Chapture 46: FLASHBACK

24 3 4
                                    

Setelah kepergian herza diruangan itu menjadi hening tidak ada yang mau membuka suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah kepergian herza diruangan itu menjadi hening tidak ada yang mau membuka suara.

"Aku mau tanya sama kamu?" tanya Ferza memecahkan keheningan diantara mereka.

Zela menoleh menatap ferza, "mau tanya apa?"

"Katanya kamu mau cerita, tapi kalau belum siap juga nggak papa sih," ucap Ferza.

"Soal teror itu semua yang lakuin bang arzo, kamu ingat pas aku kecelakaan didepan sekolah?" Zela menatap ferza membuat dia menggeleng,"Dia yang menyuruh seseorang." jawab Zela.

"Tapi kenapa bang arzo lakuin itu?" tanya nya memotong ucapan zela.

"Sst, diem dulu katanya mau jelasin." cetus Zela membuat cowok itu menyengir.

"Nah, ini waktu kita akan sosialisasi ingat kan? Dari situ aku udah rasa nggak enak krena besok akan ada kejadian, ternyata beneran kejadian," jelas Zela.

Flashback on.

Dug!

Dari atas sana seseorang tersenyum karena sudah melakukan tugas dan langsung melarikan diri. Akan tetapi orang itu masih setengah sadar.

"Awwhs, sakit banget lagi," keluh Zela habis didorong oleh Vera.

Masih ingat kan insiden zela jatuh ke jurang Vera yang mendorongnya karena disuruh oleh arzo.

"Ngapain sih dia dorong gue," rutuk Zela dan berusaha berdiri.

Beberapa jam temannya turun ke jurang jatuhnya zela, tetapi zela langsung bersembunyi.

"Duh, ngapain coba dia turun segala," gumam Zela menatap arah segerombolan temannya.

Setelah mereka pulang ketempat penginapan zela langsung bernafas lega. Tiba-tiba ada sepasang suami istri sedang mencari kayu bakar dia dikagetkan dengan apa yang mereka lihat.

"Ya Tuhan, kamu kenapa nak? Kok jadi seperti ini?" tanya orang itu.

Zela tersenyum, "tadi aku didorong buk, jadi berakhir saya disini." jawab Zela dengan sopan.

"Yasudah ikut bapak ketempat tinggal kami yah," ucap bapak itu dan di anggukki oleh zela.

Sampai dirumahnya ternyata cukup sederhana tetapi zela cukup nyaman akhirnya ada orang baik yang membantu dirinya.

"Maaf yah rumahnya kecil," ucap Ibu itu.

"Nggak papa buk, ini juga udah cukup," balas Zela.

"Perkenalkan nama bapak wandi dan ini istri bapak rani," kata wandi memperkenalkan dirinya.

"Saya zela pak dari sekolah Jakarta, saya disini dan yang lain sosialisasi karena ingin membantu," jelas Zela.

BROKEN BROTHERS (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang