🌱 ( 6 ) 💦

1.5K 138 23
                                    

" Rencana Sukses & Fakta sebenarnya "

.
.
.
.
.

💦 • 🌱 • 💦

Kediaman Keluarga Haruno

Kelopak mata bergerak kecil, Iris hijau zamrud terbuka perlahan. Sakura mengerakkan tubuhnya perlahan, ia merenggangkan sendi-sendi tubuhnya. Sakura bangkit perlahan lalu mengambil air putih diatas nakas nya.

Sakura meneguk habis air putih lalu terdiam cukup lama diatas ranjang. Ia sedang memproses keadaan sekitarnya.

Sakura turun dari ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakura turun dari ranjangnya. Kakinya mengenakan sendal bulu rumahan miliknya. Sakura yakin sebentar lagi, efek mual alias Morning sickness nya akan menyerang. Dalam waktu... 1...2 ...3

Sakura berjalan buru-buru ke kamar mandi dan mengeluarkan rasa menganggu di keroncongan nya. Mual pagi hari yang cukup parah ia lalui tiap hari.

Setelah meras sudah lebih baik, sakura membasuh mulutnya dengan air mengalir. Manik hijau sakura memperhatikan dirinya dari cermin.

"Hari ini, aku akan memberitahukan kehamilanku pada Kaa-san dan Tou-san" ujar sakura pelan. Ia mengusap lengan telanjangnya perlahan.

Semoga perjodohan tanpa henti ini berhenti disini.

Dua jam berlalu, Sakura bergabung dengan kedua Orangtua nya yang sudah bersiap sarapan. Sakura duduk di kursi makannya.

Wajah Sakura menunduk dalam, maniknya menatap ibunya meletakkan sarapan diatas piringnya. Sakura menunggu cukup lama hingga ibunya selesai.

Mebuki kembali duduk di kursinya setelah memberikan sarapan pada putri semata wayangnya. Sakura menambah porsi sarapan lebih banyak lagi. Manik mebuki menatap porsi makan putrinya yang bertambah.

Mebuki sedikit curiga. "Akhir-akhir ini sepertinya porsi makanmu banyak sekali, Sakura" ujar mebuki sambil menyumpit onigiri nya. Sakura melirik sekilas ibunya lalu menyuap sarapannya.

"Iya, Kaa-san" jawab sakura singkat.

"Kaa-san, Tou-san... Aku ingin menolak dan membatalkan pertunangan ini" ujar sakura pelan. Tangannya saling menjalin satu sama lain. Sakura merasa sangat cemas dan gugup kali ini.

Manik Kizashi menatap putrinya. "Kenapa kau selalu menolak pertunangan dari kami!" ucap kizashi tegas. Sakura menunduk dalam.

Mebuki menatap suami dan putrinya kembali. Kizashi kembali berbicara dengan tegas. "Kau tahu seberapa menyebalkannya... kami mendengar masalah yang kau perbuat sejak masa SMA mu" ujar kizashi.

Sakura menunduk dalam. Bibirnya gemetar kecil dan matanya berkaca-kaca. "Aku tahu, maafkan aku" ujar sakura dalam hati.

"Seberapa banyak lagi kami harus menanggung malu dengan masalah putri semata wayang kami" ujar kizashi. Sakura menunduk dalam.

Impregnation of DonorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang