan satu alisnya, "emang kenapa kalau gue bawa motor? " tanya Zela.

Feni menggeleng, "ya nggak papa, gue bawa motor sih."

Ia langsung merangkul zela,"ya udah ayok"

Mereka berdua akhirnya pergi dari area parkiran, nggak tahu aja mereka sedari tadi anak-anak vergo memandang mereka dari kejauhan.

"Kayaknya zela bahagia banget yah sekarang," sindir Nanda seraya menoleh pada ferza membuat dia mengangkat alisnya.

"Gue udah bilang sama dia, katanya pengen sendiri." kata Ferza mereka hanya mengangguk.

Yoal menghela nafasnya,"tapi jujur gue iri dengan pertemanan mereka." sahut Yola dengan wajah sedih.

Alex yang disamping yola langsung merengkuh tubuh yola dari samping.

BROKEN BROTHERS (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang